Friday, June 13, 2014

Test Psikologi Satgas RIMPAC 2014

13 Juni 2014, Samudera Pasifik: Komandan KRI Banda Aceh-593 yang juga Komandan satgas latihan bersama multilateral Rim of Pasific (RIMPAC) M-01 2014, Letkol Laut (P) Arief Budiman (kanan) didampingi Perwira Psikologi, Letkol Laut (KH), Bachrul Ulum (kiri) berada ditengah-tengah anggota satgas ketika berlangsungnya tes psikologi di ruang prajurit, KRI Banda Aceh-593 ketika melintas di Perairan Samudera Pasifik, Rabu (11/6). Kegiatan tersebut untuk mengukur ketangguhan satgas RIMPAC M-01 dalam pelayaran lintas laut Papua-Hawaii. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Asf/nz/14)

Evaluasi Uji Dinamis Bom Buatan Dislitbangau

Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Letkol Pnb Firman D.C., melontarkan pertanyaan kepada Tim Dislitbangau. (Foto : Pentak Lanud Iswahjudi)

12 Juni 2014,Magetan: Setelah kurang lebih sepekan Tim Dislitbangau melaksanakan pengujian bom jenis BTN-100, BT-500 dan Impact Fuse dengan menggunakan pesawat tempur Sukhoi dan F-16 Fighting Falcon, berlangsung aman dan lancar.

Hal tersebut terungkap saat evaluasi uji dinamis bom BTN 100, dan BT 500, di ruang briefing Tedy Kustari Lanud Iswahjudi, Kamis (12/6/14), oleh tim dari Dislitbangau selaku pembuat bom dan Lanud Iswahjudi sebagai pelaksana uji coba bom produksi dalam negeri tersebut.

Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono, selaku pelaksana uji coba bom dengan menggunakan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, mengungkapkan bahwa pada dasarnya bom yang terpasang di sayap pesawat selama dibawa terbang dengan berbagai kecepatan dan gravitasi, bom relatif aman dalam kondisi stabil.

Sementara pada pelaksanaan release bom di AWR Pandanwangi, masih ada bom yang terlihat secara visual kurang sempurna, namun target dapat dihancurkan. Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono, memberikan masukan kepada tim, untuk memastikan bahwa bom dapat digunakan secara efektif, harus dilakukan uji coba sampai mendekati sempurna.

Sedangkan tim dari Litbang yang di wakili Sesdis Litbangau Kolonel Tek Suharto, mengatakan bahwa setelah diadakan uji coba dan dievaluasi mendapat berbagai masukan, masih harus disempurnakan lagi sehingga kedepan akan lebih baik lagi.

Pada kesempatan tersebut Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T., M.D.S., mengatakan kita sangat bangga atas karya Dislitbangau yang mampu memproduksi bom yang telah di uji coba dan berjalan baik aman dan lancar.

Kedepan Danlanud Iswahjudi berharap Dislitbangau yang bekerja sama dengan PT. PINDAD dapat membuat kemandirian alutsista khususnya persenjataan, sehingga kita tidak tergantung persenjataan dari luar negeri.

Sumber: Pentak Lanud Iswahjudi

Tuesday, June 10, 2014

Skuadron F-16 Tiba di Lanud Roesmin Noerjamin Tiba Bertahap

Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI IB Putu Dunia (kiri) meninjau kesiapan fasilitas Skuadron pesawat tempur F-16 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Rabu (19/3). IB Putu Dunia menyatakan pesawat tempur F-16 hibah Amerika Serikat datang secara bertahap, dengan delapan pesawat akan tiba di Indonesia sebelum peringatan Hari TNI pada 5 Oktober 2014. (Foto: Antara/fb anggoro)

10 Juni 2014, Pekanbaru: Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Angkatan Udara Republik Indonesia Roesmin Nurjamin Pekanbaru menyatakan, pesawat tempur Skuadron F16 sebanyak 16 unit akan datang bertahap ke daerah tersebut.

"Juni atau Juli empat unit F16 akan tiba di Madiun, setelah itu pada Oktober datang lagi empat unit dan diperkirakan November atau Desember, empat unit pertama akan berpangkalan di Pekanbaru," kata Danlanud Roesmin Nurjamin Kol Pnb Kahiril Lubis di Pekanbaru, Selasa.

Selanjutnya, kata dia, empat unit kedua akan datang juga pada awal tahun depan dan hingga akhir tahun 2015 sudah ada 16 unit akan berpangkalan di "Kota Bertuah", julukan Kota Pekanbaru.

Saat ini, tambahnya, Roesmin Noerjamin sedang proses untuk menjadikan landasan dari tipe B ke tipe A dan perkembangannya saat ini tengah dibangun hanggar dan shelter pesawat.

Lalu ketika empat pesawat pertama datang ke Pekanbaru tiba, lanjutnya, akan ada proses penyambutan sekaligus persmian pesawat.

"Biasanya proses peresmian dilakukan dengan penyambutan," ungkapnya.

TNI AU mendatangkan F-16 Fighting Falcon blok 25 bekas Perang Irak, yang direncanakan akan ditingkatkan kapasitasnya (upgrade) ke blok 52+.

Meskipun hibah dari Amerika Serikat, pemerintah tetap mengeluarkan biaya untuk upgrade dengan total sekitar 400 juta dolar AS memakai skema pembayaran foreign military sales.

Sumber: ANTARA News

Satkopaska dan Navy SEAL Latihan Bersama Flash Iron 14-1 JCET

(Foto: Dispenarmatim)

10 Juni 2014, Surabaya: Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim akan melaksanakan latihan bersama dengan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat US. Navy SEALs dalam waktu dekat. Saat ini tim Satkopaska Koarmatim sedang menyiapkan kedatangan tim US. Navy SEALs Team One di Bandara Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (10/06).

Setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih enam jam personel Navy SEALs Team One tiba di Lanudal Juanda, sekitar pukul 11.45 WIB, menggunakan pesawat militer jenis C-40A Clipper milik Angkatan Laut Amerika Serikat United States Navy (USN) dari Skuadron VR 53, Naval Air Logistic Operation.

(Foto: Dispenarmatim)

Latihan bersama tersebut diberi sandi Flash Iron 14-1 JCET T.A 2014. Kegiatan ini merupakan latihan bersama antara Kopaska TNI AL dengan US Navy SEALs dalam rangka peningkatan profesionalisme prajurit Satkopaska Koarmatim.

Tugas pokok dari kedua satuan elite tersebut dalam latihan bersama ini yaitu melaksanakan pengembangan teknik maupun taktik peperangan laut khusus (Naval Special Warvare) dan operasi lanjutan.

Latma Flash Iron 14-1 JCET T.A 2014 digelar dalam rangka meningkatan hubungan bilateral kedua negara, Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat. Bentuk hubungan baik tersebut, kedua negara perlu melaksanakan peningkatan kerja sama yang salah satunya diwujudkan dalam bidang kemampuan profesionalisme Angkatan Laut melalui Latihan Bersama.

Sumber: Dispenarmatim/Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir

Peran Muka Belakang KRI Banda Aceh-593

10 Juni 2014, Jayapura: Sejumlah prajurit TNI AL melakukan peran muka belakang pada haluan kiri KRI Banda Aceh-593 ketika akan bersandar di Pelabuhan Jayapura, Papua, Sabtu (7/6). KRI Banda Aceh-593 melakukan bekal ulang (bekul) logistik cair berupa bahan bakar, air, dan logistik selama tiga hari untuk meneruskan perjalanan menuju pusat pelatihan Pearl Harbour dan Perairan Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat mengikuti latihan bersama multilateral Rim of Pasific (RIMPAC) 2014 pada 25 Juni - 1 Agustus 2014.(Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Monday, June 9, 2014

Satkopaska Asah Kemampuan VBSS di KRI Banda Aceh-593

08 Juni 2014, Papua: Sejumlah anggota Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) TNI AL melakukan parameter tempur dengan menaiki lambung KRI Banda Aceh-593 yang dibajak perompak di Teluk Jayapura, Papua, Minggu (8/6). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari mengasah kemampuan VBSS (Visit Boarding Search and Seizure) sebelum menuju latihan bersama multilateral Rim of Pasific (RIMPAC) 2014 di pusat pelatihan Pearl Harbour dan Perairan Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat pada 25 Juni - 1 Agustus mendatang. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ip)

Saturday, June 7, 2014

Yonkav 1 Turunkan Satu Kompi Tank pada Latgab TNI 2014

07 Juni 2014, Jakarta: Yonkav 1/1 Kostrad ikut serta dalam Latgab TNI 2014 yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2014 di Asembagus Situbondo. Dalam latihan ini Yonkav 1/1 Kostrad melibatkan 1 Kompi Tank yang tergabung dalam Satgasrat (Satuan Tugas Darat) melaksanakan Operasi Darat Gabungan yang dilaksanakan oleh Kogasratgab (Komando Tugas Darat Gabungan) sebagai inti serta bantuan unsur laut dan udara di Mandala Operasi yang merupakan bagian dari kampanye militer.

(Foto: Yonkav 1)

Sumber: Letda Kav Denis/Yonkav 1

PT Pindad Sanggup Buat Amunisi Tank Leopard

(Foto: Yonkav 8)

06 Juni 2014, Bandung: Satu lompatan dilakukan PT Pindad, setelah Direktur Utama PT Pindad, Sudirman Said, menyatakan kesanggupan perusahaan itu membuat dan membangun amunisi tank utama Leopard 2A4.

"Dari hasil Latihan Gabungan TNI 2014, banyak yang harus kami jawab, salah satunya melengkapi amunisi bagi beberapa perenjataan terkini TNI, termasuk peluru meriam 120mm smoothbore untuk tank Leopard," kata Said, di Bandung, Jumat.

Menurut dia, untuk peluru meriam 120 mm smoothbore Leopard, ditargetkan pengembanganya sudah bisa dilakukan mulai akhir 2015.

"Sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan kesenjataan tank itu," katanya.

Leopard memakai dua varian meriam utama, yaitu Rheinmetall 120 mm L44 atau L55 smoothbore alias tanpa ulir sepanjang 5,28 meter dan berbobot 3,37 ton.

Laras meriam tanpa ulir merupakan "jawaban" pada dasawarsa '70-an atas kejayaan seri tank T-72/80 dari Uni Soviet yang bisa membantai secara mudah tank-tank Barat.

Laras meriam tanpa ulir juga memiliki energi kinetik lebih besar ketimbang yang berulir sehingga meninggikan efek mematikan amunisi yang dilontarkan.

Selain amunisi konvensional, meriam ini bisa menerima berbagai tipe amunisi, sebutlah Armour Piercing Discarding Sabot DM23, ataupun Armour Piercing Fin Stabilized Discarding Sabot M829 dengan kepala ledak berisikan uranium.

Masih ada amunisi Multi Purpose Anti Tank Projectile yang berbasis teknologi High Explosive Anti Tank, buatan Jerman, berdesignasi NATO sebagai DM12.

Sumber: ANTARA News

Mahasiswa dan Dosen Teknik Elektro ITB Rintis Teknologi Penyamaran Ranpur

Sejumlah prajurit infanteri TNI AD bersiaga dalam Panser Anoa untuk melakukan skenario penyerbuan pertahanan musuh menggunakan panser di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jatim, Minggu (1/6). Sebanyak 13 unit panser produksi dalam negeri yang tergabung dalam Kompi Mekanis itu digunakan dalam Latgab TNI 2014 untuk mendukung pasukan infanteri dalam penyerbuan ke perkubuan musuh. (Foto: ANTARA FOTO/Joko Sulistyo/ss/nz/14)

7 Juni 2014, Bandung: Penyusupan kendaraan militer ke pihak musuh harus lolos dari sensor termal atau panas. Untuk itu, mahasiswa dan dosen Teknik Elektro ITB merintis teknologi penyamaran untuk tank atau pengangkut infanteri. Kelak kendaraan itu seakan menghilang dari pantauan, atau berubah wujud seperti hewan atau kendaraan sipil.

Kamuflase termal untuk kendaraan militer itu digarap Adrian Yopi Gazali, Claudius Andri, dan Gregorius Famalt, mahasiswa Teknik Elektro ITB 2010. Bentuknya semacam sisik berupa pelat tembaga berukuran 12,5 sentimeter sama sisi, setebal 0,4 milimeter. "Ukuran itu menyesuaikan satu pixel pada kamera pengintai termal," kata Adrian kepada Tempo di acara Electrical Engineering Days di Aula Barat ITB yang berlangsung dari 2-6 Juni 2014.

Sisik-sisik kamuflase itu menjadi pelapis luar kendaraan militer. Untuk pengangkut infanteri seperti Anoa buatan PT Pindad, kata Adrian, kurang-lebih diperlukan 1.200 sisik kamuflase. Pemasangannya perlu memakai kerangka tambahan pada kendaraan jadi.

Di belakang tiap sisik itu, pelat tembaga disambungkan ke sejumlah komponen utama, seperti heatsink yang membuang panas, peltier sebagai pendingin atau pemanas, relay untuk mengubah pelat menjadi panas atau dingin, serta sensor termal untuk mendapatkan suhu di lingkungan sekitarnya.

Tiap sisik harus dipasang sepasang pada posisi berseberangan agar sanggup membaca temperatur lingkungan dengan optimal. "Jika berada di hutan atau semak, tank akan lenyap dari pantauan karena suhunya mengikuti kondisi sekitar," ujarnya.

Sisik kamuflase juga bisa diatur agar panasnya membentuk hewan atau kendaraan sipil untuk mengelabui musuh. Kamuflase itu untuk operasi malam hari yang pemantauan umumnya memakai kamera termal.

Menurut Andri, studi tugas akhir ini melanjutkan riset tahun lalu yang menjajal pelat dari bahan aluminium. Dari hasil uji coba mereka, pelat aluminium lebih lambat panas daripada tembaga sehingga lebih boros tenaga listriknya.

Namun mereka juga belum puas, karena tembaga yang sanggup panas dalam 38 detik, masih terhitung lambat dibanding komponen peltier yang bisa menghasilkan panas kurang dari lima detik. Konduktivitas termal peltier juga lebih baik, yakni berkisar -10 hingga 70 derajat celsius, adapun tembaga berkisar 15-30 derajat. "Bahan itu perlu dipelajari lagi jenis materialnya," kata dia.

Masalah terbesar teknologi mereka yaitu daya listrik untuk pemakaian sisik kamuflase. Tiap sisik tembaga misalnya, butuh listrik hingga 60 watt. Mereka belum menemukan jalan keluarnya.

Sumber: Tempo

Thursday, June 5, 2014

Satkopaska Asah Kemampuan VBSS di KRI Banda Aceh-593

05 Juni 2014, Samudera Paific: Sejumlah anggota Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) TNI AL Koarmabar melakukan parameter tempur akan melumpuhkan perompak yang berhasil menyusup di atas anjungan KRI Banda Aceh-593 ketika melintas di Perairan Samudera Pasifik, Kamis (5/6). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari mengasah kemampuan VBSS (Visit Boarding Search and Seizure) sebelum menuju latihan bersama multilateral Rim of Pasific (RIMPAC) 2014 di pusat pelatihan Pearl Harbour dan Perairan Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat, 25 Juni - 1 Agustus 2014. (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Asf/pd/14)

Marinir Kuasai Pantai Banongan

(Foto: Dispen Kormar)

05 Juni 2014, Situbondo: Ribuan prajurit Korps Marinir dengan peralatan tempur lengkap, Rabu kemarin (04/06) berhasil menguasai pantai, Banongan, Situbondo, Jawa Timur. Ribuan Marinir yang dikerahkan dari laut dengan menggunakan kendaraan-kendaraan pendarat amfibi dipimpin Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso ini berhasil merebut dan menguasai pantai setelah melalui pertempuran sengit dengan pihak musuh.

Aksi para Marinir yang disaksikan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro MSc., MA., Ph.D., Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, Para Kepala Staf Angkatan termasuk Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington serta para pejabat militer maupun sipil tersebut merupakan serial dari drama operasi pendaratan amfibi dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2014.

Jenderal berbintang satu selaku Komandan Pasukan Pendarat (Danpasrat) dengan didampingi Asops Pasrat Kolonel Marinir Sarjito, memimpin langsung jalannya manuver pasukan dengan berbagai material tempur dalam perebutan wilayah yang telah dikuasai musuh.

(Foto: Dispen Kormar)

Setelah berhasil merebut dan menguasai pantai Banongan, prajurit Marinir dari Batalyon Infanteri-3 Marinir TNI AL yang dikomandani Letkol Marinir Agus Gunawan Wibisono dengan Wadannya Mayor Marinir Andi Ichsan, melakukan operasi darat gabungan untuk menyapu habis musuh yang telah lama menduduki sejumlah perbukitan terjal yang berada di kawasan Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur.

Dalam melakukan penyerbuannya, Pamen bermelati dua yang dalam Latgab TNI 2014 berperan sebagai Komandan Brigade ini memimpin penyerbuan dengan menggunakan taktik Penyerbuan Mekanis (Bunis) dan Kerja Sama Infanteri Tank (KSIT), diperkuat dengan persenjataan Artileri dari Resimen Arliteri-1 Marinir, serta sejumlah kendaraan lapis baja dari Resimen Kavaleri-1 Marinir TNI AL.

Tidak hanya menggerakkan para prajuritnya dari Yonif-3 Marinir saja, mantan Komandan PLP Baluran ini dalam melakukan penyerbuan juga mengerahkan ratusan prajurit dari Yonif-1 Mar dan Yonif-5 Marinir TNI AL.

Sumber: Dispen Kormar

Yonmarhanlan IX Latihan Raid Amfibi

(Foto: Dispen Kormar)

05 Juni 2014, Ambon: Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) IX Ambon melaksanakan latihan Raid Amfibi TW. II TA. 2014 di daerah Benteng Karang, wilayah Maluku Tengah, Ambon, Kamis (05/06/2014).

Latihan Raid Amfibi diawali dengan pemberian Perintah Operasi oleh Komandan Raid (Dan Raid) Letda Marinir Welldy Nasution kepada seluruh personel yang terlibat dalam Raid Amfibi, Rabu (04/06) pukul 14.00 WIT di Marseling Area Lantamal IX. Setelah menerima Perintah Operasi pada Kamis (05/06) pukul 00.30 WIT dini hari, satuan tugas Raid bergeser ke titik pemberangkatan dipimpin Komandan Raid untuk melaksanakan embarkasi dan tahapan-tahapan menuju pantai pendaratan. Setelah dinyatakan aman, seluruh unsur melaksanakan pendaratan dengan menggunakan 5 Perahu Karet (PK) sesuai dengan urut-urutan yang telah direncanakan dan membentuk parimeter pantai, kemudian melanjutkan gerakan menuju sasaran.

Cuaca hujan dan medan yang terjal tidak menyurutkan semangat prajurit Yonmarhanlan IX dalam melaksanakan latihan Raid Amfibi. Setelah melewati beberapa sarana kendali dari Titik Awal (TA) menuju Sasaran (SAS) sesuai dengan organisasi darat, tepat pada pukul 04.00 WIT sasaran berupa instalasi komunikasi musuh berhasil dihancurkan oleh pasukan Raid, kemudian dilanjutkan dengan konsolidasi dan pengunduran secara cepat dan terencana.

(Foto: Dispen Kormar)

Kegiatan yang disaksikan langsung oleh Danlantamal IX, Wadanlantamal IX dan Asisten Danlantamal IX tersebut merupakan latihan pembinaan kemampuan Yonmarhanlan IX rutin Triwulan II TA. 2014 sesuai dengan kebijakan Danpasmar-1 yang tertuang dalam program kerja Pasmar-1 bidang Operasi dan Latihan TA. 2014 dan Direktif Danpasmar-1 tentang latihan rutin Pasmar-1 TW. II TA. 2014 dengan tujuan untuk memelihara, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan teknik serta kerja sama taktis satuan tingkat peleton baik aspek darat maupun laut.

Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) IX Ambon Mayor Marinir Datuk Sinaga selaku Pimpinan Latihan (Pimlat) dalam evaluasi latihan mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel yang terlibat atas kelancaran dalam latihan sehingga berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Danyon juga menambahkan bahwa latihan ini merupakan aplikasi tugas dan fungsi untuk melihat sejauh mana personel memahami, mengetahui dan mampu melaksanakan tugas dan fungsi jabatan dalam Raid Amfibi.

Smber: Dispen Kormar

Operasi Mobilisasi Udara di Asembagus

Sejumlah heli serbu milik Penerbad TNI AD melakukan Operasi Mobilisasi Udara (Mobud) saat Operasi Darat Gabungan dalam Latihan Gabungan TNI 2014 di Puslatpur Marinir, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). Operasi Mobbilisasi Udara (Mobud) bertujuan untuk mendukung pergeseran pasukan Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) dengan memberikan bantuan tembakan dan melakukan pengangkutan 160 Prajurit dari Yonif 411/Raider yang kemudian meluncur dengan tali dari pesawat (Fast Roop). (Foto: ANTARA FOTO/Suryanto/ed/MES/14)

5 Mei 2014, Situbondo: Direktur Latihan Gabungan (Dirlatgab) TNI Letjen TNI Lodewijk F. Paulus melihat secara langsung pelaksanaan gelar Operasi Mobilisasi Udara (Mobud) di Kawasan Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir-5 Baluran Asembagus, Situbondo Jawa Timur, Sabtu (31/5/2014).

Operasi Mobud ini dalam rangka mengejar musuh di daerah Asembagus Komplek yang termasuk dalam skenario Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014.

Penerbad dalam tugasnya mendukung Satuan Tugas (Satgas) Pasukan Khusus untuk melaksanakan Exfiltrasi dengan menggunakan 2 Heli Bell dan terbang pada malam hari.

Sedangkan Satgas Passus sendiri berjumlah 45 orang terdiri dari 20 Sat-81, 15 Denjaka dan 10 Denbravo, dengan menggunakan Alutsista Night Vision Google (NVT). Satgas Passus ini melaksanakan penghancuran sasaran di wilayah Nusa Kambangan Cilacap, Jawa Tengah.

Sebuah heli milik Penerbad melakukan sling load atau mengangkut Meriam 105 MM KH-178 dalam operasi Mobilisasi Udara (Mobud) saat Latgab TNI 2014 di Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir, Baluran Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). Pengangkutan meriam tersebut dilakukan untuk mendekatkan titik sasaran karena tembakan tidak terjangkau. (Foto: ANTARA FOTO/Seno/ed/mes/14)

Selain itu Penerbad juga melakasanakan Sling Load yaitu mengangkut Meriam 105 MM untuk pindah kedudukan Stelling Armed untuk mendekatkan kesasaran karena tembakan tidak terjangkau, menggunakan 3 Heli Mi-17V5.

Penerbad juga mendukung pergeseran pasukan Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) yaitu memberikan bantuan tembakan menggunakan 4 heli Mi-35P dengan Munisi Roket S 8 Kom 80 MM, Canon 30 MM dan 3 Bölkow NBO-105 dengan Folding Roket Fin Areal Rocket (FFAR).

Dalam Operasi Mobud tersebut, Penerbad juga menggunakan 6 heli serang terdiri dari 4 Mi-35P, 2 NBO-105 sebagai Kawal Mobud. Selanjutnya 20 Heli Serbu terdiri dari 18 Bell 412 buatan PT.DI dan 2 Bell 205 A-1. Keduapuluh heli serbu tersebut mengangkut 160 Prajurit dari Yonif 411/Raider, kemudian meluncur dengan tali dari pesawat (Fast Roop).

Selain menyaksikan Operasi Mobud, sore harinya Dirlatgab TNI juga berkesempatan untuk mencoba penembakan koreksi Meriam Howitzer, dilanjutkan penembakan Rocket Misile (RM) Grad 70 oleh personel Yon Arhanud Marinir di Pantai Banongan Asembagus Situbondo.

Kemudian Dirlatgab TNI menyaksikan penembakan Meriam Giant Bow Kaliber 23 MM Arhanudri I/Kostrad. Sementara itu, Armed 10/Kostrad Braja Musti juga melakukan uji coba penembakan Meriam KH-178 2 Baterai 12 pucuk, Meriam 105/Tarik 1 Baterai 6 Pck, Meriam 105/Tarik.

Sumber: Pelita

Wednesday, June 4, 2014

PT DKB Akan Luncurkan Kapal Perang LST Pesanan TNI AL Oktober 2014

LST 117 Meter rancangan PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero). (Foto: Berita HanKam)

03 Juni 2014, Jakarta: PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) akan luncurkan kapal hasil produksinya untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Kapal perang yang bisa angkut tank rencanakan akan dikeluarkan sebelum peringatan hari ulang tahun TNI.

Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah meninjau dua kapal yang akan diluncurkan Oktober nanti sekaligus rapat di DKB. Salah satu kapal dengan nama BCM sudah dilakukan uji coba operasi di laut dan hasilnya disimpulkan tidak ada kendala.

"Di taruh di dok lagi untuk pasang kelengkapannya. Alat belum datang, karena mau pasang alat komunikasi dan alat helipad," kata Dahlan di Kantornya, Jakarta, Selasa (3/6).

Dia mengatakan alat yang didatangkan dari Jerman, Korea dan Belanda ini hanya menunggu pembayaran saja. Selama ini, diakui olehnya pembayaran tersendat karena belum cair yang dialokasikan dari APBN 2012. "Tapi tidak usah khawatir kita cari dana talangan dari bank Mandiri Rp 25 Miliar. Jadi dalam waktu satu sampai dua hari sudah dapat cair,"katanya.

Biar pesanan segera datang, Dahlan minta alat dikirim melalui penerbangan cargo ke Indonesia. Sebab, pemasangan alat tersebut membutuhkan waktu 1 bulan,kemudian dilakukan uji coba 1 bulan dan Agustus sudah selesai pengerjaan. "Maka TNI AL di Surabaya bisa latihan dulu biar bisa 5 Oktober ready,"katanya.

(Foto: PT DKB)

Dahlan mengaku kapal pengangkut tank memiliki permasalahan yang sama dengan kapal BCM, yakni pemasangan alat. Namun, dia memastikan pembuatan dua jenis kapal dari anggaran Kementerian Pertahanan tersebut ditargetkan dalam waktu 9 bulan 9 jam dapat memberangkatkan 9 kapal tersebut di Surabaya.

Order pembuatan kapal dari TNI AL tersebut sejak tahun 2012, kemudian PT DKB minta agar segera dibangun dan mencarikan dan bridging dari Mandiri dan BRI. "Kalau nunggu APBN maka kapal tidak jadi tepat waktu. Tadinya, APBN yang mau keluar bisa untuk proyek tersebut."

Dahlan mengaku bangga dengan produksi kapal tersebut. Sehingga, Tahun depan, DKB dipercaya untuk membuat kapal perang TNI AL. "Tahun depan, kapal TNI AL dipercayakan kepada DKB. Supaya orang yang sudah berpengalaman (teknisi kapal) jangan terbuang lagi," ungkapnya.

Sumber: Merdeka

Kekuatan Laut Bombardir Kekuatan Musuh



04 Juni 2014, Situbondo: Dalam rangka melaksanakan kampanye militer Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014, puluhan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari jajaran Satuan Kapal Koarmatim membombardir Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (04/06). Ratusan butir amunisi meriam artileri dari kapal perang berterbangan, menghancurkan target sasaran-sasaran strategis pertahanan musuh yang ada di sekitar pantai.

Bantuan Tembakan Kapal (BTK) oleh unsur kapal perang Komando Tugas Gabungan Laut (Kogaslagab) bertujuan untuk membuka jalur unsur-unsur Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) guna mendukung operasi pendaratan amfibi, di pantai Banongan. Beberapa kapal Koarmatim yang menggempur pantai musuh itu di antaranya, KRI Yos Sudarso-353, KRI Halim Perdana Kusuma-355, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Sultan Hasanuddin-366.

Dentuman meriam kaliber 76 mm dari kapal perang fregat dan korvet memecah keheningan dini hari dan berhasil mengejutkan pasukan musuh yang berada di garis pertahanan pantai. Pendadakan itu membuat pasukan musuh tercerai berai, mundur, dan semakin lemah sehingga Unsur Tugas (UT) Angkut Kogasgabfib secara berangsur-angsur dapat mendaratkan pasukan Marinir.

Dalam skenario latihan, operasi pendaratan amfibi diawali dengan pembacaan Taklimat oleh Pangkogasgabfib Laksamana Pertama TNI Didik Setiyono dari kapal Markas KRI Makassar-590. Dalam taklimatnya, Pangkogasgabfib memerintahkan kepada seluruh unsur Kogasgabfib untuk mendaratkan pasukan pendarat Marinir dan merebut kembali wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dikuasai musuh.



Serbuan amfibi diawali dengan demolisi atau aksi sabotase dan peledakan obyek vital serta pertahanan musuh di pantai oleh tim Pasukan Khusus TNI AL Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Para Amfibi (Taifib). Aksi sabotase ini menandakan bahwa tim Kopaska dan Taifib telah berhasil menghancurkan jantung pertahanan musuh disusul dengan BTK dari kapal-kapal perang.

Pasukan khusus TNI AL tersebut beberapa waktu sebelumnya telah menyusup ke daerah lawan dan memberikan informasi tentang jumlah kekuatan dan persenjataan musuh. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada Pangkogasgabfib guna melaksanakan operasi pendaratan amfibi.



Dalam waktu serentak puluhan tank amfibi yang keluar dari lambung kapal angkut turut memberikan tembakan dari laut untuk melindungi Kendaran Pendarat Amfibi (Ranratfib) yang mengangkut pasukan Marinir. Dalam waktu serentak juga dilaksanakan Bantuan Tembakan Udara (BTU) oleh beberapa pesawat tempur TNI AU.

Sejumlah tank PT 76 milik Korps Marinir TNI AL melakukan pendaratan pada puncak Latgab TNI, di Pantai Banongan, Situbondo, Rabu (4/6). Sebanyak 81 kendaraan tempur milik Resimen Kavaleri Korps Marinir dikerahkan untuk penyerangan darat lewat laut pada Latgab TNI 2014. (Foto: ANTARA FOTO/Adhitya Hendra/Koz/nz/14)

Berangsur-angsur pasukan Marinir dan persenjataanya berhasil mencapai garis pantai, disusul dengan pendaratan Marinir lintas heli dari kapal Markas KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591. Operasi amfibi diakhiri dengan tembakan penghancuran dengan meriam Howitzer-105mm dan roket multi laras RM-70 Grad. Pertempuran dilanjutkan dengan operasi darat lanjutan, oleh pasukan Batalyon Lintas Udara (Linud) TNI AD.

Pasukan Artileri Korps Marinir TNI AL meluncurkan roket multilaras RM-70/Grad pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI di Pantai Banongan, Situbondo, Rabu (4/6). Latgab TNI 2014 digelar di Situbondo tersebut Korps Marinir mengerahkan 8 pucuk RM 70 Grad dan 8 Pucuk Howitzer 105 mm sebagai Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang dimiliki. (Foto: ANTARA FOTO/Adhitya Hendra/Asf/NZ/14)

Latgab TNI tahun 2014 TNI AL mengerahkan 35 kapal perang dari berbagai jenis dan tipe, yaitu 1 Kapal Selam, 6 Perusak Kawal (PK), 12 Perusak Kawal Rudal (4 kelas AMY, 2 kelas DPN, 6 kelas PTM), 4 Kapal Cepat Rudal (KCR), 1 Kapal Cepat Torpedo (KCT), 2 Landing Platfrom Dock (LPD), 4 Landing Ship Tank (LST), 2 Fast Patrol Boat (FPB), dan 1 Buru Ranjau serta 2 BTD. Unsur laut juga didukung 3 heli Bell yaitu HU-419, HU-410, HU-417, satu unit Bo-105 yaitu NV-411, satu Casa U-617, serta satu Angkutan Udara VIP CN-235 P-860.

Sebuah kapal pengangkut personel Landing Craft Utility (LCU) menurunkan truk peluncur roket multilaras (Multiple Launch Rocket System/MLRS) saat Latgab TNI 2014 di Pantai Banongan, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). Penggunaan LCU untuk mengangkut MLRS sangat diandalkan dalam sebuah operasi militer untuk merebut daerah yang dikuasi lawan dengan jarak jangkau roket mencapai 20,75 km. (Foto: ANTARA FOTO/Seno/Asf/mes/14)

Selain itu juga didukung dengan satu Batalyon Tim Pendarat (BTP) atau kurang lebih 2.000 personel pasukan Marinir serta diperkuat dengan 81 Unit kendaraan tempur terdiri dari 29 BMP-3F, 10 LVT 7, 36 BTR-50P, dan 6 KAPA, serta senjata berat 16 buah terdiri atas 8 Pucuk Howitzer, dan 8 pucuk roket multi laras RM 70 Grad.

Dalam latihan ini melibatkan 15.108 personel dan alutsista yang dikerahkan dari ketiga angkatan, yaitu TNI AD sebanyak 49 Ranpur yang terdiri atas 1 Tank Recovery, 18 Tank Scorpion (Canon), 6 Tank Stormer APC, 2 Tank Stormer Komando, 2 Panser Saladin (canon), 2 Panser Saracen (AP), 2 Pancer Ferret (pengintai), dan 12 Panser Anoa (AP). Selain itu, juga melibatkan satu Panser Anoa (Komando), 1 Panser AMB, 1 Panser REC dan 1 AVLB. 24 Helly yaitu 4 Unit Mi-35P, 4 Unit Mi-17V5, 4 Unit BO-105, 10 Unit Bell-412, 2 Unit bell-205A-1 (Senjata Munisi Rocket FFAR, Rocket S 8 Com dan Canon 30 MM). 30 Senjata Berat dan 6 set PRS 77 (Zeni) terdiri dari 18 Pucuk 105 KH 178, 4 Pucuk 155 KH 179, 2 Pucuk 76/GN, dan 6 Pucuk Giant Bow 23 MM.

Dari TNI AU sebanyak 32 pesawat angkut 16 C-130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212 dan 40 pesawat tempur 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, serta 11 Heli Nas/332/330.

Tema Latihan Gabungan TNI 2014 yakni “Komando Gabungan (Kogab) TNI melaksanakan Kampanye Militer di wilayah Mandala Perang dalam rangka OMP guna menjaga kedaulatan NKRI”. Latgab TNI 2014 bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas Prajurit TNI dan satuan dalam Operasi Gabungan TNI untuk mewujudkan kesiapsiagaan operasional satuan jajaran TNI yang tinggi dalam rangka menghadapi setiap bentuk ancaman dan gangguan yang mungkin timbul di wilayah.

Materi Latgab yang dikembangkan antara lain penggunaan kendaraan tempur untuk angkut personel seperti pada Infanteri Mekanis dan Motoris guna mengoptimalkan manuver, kecepatan dan waktu dalam rangka mewujudkan pendadakan, peran Korbantem dalam penyelenggaraan operasi gabungan dan dalam Proses Pengambilam Keputusan Militer, memanfaatkan alat sensor dan Electronic Support Measure (ESM) untuk menunjang Pernika, penembakan rudal serta penembakan torpedo, pemanfaatan Transmission Data Air Situation (TDAS) untuk dapat memonitor dan mengendalikan pesawat serta keterpaduan dalam kerangka Tri Matra Terpadu TNI guna mewujudkan Interoperability yang tinggi.

Latihan Gabungan TNI tahun 2014 disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Wakasad Letnan Jenderal TNI Muhamad Munir, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR RI, dan pejabat TNI lainnya.

Sumber: Dispenarmatim

Pesawat Tempur TNI AU Hancurkan Sasaran Darat

Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon take of dari landasan pacu Lanud Iswahjudi, menuju sasaran pengeboman di Asembagus Situbondo Jawa Timur, Rabu (4/6/14).(Foto: Pentak Lanud Iswahjudi).

04 Juni 2014, Magetan: Jet-jet tempur TNI Angkatan Udara yang terdiri dari 8 Pesawat tempur Sukhoi SU 27/30, 4 pesawat F-16 dan 10 Hawk 100/200 serta satu pesawat F-5 Tiger menghancurkan sasaran terpilih dari udara ke darat, di area latihan Asembagus, Jawa Timur dalam latihan Gabungan TNI 2014, Rabu (4/6/14).

Dengan membawa persenjataan berbagai jenis bom yang terpasang di badan maupun sayap pesawat, jet-jet tempur TNI Angkatan Udara tersebut, secara bergantian lepas landas dari landasan pacu Lanud Iswahjudi dengan membuat formasi Composite Strike menuju target area latihan di Asembagus.

Tiga pesawat tempur Sukhoi membawa bom dan roket, taxi menuju landasan pacu Lanud Iswahjudi, guna melaksankan pengeboman di area Latgab TNI, di Asembagus Situbondo Jawa Timur, Rabu (4/6/14).(Foto: Pentak Lanud Iswahjudi).

Pesawat tempur Sukhoi masing-masing dipersenjatai bom OVAB total membawa 108 buah bom dan Rudal KH 29, sementara itu pesawat F-16 Fighting Falcon dari 4 pesawat yang diberangkatkan masing-masing membawa 6 bom MK 82, sedangkan pesawat Hawk 100/200 dari 8 pesawat yang tergabung dalam pengeboman itu dipersenjatai dengan bom MK 82 masing-masing pesawat membawa sebanyak 2 buah bom.

Sedangkan untuk pesawat tempur T-50i Golden Eagle sebanyak 12 pesawat yang dipersenjatai roket AIM-9 Side Winder diterbangkan dari Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda Surabaya, ikut melaksanakan penghancuran sasaran target Latihan Gabungan TNI 2014 di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.

Sejumlah pesawat tempur Sukhoi SU 27/30 melakukan formasi tempur sebelum membombardir daerah sasaran dalam Latgab TNI 2014 di Puslatpur Korps Marinir T-12 Karang Tekok, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). Sebanyak 40 pesawat tempur terdiri dari 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5, 12 T-50i, 2 EMB-314, 32 pesawat angkut 16 C-130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212,  11 Heli Nas/332/330. (Foto: ANTARA FOTO/Seno/ed/mes/14)

Sementara itu, sehari sebelum pelaksanaan pemgeboman target, pada sore hari unsur tempur Kogasudgab dengan menerbangkan 4 pesawat tempur F-16 yang masing-masing pesawat dipersenjatai 6 bom MK 82 melaksanakan Serangan Udara Langsung (SUL) pada Operasi Laut Gabungan pada target kapal area Latgab TNI, perairan laut di Asembagus.

Dengan semangat yang tinggi telah ditunjukkan oleh para penerbang tempur TNI Angkatan Udara dalam misi Latihan Gabungan TNI tahun 2014 ini, sehingga dalam pelaksanaan misi dapat dilaksanakan dengan sukses, aman dan lancar.

Sumber: Pentak Lanud Iswahjudi