Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso (kedua kiri) bersama Kepala Kesehatan Komando Pasific Amerika Serikat Laksamana Pertama Anderson (kedua kanan), Kepala Kesehatan Angkatan Darat Komando Pasific Amerika Serikat Brigjen Stephen Jones (kanan) dan Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI Herman Heridadi (kiri) saat pembukaan Konferensi Kesehatan Militer se- Asia Pasifik XX di Jakarta, Senin (3/5). Konferensi tersebut membahas isu kesehatan militer melalui kerja sama dan kolaborasi antar angkatan bersenjata se-kawasan Asia Pasifik untuk mendapatkan solusi terbaik bagi pengenalan awal penyakit, pencegahan dan penanganannya. (Foto: ANTARA/puspa perwitasari/matanews)
03 Mei 2010, Jakarta -- Militer dari 38 negara di Asia Pasifik berkumpul untuk membahas peningkatan kerja sama bidang kesehatan, seiring perubahan lingkungan strategis regional dan global.
Berbagai hal teknis menyangkut kesehatan militer akan dibahas dalam Konferensi ke-20 Kesehatan Militer Asia Pasifik atau Asia-Pacific Militery Medicine Conference (APMMC) XX di Jakarta, Senin.
Acara yang diprakarsai TNI dan Militer Amerika Serikat di Asia Pasifik (USARPAC) itu dibuka Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso.
APMMC XX 2010 akan memfokuskan koordinasi dan kolaborasi regional mulai dari pembuatan kebijakan hingga teknis pelaksanaan di lapangan bidang kesehatan militer diantara negara-negara Asia Pasifik, kata Kepala Dinas Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel Lek Prakoso.
Konferensi yang diikuti 450 peserta dari 38 negara Asia Pasifik itu bertujuan meningkatkan pengetahuan ilmiah personel kesehatan TNI khususnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan kawasan dan global.
Kemudian meningkatkan kerja sama konferensi kesehatan dan interelasi antara militer negara-negara Asia Pacifik, saling tukar menukar informasi dan pengetahuan tentang tugas pokok masing-masing kesehatan militer antara negara-negara Asia Pacifik.
Sementara, sasaran yang ingin dicapai adalah terjalinnya kerja sama kesehatan militer negara-negara Asia Pasifik dalam penanggulangan penyakit yang ada di kawasan Asia Pacifik, kata Prakoso.
ANTAR News
No comments:
Post a Comment