Dua penari berada di sekitar kapal peneliti Amerika Oceanos Explorer yang berlabuh di Pelabuhan Samudera di Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (22/6). Kedatangan kapal tersebut untuk melakukan misi INDEKS-SATAL (Indonesia Eksplorasi wilayah Sangihe Talaud) untuk menemukan ekosistem laut, fitur geologi serta organisme hidup yang belum pernah di temukan di wilayah laut Indonesia. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/Koz/ama/10)
23 Juni 2010, Manado -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Cameron Hume, dengan menumpangi Kapal Okeanos Eksplorer, mengunjungi Sulawesi Utara dalam rangka kunjungan riset bidang kelautan.
Kunjungan Hume didampingi Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Caryn Mc Lelland, bersama Kapal Okeanos Eksplorer itu, diterima langsung Gubernur Sulut SH Sarundajang, di Pelabuhan internasional Kota Bitung, Rabu.
Gubernur Sulut menyebutkan bahwa, selama satu bulan kapal tersebut akan berada di perairan Sulut guna melakukan penelitian berbagai terumbuh karang, termasuk biota laut lainnya di dasar laut di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sangihe dan Sitaro.
Sementara hasil penelitian mereka akan diberikan kepada pemerintah Indonesia, melalui berbagai informasi sumber daya alam seperti kekayaan hayati maupun kandungan minyak.
"Provinsi Sulut merasa bangga dan berterima kasih atas peran pemerintah AS mengembangkan potensi alam yang ada," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Perikanan dan Kelautan Sulut Xandramaya Lalu mengatakan, kedatangan kapal riset AS dari National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) itu merupakan hasil kerjasama dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan guna melakukan penelitian di perairan Sulut.
"Bahkan kedatangan tim itu akan didampingi satu kapal penelitian dari pemerintah pusat melalui BPPT dan dan Baruna Jaya IV," katanya.
Menurutnya, kegiatan itu juga merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan World Ocean Conference (WOC) di Manado tahun 2009 lalu, dengan dilakukan bentuk kerjasama kemitraan jangka panjang RI-AS untuk bersama memajukan Ilmiah Kelautan, Teknologi dan Pendidikan, dan paling penting bagi ekonomi dan lingkungan bagi kehidupan di bumi ini.
Eksplorasi bersama ini merepresentasikan berbagai inisiatif yang pertama kalinya dilakukan oleh kedua negara yang memiliki karakteristik sebagai sama-sama memiliki wilayah kelautan sangat luas di dunia.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment