UAV Heron. (Foto: defence.gov.au)
7 September 2009 -- Menteri Pertahanan Australia Senator John Faulkner mengumumkan Angkatan Udara Australia (RAAF/ Royal Australian Air Force) telah mengakuisisi pesawat nirawak (UAV/ Unmanned Aerial Vehicles) Heron kerjasama dengan Angkatan Bersenjata Kanada.
AB Australia menandatangani Nota Kesepakatan dengan AB Kanada yang telah mengoperasikan UAV Heron di Afghanistan. Dibawah proyek NANKEEN, Australia menyewa Heron dari perusahaan Kanada MacDonald, Dettwiller and Associates Ltd. (MDA).
Pada bulan Juli 2009, personil AU dan AD Australia mendapat pelatihan pengoperasian Heron di Kanada. Saat ini, para personil tersebut bergabung dengan detasemen Heron Kanada di pangkalan udara Kandahar melakukan operasi tempur mendukung ISAF.
(Foto: defence.gov.au)
UAV Heron atau Machatz-1 dikembangkan perusahaan Israel Malat salah satu divisi Israel Aerospace industries (IAI). Heron berkemampuan terbang pada ketinggian hingga 10,000 meter, kecepatan lebih dari 100 knot (180 km/jam), lama terbang lebih dari 24 jam untuk misi strategis dan taktis.
Heron telah digunakan oleh AB Israel, Kanada, Turki, Perancis (dinamakan dengan Eagle), India, Amerika Serikat dan Kepolisian Federal Brazil. Rusia telah menandatangani dengan Israel kontrak senilai jutaan dolar untuk pembelian berbagai jenis UAV, setelah AB Rusia mengalami sendiri kehebatan UAV buatan Israel di medan tempur Georgia. Dikabarkan Indonesia tertarik memiliki UAV buatan Israel, proses pembeliannya melalui pihak ketiga.
Australian DoD/@beritahankam
No comments:
Post a Comment