(Foto: bdia-bg.com)
28 Juni 2010 -- Sebagai rangkaian kunjungan Studi Strategi Program Pendidikan Reguler Angkatan (SSLN PPRA) XLIV Lemhannas RI ke Bulgaria, 20-25 Juni 2010, Delegasi juga mengadakan pertemuan dengan Kementerian Pertahanan dan sejumlah industri strategis di Bulgaria untuk saling bertukar pikiran dan menjalin kerjasama industri strategis antar kedua pihak. Delegasi SSLN PPRA XLIV dipimpin oleh Laksamana Muda Chairul Huda.
Pada saat pertemuan dengan Kementerian Pertahanan Bulgaria (21/6), Permanent Secretary Kemhan Bulgaria, Nikolay Milkov menyambut baik adanya rencana menjalin hubungan kerjasama pertahanan dan perdagangan antara industri strategis kedua pihak. Kemhan akan mendukung dan membantu merealisasikan hal tersebut.
Berbeda dengan Indonesia, Industri pertahanan di Bulgaria murni dimiliki oleh pihak swasta. Kemhan tidak terlibat dalam tranksaksi kecuali pemberian sertifikat dan izin ekspor produk pertahanan. Transaksi produk pertahanan juga dilakukan melalui tender dimana Kemhan tidak mempunyak kontrol atas hal tersebut.
Kemhan dan angkatan bersenjata Bulgaria saat ini sedang dalam proses restrukturisasi untik efektifitas dan efisienitas kinerja, khususnya dengan krisis ekonomi di negara tersebut. Kemhan tengah merampungkan “white paper on the defense and armed forces of Bulgaria” yang berisi National Defense Strategy dan National Security Strategy, yang diharapkan akan disahkan oleh Dewan Menteri pada awal musim gugur 2010.
Pertemuan dengan Industri Strategis Bulgaria, Samel-90 dan Optix
Selain bertemu dengan pihak pemerintah, Delegasi juga melakukan pertemuan dengan industri pertahanan swasta yaitu Samel -90 dan Optix untuk memperoleh gambaran secara lebih mendalam tentang industri pertahanan di Bulgaria sekaligus menjajaki kemungkinan kerjasama.
Samel-90 berdiri sejak 46 tahun memproduksi alat-alat komunikasi militer dan sipil, dengan produk utamanya Samel Artilery Jammer (SAJ). Sementara, Optix yang berdiri sejak tahun 1998 memproduksi peralatan pengintaian untuk keperluan militer dan sipil, dengan produk utamanya antara lain: night vision goggles DIANA and DIANA TT, night vision binoculars DIANA.
Pertemuan dengan Samel-90, dilakukan di kota Samokov (96 km dari Sofia) pada 23 Juni 2010, sedangkan dengan pihak Optix di Kota Panagyurishte (110 km dari Sofia).
Pada kedua pertemuan tersebut, Dubes RI mengajak kedua pihak untuk menjalin kerjsama dengan Indonesia dalam bentuk “joint production“ karena terbentang pasar yang luas yaitu negara-negara di Kawasan Asia Tenggara maupun Asia Pasifik. Berkaitan dengan ini, pihak Samel-90 dan Optix diundang untuk partisipasi pada Indo Defense Expo (IDE) bulan Oktober/November 2010 di Jakarta.
Tawaran Dubes diterima baik oleh kedua pihak. Managing Director Samel-90, Dipl., Eng Peter Georgiev, mengupayakan kembali berpartisipasi pada IDE 2010 guna menjajaki kerjasama dengan mitranya di Indonesia, setelah sebelumnya berpartisipasi pada tahun 2008. Kepada Dubes RI diminta kerjasama untuk mendapatkan mitra Indonesia yang betul-betul berminat untuk kerjasama tersebut.
Menambahkan hal tersebut, Deputy Director for the Special Purpose Production, Dipl. Eng. Georgi Ionchev, bahwa Samel-90 siap bekerjasama langsung dengan Indonesia dan memproduksi peralatan sesuai kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan, serta dimungkinkannya transaksi baik langsung maupun melalui agen penghubung. Ia juga menyatakan harga produk Samel-90 sangat bersaing dengan mutu yang jauh lebih baik serta memberikan fasilitas sebelum pengiriman produk hingga after sales service.
Produk Samel-90 saat ini digunakan di berbagai negara, antara lain di Pakistan, Thailand, Turki, negara-negara Afrika Utara, dan digunakan AB Bulgaria yang bertugas di Afganistan.
(Foto: bdia-bg.com)
Sementara itu, menyambut tawaran Dubes RI untuk kerjasama, CEO Optix, Eng. Ivan Cholakov mengharapkan dapat menjalin kerjasama dengan mitra Indonesia yang potensial di IDE 2010. Ia menjelaskan perusahaannya adalah perusahaan modern dengan tenaga kerja terampil yang dididik sendiri oleh perusahaan maupun lulusan dari Universitas Sofia, serta melakukan penelitian bersama dengan Bulgaria Academy of Sciences.
Produk perusahaan Optix yang umumnya dipakai para petugas perbatasan darat maupun laut, juga telah memenuhi standar NATO dan digunakan di berbagai negara, antara lain: Romania, Turki, AL Bulgaria, dll, serta digunakan AB Bulgaria yang bertugas di Afganistan. Ditambahkan pula bahwa Optix siap bekerjasama langsung dengan Indonesia, dan menjual produknya baik melalui transaksi langsung maupun melalui agen penghubung
Selama berada di Bulgaria, selain melakukan pertemuan dengan industri strategis, Delegasi juga akan melakukan pertemuan dengan Kemeterian Luar Negeri;Kementerian Kebudayaan; Kementerian Ekonomi, Energi dan Pariwisata; Sofia University; Bulgaria Academy of Sciences; dan International Fair Plovdiv (pameran dagang internasional terbesar dan bergengsi di Eropa Tenggara dan salah satu dari 4 tempat pameran dagang terbesar di Eropa).
KBRI Sofia
No comments:
Post a Comment