Kapal pengangkut helikopter Mistral bersandar di Sungai Neva, St. Petersburg, Rusia, 23 November 2009. (Foto: Reuters)
08 April 2010 -- Rusia dan Perancis belum menemui kata sepakat pembelian kapal pengangkut helikopter kelas Mistral, diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Vladimir Popovkin, Rabu (7/4).
“Kami masih berbicara sejumlah isu dalam cakupan luas terkait pembelian kapal dari Perancis. Utamanya, pertanyaan mengenai harga, jumlah, serta perlengkapan kapal,” ujar Popovkin.
Popovkin menegaskan Rusia menginginkan membeli hanya satu kapal dan membangun tiga kapal lagi berdasarkan lisensi Perancis di galangan kapal Rusia, sementara itu Perancis berencana menjual dua kapal dan memberikan lisensi konstruksi pada dua kapal lainnya.
Kapal pengangkut helikopter kelas Mistral dibuat galangan kapal Perancis DCNS, diperkirakan satu unit berharga 400-500 juta euro (54 -675 juta dolar).
Masa depan kesepakatan belum jelas karena Perancis tidak menyetujui alih teknologi yang sensitif dimana Rusia dapat gunakan dalam konflik dengan NATO dan sekutunya.
Direktur CAST ( Center for Analysis of Strategies and Technologies) Ruslan Pukhov mengatakan, Rabu (7/4), Perancis tidak akan pernah menjual Mistral dengan sistem data taktis maritim SENIT 9 karena jaringannya terhubung dengan format pertukaran data NATO.
“Sistem ini tidak akan dijual dalam keadaan apapun, karena mengandung perangkat lunak yang memberikan keuntungan mengontrol kekuatan militer NATO,” pungkas Pukhov, ditambahkannya Rusia kemungkinan besar harus memasang perangkat elektroniknya sendiri pada Mistral.
RIA Novosti/@beritahankam
No comments:
Post a Comment