Rudal Yakhont. (Foto: RIA Novosti/Vladimir Fedorenko)
26 Februari 2011, Vladivostok -- (Berita HanKam): Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov membantah Rusia membatalkan rencana pengiriman rudal Yakhont ke Syria, diucapkan pada para wartawan di Vladivostok, Timur Jauh Rusia, Sabtu (26/2).
Sebelumnya Rusia mengumumkan menghormati kontrak pembelian sistem rudal anti kapal Bastion berikut rudal jelajah supersonik SS-N-26 Yakhont ke Syria, meskipun ditentang Israel dan Amerika Serikat. Kontrak ditandatangani oleh Moskow dan Damaskus pada 2007.
Pemerintah Israel khawatir rudal Yakhont akan meningkatkan kemampuan pertahanan Syria, seperti halnya transfer senjata ke Lebanon dan Palestina garis keras. Washington mengatakan kesepakatan ini akan menciptakan ketidakstabilan di kawasan.
Rudal Yakhont berjarak jelajah 300 km dengan membawa hulu ledak seberat 200 kg dan dapat terbang beberapa meter di atas permukaan air, hingga sulit dideteksi dan disergap.
Sejumlah fregat milik TNI AL telah dipasang rudal Yakhont, menyingkirkan rudal BrahMos yang ditawarkan India pada TNI AL.
Sumber: RIA Novosti
© Beritahankam.blogspot
No comments:
Post a Comment