
12 November 2009, Jakarta -- Kohanudnas atau komando pertahanan udara nasional adalah komando gabungan Khusus sebagai salah satu komando utama operasi TNI, yang memiliki peran amat strategis dalam menghadapi tantangan dan ancaman terhadap wilayah udara nasional.
Kata Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, dalam amanatnya dibacakan oleh Kasum TNI, Laksdya TNI Y. Didik Heru Purnomo, pada penutupan Geladi Lapangan Hanudnas Tutuka XXXIII tahun 2009, di ruang Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional (Popunas) Mako Kohanudnas di Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (12/11).

Hal tersebut sejalan dengan UU RI Nomor 23/Prp Tahun 1959 tentang keadaan bahaya dan UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Akan tetapi, kata Panglima TNI, pada sisi lain dalam menghadapi ancaman kedirgantaraan yang tidak semakin ringan, seperti pelanggaran wilayah udara, peredaran satelit mata-mata dan perang elektronika baik dalam skala terbatas, luas dan terbuka yang pada akhirnya tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan persepsi sampai dengan pergesekan dan konflik kepentingan antar negara.
Sebelum mengakhiri amanatnya Panglima TNI memberikan penekanan agar latihan dilaksanakan secara berkesinambungan, efektif dan efisien, sehingga profesionalisme prajurit dan satuan TNI, dapat dipelihara dan ditingkatkan sesuai dengan hakekat dan ancaman yang kita hadapi; koordinasi secara matang dengan semua unsur dan institusi TNI, sehingga terwujud koordinasi dan singkronisasi dalam setiap penugasan; Laksanakan evaluasi dan konsolidasi paska latihan agar terwujud kesesuaian dan keserasian antara hasil latihan dengan kondisi riil kesatuan. Dengan demikian kita akan dapat melaksanakan pengembangan dan pembinaan satuan secara terus menerus dan berkesinambungan.
POS KOTA
No comments:
Post a Comment