Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Friday, April 19, 2013
KASAL: TNI AL Harus Mampu Mengatasi Lebih Dari Dua Trouble Spot
19 April 2013, Jakarta: Beberapa ancaman potensial seperti konflik perbatasan, ancaman agresi militer asing, gerakan separatis yang dibantu agen-agen asing dengan berbagai cover atas kepentingan nasional, serta ancaman lepasnya suatu daerah dari wilayah NKRI harus segera diantisipasi dan diwaspadai sejak dini. Ancaman yang terjadi di satu titik akan memicu ancaman di titik lain.
"Ancaman di satu titik merupakan momentum bagi pihak musuh untuk melakukan hal yang sama. Itu dilakukan dengan harapan bahwa konsentrasi pasukan Indonesia akan terpecah-pecah," kata Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana TNI Marsetio ketika memberikan pembekalan 170 Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler angkatan ke-51 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Jakarta, Kamis (18/4).
Menurut Kasal, belajar dari hal tersebut maka ancaman terhadap Indonesia akan datang dari beberapa trouble spot. Untuk itu, perlu diantisipasi oleh TNI AL. Tidak hanya mengantisipasi dua trouble spot, tetapi harus mampu lebih dari dua trouble spot.
Beberapa kegiatan latihan gabungan yang telah dilaksanakan selama ini, kata Kasal, adalah Latihan Gabungan Terpadu Penanggulangan Bencana Alam, Latihan Gabungan Pasus TNI Trimatra, Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi dan Penembakan Senjata Strategis, Latihan Hanudnas Perkasa, Latmako Koarmabar dan Koarmatim, Latgultor TNI – Polri Waspada Nusa, Latihan PPRC TNI, Latihan Hanudnas Tutuka XXXVII, Latgabma Malindo Darsasa, Cobra Gold Exercise serta Shanti Prayas Exercise.
"Kegiatan-kegiatan itu diharapkan menjadi sarana peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) prajurit TNI dan pengawak alutsista berteknologi tinggi yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai standar mutu yang diharapkan," jelas Kasal.
Menyinggung tentang peningkatan SDM, Kasal berjanji akan memberikan kesempatan kepada Perwira TNI AL untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di dalam maupun luar negeri. TNI AL juga akan meningkatkan profesionalisme prajurit matra laut melalui kegiatan latihan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut termasuk latihan-latihan dalam tugas operasi.
"Kami juga ingin memberikan pengalaman penugasan dan peningkatan wawasan kepada personel, utamanya strata perwira melalui tour of area (TOA) maupun tour of duty (TOD) sebagai variasi dalam penugasan," jelasnya.
Sumber: Koran Jakarta
Belum selesai masalah Papua, Aceh di obok-obok... itu yang keliatan, belum lagi antek2 asing yg tersebar melalui LSM dan politisi yg dgn berbagai cara berusaha menyusupkan kepentingan asing dengan kedok suara rakyat,dan akhirnya hanya untuk melemahkan bangsa ini,ingat kita adalah seekor macan yang lagi dicuci otak agar merasa diri kita gak lebih dari seekor ayam yg lemah... dan itu sudah mulai terlihat hasilnya saat ini..
ReplyDeleteWaspadalah wahai saudaraku dari sabang sampai merauke
ReplyDeleteBELANDA menjajah tanah air kita selama 3 abad dengan hanya bermodalkan
DEVIDE IT IMPERA YAITU SISTIM ADU DOMBA
DAN SEKARANG MEREKA INGIN MENGULANGI LAGI DENGAN BERTOPENGKAN LSM HAM TERORIS DAN SEPARATIS
SMOGA SELURUH RAKYAT NKRI SENANTIASA BERWASPADA
Waspadalah wahai saudaraku dari sabang sampai merauke
ReplyDeleteBELANDA menjajah tanah air kita selama 3 abad dengan hanya bermodalkan
DEVIDE IT IMPERA YAITU SISTIM ADU DOMBA
DAN SEKARANG MEREKA INGIN MENGULANGI LAGI DENGAN BERTOPENGKAN LSM HAM TERORIS DAN SEPARATIS
SMOGA SELURUH RAKYAT NKRI SENANTIASA BERWASPADA