Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro ( 2 kiri), menerima kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates (kiri), di Jakarta, Kamis ( 22/7). Kunjungan kehormatan Menhan AS, Robert Gates dan rombongan ke Indonesia tersebut dalam rangka meningaktkan hubungan bilateral, terutama di bidang pertahanan. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/ed/pd/10)
22 Juli 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MSc., MA., Ph.D, menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Amerika Serikat H.E. Robert Gates, Kamis (22/7) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Kunjungan kali ini dilakukan dalam rangka mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara khususnya kerjasama di bidang pertahanan.
Kunjungan Menhan AS ke Indonesia tersebut dilaksanakan selama dua hari dan besok direncanakan meninggalkan Jakarta.. Selain kunjungan kepada Menhan RI, sebelumnya Menhan AS juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam kunjungannya di Kemhan RI, Menhan AS diterima oleh Menhan RI melalui Upacara jajar kehormatan di Halaman depan kantor Kemhan RI. Turut mendampingi Menhan antara lain Wamenhan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Eris Herryanto dan sejumlah pejabat eselon I Kemhan RI.
Sementara itu, Menhan AS dalam kunjungannya didampingi Duta Besar Amerika Serikat, H. E. Cameron Hume, Sen. Military Asistant VADM Joe Kernan, Ass. Sec. of Defence Hon. Wallace Gregson, Ass. Sec. of Defence Hon Geoff Morell, Deputy Ass. Sec. of Defence, Robert Scher, Indonesia Country Director Kelly Huang dan sejumlah pejabat senior Departemen Pertahanan AS.
Agenda pertemuan kedua Menhan tersebut, akan membicarakan beberapa hal terkait dengan upaya peningkatan kerjasama di bidang pertahanan kedua negara, meliputi kerjasama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan, pertukaran personel, latihan bersama, saling kunjung dan saling tukar informasi serta bentuk - bentuk kerjasama lainnya yang berdasarkan prinsip kesetaraan dan kepentingan bersama kedua negara.
Sebelumnya pada tanggal 10 Juni 2010, Kemhan RI dan Dephan AS telah sepakat untuk menegaskan kembali kerjasama di bawah kerangka “the Comprehensive Partnership”. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Pengaturan kerangka kerjasama tentang kegiatan-kegiatan kerjasama dalam bidang pertahanan antara Kemhan RI dengan Dephan AS, yang ditandatangi antara pihak Indonesia yang diwakili Dirjen Strahan Kemhan RI Mayjen TNI Syarifudin Tippe, S.IP., M.Si dengan pihak Amerika Serikat yaitu Wakil Asisten Sekretaris Pertahanan Untuk Asia Selatan dan Tenggara Robert M. Scher.
RI - AS wujudkan kerjasama komprehensif
Seorang instruktur dari US Navy Seals (kiri), menyaksikan sejumlah anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmatim, saat melakukan parameter tempur Close Qurter Combat (CQC), di lingkungan Bandara Juanda lama Surabaya, Kamis (22/7). Kegiatan CQC tersebut, merupakan latihan bersama Flash Iron 10 - 02 JCET antara Kopaska TNI AL dan US Navy Seals tersebut, untuk menciptakan kemampuan profesional untuk merencanakan dan melaksanakan protap kesiapsiagaan operasional tempur. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/pd/10)
Usai melaksanakan pertemuannya dengan Menhan Roberts Gates, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Pemerintah Amerika dan Pemeritah Indonesia telah sepakat untuk merefleksikan dan mewujudkan kerjasama yang komprehensif khusus dibidang pertahanan berdasarkan krangka US-Indonesia Comprehensif Partnership.
Menhan Purnomo Yusgiantoro, menjelaskan terdapat beberapa hal kerjasama pertahanan yang dibahas dan ditekankan untuk terus ditingkatkan. Salah satunya adalah Proyek Pengembangan Kapastias tentang Keamanan Maritim dan Peace Keeping Operation. Nantinya diharapkan pemerintah US dalam hal ini Departemen Pertahanan AS, akan bisa mendukung demi aspek Capacity Building bagi pasukan misi perdamaian yang dimiliki oleh TNI yang dari waktu ke waktu terus ditingkatkan.
Demikian halnya dengan masalah Humanitarian Assistance juga disampaikan kepada Menhan AS bahwa Indonesia kini tengah membangun fasilitas peace keeping center untuk melatih personel TNI untuk dilibatkan pada misi perdamaaian dan misi bantuan kemanusian.
Lebih lanjut Menhan mengungkapkan didalam pertemuannya dengan Menhan Robert Gates telah dibahas juga kerjasama industri pertahanan. Diharapkan kedua negara bisa saling mendukung dalam mewujudkan pengembangan industri pertahanan dalam hal pengadaan logistik dan persediaan peralatan militer.
Menhan Purnomo juga menyampaikan, pada kesempatan pertemuanya dengan Menhan AS juga digunakan untuk membahas kerjasama di bidang pendidikan melalui lembaga pendidikan National Defence University. Dijelaskan Menhan, kerjasama ini nantinya bukan hanya akan diarahkan kepada pertukaran siswa dengan gelar S2, melainkan pertukaran tenaga pengajar atau instruktur.
Kerjasama Militer lainnya yang juga turut dibahas pada pertemuan tersebut, salah satunya adalah bidang Counter Terorism (Penanggulangan Terorisme) dan kerjasama military intelegence yang sepakat untuk terus ditingkatkan. Terkait masalah Counter terrorism, Pemerintah AS memberikan apresiasinya terhadap langkah-langkah Pemerintah Indonesia untuk menindak setiap aksi teror yang ada di Indonesia.
Terkait perkembangan keamanan di wilayah Laut Cina Selatan, kedua pihak juga sepakat untuk menjadikan Laut Cina Selatan sebagai suatu jalur didalam Alur Laut Kepulauan Indonesia yang bebas dari ancaman dan hambatan yang akan timbul.
Pengaturan kerangka kerjasama tersebut dimaksudkan untuk menggabungkan kegiatan-kegiatan kerjasama dalam bidang pertahanan yang telah terbentuk, atas dasar prinsip-prinsip saling menghargai, percaya, dan saling menguntungkan.
DMC
No comments:
Post a Comment