KRI Fatahilah dibangun di galangan kapal Belanda. (Foto: Ian Johnson)
31 Desember 2010, Jakarta -- (TEMPO Interaktif): Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, TNI pada tahun 2011 akan memusatkan perhatian pada perbaikan sistem persenjataan. Selama ini, modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) hanya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tempur (combat capability).
"Alutsista masih baik, tapi sistem persenjataannya ketinggalan dengan negara lain," kata Agus dalam keterangan pers refleksi akhir tahun TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jum'at (31/12).
Agus mencontohkan kapal-kapal tempur yang didatangkan dari negeri kincir angin, Belanda. Kondisi rangka kapal-kapal tersebut umumnya dalam keadaan baik, namun lain halnya dengan kondisi persenjataannya.
"Tahun 2011 kita utamakan kepada kapal-kapal tersebut untuk mengganti sistem senjata, mulai dari combat management system dan senjatanya itu sendiri," kata dia.
TNI, yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan, memperoleh jatah anggaran cukup besar. Tahun 2010, dari total anggaran sebesar Rp 42,5 triliun untuk Kemenhan, TNI mendapatkan Rp 19,77 triliun.
Tahun depan, Kemenhan mendapat alokasi anggaran terbesar ketiga setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pendidikan Nasional. Kemenhan rencananya akan memperoleh pos anggaran sebesar Rp 47 triliun.
Dengan adanya peningkatan anggaran Kemenhan, kata Agus, anggaran TNI juga dipastikan akan bertambah. Sebagian besar anggaran digunakan untuk peningkatan alutsista. "Belanja pegawai 50 persen, sisanya untuk pemeliharaan fasilitas dan pengadaan alutsista," ujarnya.
Sumber: TEMPO Interaktif
No comments:
Post a Comment