(Foto: detikFoto)
12 Mei 2010, Jakarta -- Indonesia dan Australia melakukan latihan search and rescue (SAR) gabungan di perairan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini untuk memantapkan kesiapan menghadapi bencana alam.
Pimpinan Umum Latihan SAR Australia-Indonesia (Ausindo), Marsma TNI Teddy Sutedjo Prapto, di sela-sela pembukaan latihan gabungan itu, di Mataram, Selasa (11/5), mengatakan, latihan gabungan itu akan berlangsung 11-12 Mei.
"Materi latihan gabungan tim SAR dari dua negara bertetangga itu adalah manuver lapangan atau upaya penanganan bencana alam dan kecelakaan pelayaran," ujarnya.
Teddy yang kesehariannya menjabat Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas) itu mengatakan, latihan gabungan itu merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan serupa yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
Latihan gabungan SAR Ausindo tahun 2009 digelar di perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Letak Australia dan Indonesia, terutama wilayah NTB dan NTT, cukup dekat atau berbatasan langsung sehingga dipandang penting untuk melakukan latihan gabungan.
"Sesuai Konvensi Internasional Chicago, wajib hukumnya bagi setiap negara untuk menyiapkan penyelenggaraan operasi SAR, demikian pula Indonesia dan Australia yang harus menyiapkan hal itu terutama dalam meningkatan SDM petugas SAR," ujar Teddy.
Menurut dia, dengan latihan pemantapan operasi SAR itu akan diketahui apakah aturan yang berlaku sudah dipahami petugas lapangan atau masih harus didalami.
"Kita akan uji coba pemahaman itu sekaligus mencoba sarana prasarana yang ada, karena musibah datang tanpa pemberitahuan, berbeda dengan cara menghadapi musuh yang selalu ada ekskalasi masalah," ujarnya.
Teddy mengatakan, selain tim SAR Indonesia dan Australia, dalam latihan SAR bersama itu para pihak dilibatkan agar ada keterpaduan penanganan bencana. Instansi terkait itu seperti satuan TNI-Polri, BMKG, Orari, Rapi, dan petugas keimigrasian.
"Kami tidak utamakan jumlah peserta latihan, tetapi keterlibatan semua instansi terkait agar ada keterpaduan penanganan bencana," ujarnya seperti dikutip Antara.
Ia menuturkan, dalam latihan gabungan SAR Ausindo itu, akan disimulasikan upaya pertolongan terhadap para korban kecelakaan pelayaran di perairan Sekotong, Lombok Barat.
Dalam penanganan musibah itu, Tim SAR Indonesia meminta bantuan Australia karena jaraknya lebih dekat dibanding pergeseran regu bantuan dari Jakarta.
"Helikopter dan kapal Australia yang dilengkapi peralatan evakuasi akan merapat ke lokasi bencana untuk mengevakuasi korban kecelakaan pelayaran itu, kemudian disinkronkan dengan upaya tim SAR Indonesia yang juga diterjunkan ke lokasi," ujar Teddy. Tim SAR Indonesia juga akan melibatkan kapal evakuasi lebih besar yang mampu mengarungi gelombang lebih dari empat meter, yang didatangkan dari Pulau Bali.
Manajer Proyek Paket Bantuan Keselamatan Transportasi Indonesia (ITSAP) Kedutaan Besar Australia di Jakarta David Ramsay dan Perwakilan AMSA (Australia Maritime Safety Autho) Paul Threlfall, ikut memantau latihan gabungan itu.
SUARA KARYA
No comments:
Post a Comment