Kepala Staf Koarmabar Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara, S.Sos, SH, MM melakukan pemeriksaan pasukan pada upacara peringatan Hari Armada di Markas Komando Koarmabar, Senin (6/12). (Foto: Dispenal)
06 Desember 2010, Jakarta -- Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) memperingati Hari Armada di Lapangan Arafuru Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (6/12). Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara, S.Sos, SH, MM, bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan tersebut.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno dalam amanatnya yang dibacakan Kasarmabar mengatakan, bangsa dan negara Indonesia masih menghadapi ujian yang cukup berat, dengan berbagai permasalahan multidimensi. Pemerintah dengan segala dinamika yang dihadapi, sedang dan terus berupaya keras untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Dalam menghadapi permasalahan bangsa, sudah sewajarnya apabila seluruh jajaran TNI Angkatan Laut, berkewajiban mendukung upaya-upaya pemerintah, secara konsisten dan konsekuen melaksanakan tugas pokoknya melalui pelaksanaan tugas-tugas operasi, baik operasi militer perang maupun operasi militer selain perang, berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.
Menurut Kasal, sebagai bagian dari komponen utama pertahanan negara yang sadar akan tangung jawabnya, TNI Angkatan Laut harus senantiasa menjunjung tinggi tekad dan komitmennya untuk terus berjuang mencegah menangkal dan menindak tegas setiap ancaman dan tindakan dari pihak manap un yang berusaha menggangu kepentingan nasional Indonesia. Dalam kapasitasnya sebagai penegak hukum dan penjaga keamanan di laut, TNI Angkatan Laut mempunyai tanggung jawab yang cukup berat untuk mengamankan kepentingan nasional di laut dan perairan nusantara.
Komando Armada RI telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu tulang punggung TNI Angakatan Laut yang menjadi andalan TNI Angkatan Laut, TNI dan bangsa Indonesia. Untulk itu kepercayaan yang besar tersebut hendaknya diikuti dengan pengawakan alutsista serta sumber daya manusia yang profesional sehingga akan terwujud sistem senjata armada terpadu yang handal dan disegani.
PRLM
jangan sampai laut kita di caplok sama tetangga, apalagi sumber daya alam nya tuh,,,
ReplyDeletesalam sahabat : dori
seiring berubahnya strategi hankam yang condong ke matra LAUT dan UDARA mengikuti trend geo politik abad 21 dan sterusnya saat ini, dimana banyak negara akan memperebutkan daerah2x yang kaya akan hasil alam khususnya di LAUT maka sudah selayaknya pembangunan SDM dan alutsista kedua matra tersebut ditingkatkan secara signifikan...khusus TNI AL mengingat batas laut wilayah NKRI sangatlah luas dan kekayaan mineral dan ikan yang maha kaya,juga rawan penyelundupan,traficking,pencurian dan explorasi ilegal maka diperlukan DETERRENCE EFFECT yang mumpuni...untuk rencana jangka pendek dan menengah (5~15 tahun kedepan) mungkin bisa diadopsi hal2x sbb:
ReplyDelete1) penyediaan BBM+logistik untuk kapal yang berpatroli diperbanyak..sehingga daya jangkau bisa semakin efektif dan lama waktu melaut bisa maksimal
2) retrofit bertahap armada kapal perang yang sudah ada (maintenance,pengecatan,kelengkapan senjata dll)agar kapal perang selalu siap untuk patroli atau bertempur
3) penambahan dan modernisasi kapal perang : LHD (landing helicopter dock) bisa dipercepat jumlah 5 unit plus helikopter ASW (super puma atau HELIX plus BVR?), LPD (landing platform dock) juga diperbanyak untuk operasi pendaratan amphibi jumlah 5 unit, PKR 5~10 unit(?),KCR 5 unit (?),frigate 10 unit (?), destroyer 5 unit (?),FPB 10 unit (?), kapal selam 6 unit baru (?)+ 2 unit yang sudah ada (cakra dan nanggala), pesawat patroli dengan radar 5 unit (CN-235 ?),pesawat tempur interseptor ?(mungkin penerbal dapat hibah F-5E TNI AU yang kedepannya akan diganti dengan SU-35BM,JAS-39 GRIPEN ?)
semoga dapat terwujud