Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Monday, November 21, 2011
Prajurit TNI Juara Lomba Menembak di Lebanon
20 November 2011, Adshit Al Qusayr (Pos Kota): Menjelang berakhirnya masa penugasan sebagai peacekeepers di Lebanon, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/Unifil atau Indonesia Battalion (Indobatt), berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan sebagai juara pertama dalam kejuaraan Lomba Tembak antar kontingen negara-negara yang tergabung dalam United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL), yang digelar di lapangan tembak Sektor Timur Unifil, Ebel Al Saqi, Lebanon Selatan, Sabtu (19/11/2011).
Kejuaraan yang bertajuk “Sector East Inter Contingent Combat Shooting Championship 2011” ini diikuti oleh 6 Tim, yaitu dari batalyon yang berada di jajaran Sektor Timur Unifil seperti Indobatt, Indbatt, Spainbatt, Nepbatt, Malcoy dan ditambah dari prajurit Lebanon (LAF).
Bertanding dalam suasana hujan dan berkabut dengan suhu udara 8 derajat celcius, tidak menjadi halangan bagi prajurit TNI dalam mengikuti kejuaraan ini, dan hasilya pun cukup membanggakan yaitu tampil sebagai juara pertama dengan nilai 342. Sementara itu prajurit-prajurit India yang bertindak sebagai panitia penyelenggara, harus puas sebagai juara kedua dengan nilai 329, sedangkan prajurit-prajurit dari Spanyol berada di urutan ketiga dengan torehan nilai 281.
Menurut Ketua Tim Indobatt, Mayor Marinir Profs Degratment, dalam kejuaraan menembak senapan ini mengambil jarak 100 meter dengan 3 sikap, yaitu tiarap, duduk dan berdiri. Indobatt yang menurunkan 3 atlet terbaiknya, yaitu Kopda Mar Ruslan, Kopda Anton Yuliantoni dan Praka Asep Imam, mampu melaksanakan tugasnya dengan baik meskipun dalam cuaca yang amat dingin dan hujan.
Sementara itu, Komandan Indobatt, Letkol Inf Hendy Antariksa, mengatakan turut bangga dengan perjuangan petembak-petembak Indobatt yang telah dua kali menjadi yang terbaik dalam lomba menembak antar kontingen di Unifil. “Ini merupakan prestasi yang sangat positif menjelang kepulangan kita ke tanah air, semoga dengan hasil ini mampu menunjukkan martabat kontingen Indonesia di mata Internasional”, tegasnya.
Sumber: Pos Kota
DISINILAH DINEGARA LEBANON NEGARA SEKUTU UTAMA KITA DITIMUR TENGAH, KITA MENEMPATKAN KARTU AS YANG PALING DITAKUTI OLEH IBLIS-IBLIS TERLAKNAT BANGSA ISRAEL.MEREKA BANGSA ISRAEL TOTALNYA DICIPTAKAN TUHAN DALAM BERBAGAI WUJUD RUPA NEGARA DAN BANGSA DIDUNIA ADA INGGRIS, BELANDA, PRANCIS, AUSTRALIA, AMERIKA SERIKAT, DAN TERAKHIR PUSAT DARI KEKUASAAN IBLIS/MONSTER/HAMA MEMATIKAN YANG PALING DIBENCI SELURUH JAGAD ALAM SEMESTA IALAH ZIONIS ISRAEL YANG BERKEDUDUKAN DENGAN IBUKOTA TEL AVIV.INGATLAH SALAH SEORANG IBLIS (BANGSA ISRAEL)DARI NEGARA BELANDA YANG TELAH MENGHANCURKAN NKRI PADA MASA PERANG ACEH YANG BERNAMA Snouck Hurgronje yang telah meluluh lantakkan garis offensif pertahanan para mujahidin ACEH diawal perang sabil yang dipimpin oleh Teuku Umar.TENTARA NASIONAL INDONESIA AGAR MENEMPATKAN SELURUH KEKUATAN LAUT DARAT DAN UDARA DISINI DILEBANON AGAR MEREKA BANGSA ISRAEL TAK LARI DAN KABUR SAAT GENOSIDA YANG SANGAT KITA NANTI-NANTIKAN AKAN KITA JALANI BERSAMA !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! INSYAALLAH TUHAN YANG MAHA KUASA AKAN SELALU MENYERTAI HAMBA-HAMBANYA YANG BERHASIL MENJALANKAN TUGAS SUCI, AMIEN !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteMARI KITA BANTAI BERSAMA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Untuk banyak hal, Bung Karno salah. Karena dia bukan Nabi. Tapi dalam konteks aktual saat ini. Bung Karno benar. Konteks mana yang dimaksud? Merajalelanya negara adidaya seperti Amerika Serikat dalam menjalankan aksi polisi dunia. Dengan berbagai dalih, dia merontokkan Saddam Hussein…. Dengan berbagai dalih, dia melengserkan Hosni Mubarak…. Dengan berbagai dalih, dia menggoyang untuk menjatuhkan Moamar Khadafi.
ReplyDeleteYang masih terus dilakukan dan belum berhasil adalah “menjajah” Yaman dan Iran. Akan tetapi, boleh kita bertaruh… cepat atau lambat, dia akan memainkan hegemoninya di kedua negara itu. Apakah hanya itu? Tidak, dia akan memainkan peran yang sama kepada seluruh negara berdaulat di belahan bumi mana pun. Khususnya di negara-negara yang terdapat aset Amerika-nya. Itu artinya, termasuk Indonesia? Benar.
Di mana letak “benar”-nya Sukarno? Dia menggalang kekuatan Asia-Afrika (AA). Dia menggalang kekuatan New Emerging Forces (NEFO). Dia melempar gagasan non-alignment… non blok. Sungguh, Sukarno tahu betul, tidak akan menjadi baik bumi ini, jika di atasnya hanya bercokol dua kekuatan… apalagi hanya satu kekuatan.
Saat blok terpecah Barat dan Timur sekalipun, Sukarno enggan untuk berafiliasi kepada salah satunya. Bung Karno memainkan peran seimbang. Karenanya, dia pernah menerima bantuan dari Barat, pernah menerima bantuan dari Timur, tetapi dia juga bisa lantang meneriakkan, “Go to hell with your aid” manakala bantuan-bantuan asing itu ditunggangi berbagai kepentingan.
Manusia Sukarno adalah musuh imperialisme, karenanya, dia harus dibinasakan. Begitu opini yang dikembangkan bangsa-bangsa imperialis. Terlebih ketika Bung Karno kampanye “berdikari” ke seluruh pelosok negeri, juga ke belahan jagat raya ini. Semangat berdikari, spirit berdiri di atas kaki sendiri, tekad tanpa ketergantungan kepada pihak mana pun.
Dalam konferensi Asia Afrika di Aljazair Bung Karno menyerukan berdikari, berdikari… berdikari kepada seluruh rakyat di Asia dan Afrika. Bahkan di Bogor, dalam suatu kesempatan Bung Karno menegaskan, lonceng kematian imperialisme berbunyi… sebab het wezen atau inti daripada imperialisme adalah, membuat bangsa-bangsa tidak berdiri di atas kaki sendiri. Prinsip inti imperialisme ialah membuat bangsa-bangsa memerlukan barang-barang bikinan imperialis, memerlukan persenjataan pihak imperialis, memerlukan bantuan pihak imperialis.
Untuk menggelorakan semangat berdikari, Bung Karno bahkan punya slogan yang sangat terkenal, “Nanti… ketika Banteng Indonesia, bersatu dengan Lembu Nandi dari India, Spinx dari Mesir, dan Barongsai dari China… saat itulah imperialisme akan mati!”
Bisa kita bayangkan memang, jika negara-negara besar seperti Indonesia, Cina, India, Mesir bersatu… mau apa Amerika? Justru dalam keadaan terpecah… justru dalam keadaan tidak berdikari, imperialisme begitu merajalela. Khusus Timur Tengah, kondisi itu diperparah dengan ketidak-kompakan di antara bangsa Arab sendiri.sesungguhnya biang keladi ketidapastian ekonomi bangsa kita ialah ketika NKRI membiarkan diri seluruh aset dan kekayaan alamnya dirampok habis oleh bajingan-bajingan amerika serikat seperti PT NEWMONT, PT EXXON MOBIL OIL, PT FREEPORT MAC MORRAN, PT CONOCO, PT CALTEX, dan sederatan IBLIS IBLIS EKONOMI lainnya milik mereka, fenomena ini SAMA PERSIS KETIKA IBLIS-IBLIS VOC BELANDA YANG DATANG PADA AWAL MULA ABAD 15 DENGAN DALIH BERDAGANG REMPAH_REMPAH DAN HASIL BUMI LAINNYA DIBUMI NUSANTARA YANG KITA CINTAI BERSAMA INI LANTAS KEMUDIAN MENJAJAH HABIS SELURUH ASPEK KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA, FANTASTIS !!!!!!!!!!!!! BUKAN MAIN HEBATNYA CARA MEREKA TELAH MEMPERBUDAK BANGSA INDONESIA !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Sungguh. Dunia butuh “Bung Karno" !!!!!!!