T-50 Golden Eagle. (Foto: Lockheed Martin)
23 Februari 2011,Jakarta -- (ANTARA News): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa pemerintah belum memutuskan rencana pembelian pesawat jet latih T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan menggantikan pesawat Hawk MK-53.
"Belum kita putuskan. Karena blue book-nya belum diselesaikan Bappenas," katanya, ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Purnomo mengatakan, untuk membeli pesawat produksi luar negeri, pemerintah terlebih dulu harus merampungkan rancang biru (blue book) kebutuhan pesawat itu, lalu menetapkan kebijakan atas pembeliannya.
Ia menambahkan, pemerintah, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan, harus menggodoknya terlebih dulu, baru kemudian mengambil keputusan untuk membeli atau tidak.
"Sebelum itu ada, kita belum bisa putuskan. Jadi masih berupa tender yang belum diputuskan," ujar Purnomo menegaskan.
Purnomo menegaskan, pemerintah menargetkan memperkuat pertahanan udara untuk jangka menengah. Pemerintah sedang menghitung besar anggaran untuk membangun kekuatan udara, di antaranya melalui pembelian pesawat tempur.
Jet tempur latih T-50 dikembangkan hasil kerjasama Korea Aerospace Industries (KAI) dan Lockheed Martin dari Amerika Serikat.
Pesawat jet T-50 Golden Eagle bersaing ketat dengan L-159B dari Republik Ceko dan Yak-130 buatan Rusia.
T-50 dikalahkan M-346 Master buatan Alenia Aermacchi Italia dalam kontes di Uni Emirat Arab dan Singapura.
Pada Juli lalu, delegasi pemerintah Korsel berkunjung ke Indonesia guna membicarakan pembelian T-50. Kedatangan Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-Young ke Indonesia, Rabu (11/8), salah satu tujuannya menawarkan T-50 ke Indonesia.
Sumber: ANTARA News
No comments:
Post a Comment