Perwira AU Indonesia memeriksa salah satu dari tiga jet tempur baru Sukhoi Su-30 yang dibeli dari Rusia saat penyerahan dari pihak pabrik ke Dephan kemudian diserahkan kepada TNI AU di Pangkalan Udara Sultan Hassanudin, Makassar tahun lalu. (Foto: JP/Andi Hajramur)
07 April 2010, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, tiga pesawat Sukhoi yang dipesan dari Rusia diperkirakan tiba di Indonesia pada September, lebih cepat dari jadwal semula pada Desember.
"Diperkirakan sebelum Oktober 2010, ya kemungkinan September. Semula akhir tahun ini, tetapi kami meminta untuk segera didatangkan. Ya sekitar September," kata Imam Sufaat menjawab ANTARA usai menyaksikan gladi bersih peringatan HUT ke-64 TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, tiga Sukhoi yang akan tiba itu adalah jenis Su-27SKM. "Tetapi kami berharap sebelum Oktober 2010, semua pesawat sudah tiba di Indonesia," ujar Kasau menambahkan.
Pada 2003 Indonesia membeli dua Sukhoi jenis SU-30MK dan dua SU-27SK, kemudian Kementerian Pertahanan membeli lagi enam pesawat Sukhoi pada 2007 senilai sekitar 300 juta dolar AS atau senilai Rp 2,85 triliun.
Enam pesawat Sukhoi yang dibeli itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga jenis SU-27SKM. Tiga jenis Sukhoi SU-30MK2 telah tiba pada Desember 2008 dan Januari 2009.
Dengan kehadiran tiga Sukhoi terakhir, maka Indonesia akan memiliki satu skuadron pesawat tempur Sukhoi.
16 Pesawat Tempur Meriahkan HUT TNI-AU
Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Imam Sufaat (tengah) didampingi sejumlah pejabat TNI AU dengan latar belakang pesawat jet tempur Hawk 200 memberikan keterangan pers terkait HUT TNI AU ke-64 di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (7/4). Acara puncak HUT TNI AU akan dilaksanakan pada tanggal 9 April mendatang di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma dengan Inspektur Upacara Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/hp/10)
Sebanyak 16 unit pesawat tempur akan memeriahkan HUT ke-64 TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 9 April.
Sebanyak enam belas pesawat tempur itu adalah empat unit pesawat Hawk 100/200, empat pesawat F-5 Tiger, empat unit F-16 Fighting Falcon, dan empat unit pesawat Sukhoi, kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat usai menyaksikan gladi bersih HUT TNI AU di Jakarta, Rabu.
Dalam gladi besih yang digelar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma tersebut, pesawat-pesawat tempur TNI-AU selain melakukan terbang lintas juga membentuk formasi khusus, antara lain formasi berlian.
"Seluruh unsur TNI-AU mulai dari pesawat tempur, pesawat angkut, helikopter dan seluruh kekuatan TNI AU terlibat dalam acara ini," kata Imam menambahkan.
Selain terbang lintas dan pembentukan formasi oleh sejumlah pesawat tempur, pesawat angkut, dan helikopter, perayaan ulang tahun TNI Angkatan Udara juga akan dimeriahkan oleh demo ketangkasan prajurit TNI Angkatan Udara, seperti demo tembak sasaran.
Peringatan HUT TNI Angkatan Udara yang melibatkan 2.249 personel itu ditutup dengan terjun bebas sejulah penerjun handal matra udara.
Menjelang usianya ke-64 tahun TNI Angkatan Udara senantiasa melakukan evaluasi diri untuk dapat menjadi lebih baik di masa depan, sebagai kekuatan matra udara penjaga kedaulatan negara, kata Kasau.
"Ya kita akan evaluasi, yang jelas seluruh kekuatan kita baik tempur, angkut, intelijen dan pengindraan harus terus kita tingkatkan di masa datang, termasuk kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas, berkemampuan handal, tentu akan mengurangi angka kecelakaan kerja dan terbang," kata Imam.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment