(Grafis: Sripoku)
22 Desember 2010, Bogor -- Wakil Kepala Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio, Selasa di Bogor mengatakan, batas wilayah laut Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan 10 negara-negara di sekitarnya belum tuntas, sehingga berpotensi konflik.
"Batas wilayah laut Indonesia dengan 10 negara di sekitarnya belum tuntas. Dari 10 negara tetangga, batas wilayah yang sudah tuntas baru dengan Singapura," tegas Laksamana Madya TNI Marsetio pada Selasa di Bogor.
Laksamana Madya TNI Marsetio Selasa mengikuti Apel Komandan Satuan (AKS) yang digagas Korps Marinir di kawasan pegunungan Cikoneng, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kegiatan AKS 2010 melibatkan para pati di lingkungan Korps Marinir dan dilangsungkan selama dua hari yaitu mulai Selasa hingga Rabu, 21 - 22 Desember.
Menurut Marsetio, dari sembilan negara tetangga yang berbatasan wilayah laut dengan Indonesia, potensi konflik terbesar datang dari Malaysia.
"Potensi konflik terbesar berasal dari Malaysia," tegas Laksamana Madya TNI Marsetio.
Dipaparkannya, potensi konflik dengan Malaysia muncul lantaran negara tetangga tersebut mengklaim wilayah laut Ambalat senagai wilayah mereka.
"Malaysia mengklaim Ambalat senagai wilayah mereka. Ini adalah persoalan besar yang berpotensi menimbulkan konflik bagi Indonesia," ungkapnya.
Marsetio mengemukakan, Ambalat merupakan wilayah NKRI. Pihak TNI AL akan melakukan upaya dan langkah apapun untuk mempertahankan kedualatan wilayah RI.
"Tidak boleh ada sejengkal tanah atau laut pun yang lepas. Kita pertahankan dan amankan dengan berbagai cara," demikian Wakil Kepala Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment