Tank T55. (Foto: globalsecurity.org)
16 September 2010 -- Kamboja memborong lusinan tank dan kendaraan tempur lainnya untuk meningkatkan kemampuan militer, diumumkan Kementrian Luar Negeri, Rabu (15/9).
Harian pro-pemerintah Rasmei Kampuchea memberitakan 55 tank T55 dan 44 kendaraan pengangkut pasukan kondisi baru direncanakan tiba di Kamboja minggu depan.
Tank dan kendaraan tempur dibeli dari negara Eropa Timur, menurut seorang perwira militer pada kantor berita Kyodo. Tank T55, ranpur PTR 26 dan sejumlah truk militer berat akan tiba di pelabuhan di Provinsi Sihanoukville sekitar 230 km arah Barat Daya ibu kota Phom Penh.
Sumber militer lainnya mengatakan Kamboja memutuskan membeli peralatan militer dari Eropa Timur karena banyak personil militer Kamboja dilatih di Eropa Timur, terutama Uni Sovyet atau negara pecahan Uni Sovyet.
Letnan Jenderal Chhum Socheat juru bicara Kementrian Pertahanan Nasional Kamboja tidak memberikan informasi mengenai pembelian peralatan militer baru ini, tetapi Koy Kuong juru bicara Kementrian Luar Negeri mengkonfirmasikan bahwa Kamboja telah membeli sejumlah tank dan kendaraan tempur serta pengiriman segera dilakukan.
Koy mengatakan Kamboja tidak mengancam siapapun dengan pembelian peralatan militer ini, hanya untuk meningkatkan kemampuan militer Kamboja dalam menjaga keutuhan wilayah dan mencegah upaya invansi dari negara manapun.
Kamboja dan Thailand terlibat baku tembak di perbatasan kedua negara pada 5 Oktober 2008. Dua serdadu Thailand dan seorang serdadu Kamboja terluka dalam insiden tersebut.
AB Kamboja mempunyai 124.300 personil sedangkan Thailand 300.00 personil, menurut laporan IISS, London tahun 2010. AB Thailand mempunyai angkatan udara dilengkapi jet tempur modern Gripen, sedangkan Kamboja hanya memiliki jet tempur usang MiG-21 dan Chengdu J-7.
Tetapi, Kamboja memiliki pemimpin nasional yang tegas dan berani, hingga tak gentar baku tembak diperbatasan tanpa meluas menjadi perang terbuka serta bermusuhan.
AFP/Cam111/Berita HanKam
No comments:
Post a Comment