Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia menggunakan paser Anoa mengawasi alat berat pasukan Israel yang beroperasi dekat garis perbatasan dengan Lebanon, di desa Adaisseh, Rabu (4/8). Pasukan Israel dan Lebanon baku tembak diwilayah ini, setelah tentara Israel menebang pohon Cypress yang diklaim berada di wilayah Lebanon. Insiden ini menewaskan dua prajurit Lebanon, satu perwira Israel berpangkat Letkol serta seorang jurnalis. (Foto: AP)
05 Agustus 2010, Bogor (ANTARA News) - Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, membantah prajurit TNI yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (Unifil) meninggalkan medan pertempuran saat terjadi kontak senjata antara pasukan bersenjata Israel dan Lebanon.
"Bukan kabur, sampai kemarin pasukan kita berlindung di bangunan di situ," kata Djoko ketika ditemui di sela-sela rapat kerja nasional di Istana Bogor, Kamis.
Pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB untuk Lebanon (Unifil) yang melibatkan sejumlah militer profesional, termasuk batalyon TNI, menjalankan misi di Lebanon Selatan
Prajurit TNI anggota Pasukan Penjaga Perdamaian PBB bersama Prajurit Lebanon berdiri di perbatasan Lebanon-Israel di desa Adaisseh, Selasa (3/8) saat terjadi baku tembak. Satu helicopter Israel menembak dua rudal ke pos AD Lebanon dekat desa Adaisseh menghancurkan kendaraan lapis baja pengangkut pasukan. (Foto: Reuters)
Menurut Djoko, pasukan TNI justru telah melakukan upaya menjaga perdamaian dengan melaporkan kontak senjata itu.
Sesaat setelah kontak senjata, pasukan TNI langsung melapor ke pos komando dan ke pihak yang bertikai. Melapor dan berlindung, kata Djoko, adalah prosedur yang tepat yang harus dilakukan oleh pasukan TNI.
Sebagai anggota pasukan penjaga perdamaian, pasukan TNI tidak boleh terlibat dalam kontak senjata.
"Iya, kita kan peace keeping, ada mekanismenya, dilaporkan ke atas," kata Djoko.
Ia menyampaikan hal itu menanggapi maraknya pemberitaan media luar negeri tentang kaburnya tentara Unifil asal Indonesia dalam kontak tembak di Lebanon beberapa hari lalu.
Kontak senjata itu terjadi antara pasukan bersenjata Israel dan Lebanon di perbatasan kedua negara tersebut.
Bahkan, sebuah pernyataan menyebutkan bahwa pasukan Indonesia melarikan diri menggunakan taksi untuk menghindari insiden itu.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment