Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Friday, November 5, 2010
DPR Dukung Pemenuhan Kebutuhan Alutsista TNI
5 November 2010, Jakarta -- Anggota DPR RI mendukung upaya pemerintah memenuhi kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), kata Anggota Komisi I DPR RI Nurhayati Ali Assegaf.
"Indonesia sangat membutuhkan Alutsista bagi TNI untuk menjamin rasa aman dan melindungi masyarakat," katanya di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat.
Saat ini, kata dia, TNI sangat membutuhkan Alutsista yang memadai. "Sejauh ini kita merasakan betapa butuhnya bangsa ini agar ada Alutsita yang memadai, agar TNI dapat melindungi bangsa ini sehingga aman," kata Nurhayati.
Karena itu, Nurhayati mengatakan, diperlukan persiapan yang matang terkait dengan pengadaan Alutsista tersebut. "Selama ini yang saya lihat adalah tidak ada keseriusan penanganan soal Alutsista, baik dari anggaran, sistem pembelian harus disiapkan dengan baik dan benar," kata dia.
Ia menyebutkan, perbaikan sistem pembelian Alutsista bisa dilakukan dengan tidak lagi menggunakan kredit ekspor.
Misalnya, pembelian tidak dilakukan dengan sistem kredit ekspor. Kredit ekspor itu diberikan oleh suatu negara kalau barangnya dibeli atau menguntungkan negara pemberi kredit ekspor.
"Semua Alutsista kita dibeli dengan sistem kredit ekspor. Jadi harus ada penanganan yang serius mengenai Alutsista ini, sistem pembelian yang benar dan pemeliharaannya bagaimana setelah dibeli, harus ada prioritas," kata Nurhayati.
Dia meminta kepada semua pihak agar memahami hal tersebut sehingga pemerintah bisa melakukannya dengan baik dan bisa dipenuhi. "Tapi jangan diributkan dan direcoki, bagaimana bisa bekerja dan konsentrasi kalau terus direcoki," ujar dia.
Alutsista yang dimiliki oleh TNI sangat kurang sehingga untuk menjaga wilayah Indonesia tidak bisa dilakukan dengan maksimal.
Pemerintah Indonesia membeli Alutsista dari negara lain seperti Rusia dengan menggunakan kredit ekspor.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment