Prajurit AU Pakistan duduk di depan JF-17 Thunder saat dipamerkan di Zhuhai Airshow 2010. (Foto: AP)
21 November 2010 -- Angkatan Udara Pakistan menegaskan membeli avionik dan rudal untuk melengkapi 250 jet tempur JF-17 Thunder, diberitakan harian China Global Times, Kamis (18/11).
KASAU Pakistan Rao Qamar Suleman saat wawancara eksklusif dengan Global Times, mengatakan sedang mengevaluasi sistem pertahanan udara buatan China lainnya.
Suleman mengatakan radar aktiv dan rudal jarak sedang homing dikembangkan oleh China, rudal SD-10, akan menjadi persenjataan standar Beyond Visual Range (BVR) JF-10. Beliau menambahkan “AU Pakistan tidak mempunyai rencana memasang peralatan dan persenjataan Barat pada pesawat untuk saat ini.“
Akhir Maret, Dow Jones memberitakan perusahaan dirgantara Perancis ATE, bersama Thales Group dan MBDA kandidat kuat pemenang kontrak pengiriman radar dan rudal senilai 1,2 milyar euro untuk batch pertama 50 JF-17 Thunder. Harian Perancis Le Monde memberitakan kesepakatan telah ditandatangani saat kunjungan kerja Perdana Menteri Pakistan Yoisaf Raza Gilani ke Perancis.
Pemerintah Perancis tidak memberikan lampu hijau menyetujui kesepakatan, menimbang faktor kepentingan ekonomi lebih besar dan geopolitik. Menurut sumber di kantor kepresidenan Nicolas Sarkozy, penolakan ini terkait hubungan Perancis-Pakistan.
KASAU Suleman tertarik bom berkendali dikembangkan oleh Aviation Industry Corporation of China Defense (AVIC Defense) saat mengunjungi Zhuhai Air Show 2010 di Provinsi Guandong. “Bom ini ideal untuk operasi anti militan,” ucap Suleman.
Suleman mengungkapkan juga Pakistan akan memesan juga sistem pertahanan rudal dari China, termasuk rudal permukaan-ke-permukaan.
JF-17 Thunder
AU Pakistan meningkatkan produksi JF-17 Thunder (FC-1 Xiaolong sebutan China), dengan maksud mendapatkan 25 jet tempur hingga akhir tahun ini.
JF-17 Thunder/FC-1 Xiaolong dikembangkan hasil kerja sama perusahaan China Chengdu Aircraft Industries Corporation dan perusahaan Pakistan Pakistan Aeronautical Complex, ditenagai mesin buatan Rusia RD-93. China telah meneken kontrak pembelian 100 mesin RD-93 dari Rusia. China juga sedang mengembangkan mesin pengganti RD-93.
Pakistan gencar menawarkan JF-17 Thunder ke sejumlah negara, seperti Mesir, Turki dan Indonesia. Paket penjualan termasuk penawaran pembuatan di negara pembeli.
JF-17 Thunder ditampilkan secara statis pertama kalinya pada Farnborough Air Show di dekat London pada 19-25 Juli. Pada Zhuhai Air Show, JF-17 Thunder beraksi diudara melakukan sejumlah manuver.
Pemerintah Pakistan merapat ke China untuk melengkapi alutsista angkatan bersenjatanya, meski Amerika Serikat telah menjual jet tempur baru F-16 C/D , frigate bekas, helikopter serta sejumlah alutsista lainnya. Pemerintah Amerika Serikat berkepentingan mempersenjatai AB Pakistan dalam kampanye memerangi militan di daerah perbatasan Pakistan-Afghanistan.
Kecanggihan alutsista yang dijual ke Pakistan, dibawah dibandingkan alutsista yang dijual ke India, sebagai seteru Pakistan.
Global Times/Berita HanKam
No comments:
Post a Comment