Sebuah pesawat tempur Sukhoi tipe SU-27 SKM serta perlengkapannya milik TNI AU diturunkan dari pesawat Antonov milik pemerintah Rusia setibanya di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Kamis (16/9) malam. Pesawat kargo itu selanjutnya akan kembali ke Rusian dengan membawa tiga jenazah teknisi Sukhoi yang meninggal pada Senin (13/9), di mes Lanud TNI AU Hasanuddin. (Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/Koz/Spt/10)
17 September 2010, Makassar -- Dua pesawat jet tempur Sukhoi yang telah selesai dirakit dilakukan uji terbang, pagi ini. Ada tiga pilot asal Rusia yang mengasah kemampuan pesawat buatan mereka di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Komandan Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Marsekal Pertama Agus Supriata mengatakan beradasarkan uji kelaikan mesin, uji instrumen, dan uji hidrolik, kedua pesawat itu sudah laik terbang.
"Sebelum uji terbang, saya menggelar apel dengan seluruh personel. Kami berharap uji terbang ini memuaskan," kata Agus.
Kedua pesawat itu selesai dirakit Rabu pekan lalu. Tim perakit hanya butuh waktu lima hari menyelesaikan tugasnya untuk menyampurnakan dua pesawat tempur ringan itu.
Uji terbang kedua Sukhoi tersebut lebih cepat sehari dari waktu yang ditentukan. Sebelumnya, Agus menyatakan uji penerbangan akan digelar pada 18-19 September.
Sementara itu, satu Sukhoi lainnya sudah bergabung di hanggar skadron 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin. Pesawat tambahan ini tiba kemarin pada pukul 20.10 Wita. Agus mengatakan, perakitan bisa diselesaikan selama tiga hari.
Selain satu Sukhoi, pesawat Antonov juga mengangkut sekitar 200 sparepart yang dibutuhkan untuk kesempurnaan perakitan pesawat. "Hari ini juga Sukhoi yang satu itu mulai dikerjakan. Akhir pekan sudah selesai," ucap jenderal bintang satu ini.
Ketiga Sukhoi yang baru tersebut akan segera diserahkan secara resmi kepada Panglima TNI AU dan Menteri Pertahanan. Ketiga pesawat ini melengkapi tujuh Sukhoi yang sudah dimiliki sebelumnya di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin.
"Tambahan tiga pesawat ini akan memperkuat pertahanan dan keamanan NKRI," jelas Agus.
TEMPO Interaktif
No comments:
Post a Comment