Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, April 10, 2010
Gelegar di Udara Landasan Halim Perdanakusuma
10 April 2010, Jakarta -- Hari Ulang Tahun ke-64 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, Jumat (9/4), dibuka dengan atraksi formasi big diamond yang dibentuk oleh 16 pesawat tempur TNI AU. Tampil di ujung tombak, empat pesawat Hawk 100/200 yang dipimpin Komandan Skuadron Udara 1 Supadio, Pontianak, Letnan Kolonel (Pnb) Cahya Elang Migdiawan dan Komandan Skuadron Udara 12 Pekanbaru, Riau, Letkol (Pnb) Azhar Adhitama.
Di belakang kanan dan kiri, empat pesawat F-5E Tiger dan empat pesawat F-16 Fighting Falcon mengawal. Paling belakang adalah empat pesawat Sukhoi 27/30 menutup formasi wajik itu.
”Ini ide dari Kepala Staf TNI AU untuk kami tampil bersama,” ungkap Komandan Skuadron Udara 11 Sultan Hasanuddin, Makassar, Letkol (Pnb) Tonny Haryono, Jumat di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, tempat peringatan HUT TNI itu digelar. Menurut Tonny, formasi dasar itu harus dimiliki semua penerbang tempur. Untuk menggabungkan keempat jenis pesawat itu, para penerbang ini sudah latihan selama dua minggu. ”Satu minggu di Madiun dan satu minggu lagi di Jakarta,” ujarnya.
Hasilnya, pesawat tempur ini melesat dengan kecepatan 300 knot. Dalam geladi resik pun, mereka sudah mengundang decak kagum. Gelegar memecah udara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Setelah itu, mereka masing-masing hadir dengan formasi wajik dan melintas di depan podium.
Dalam konferensi pers seusai geladi resik, Rabu di Jakarta, KSAU Marsekal Imam Sufaat mengatakan, perayaan ulang tahun ini memiliki tema ”Jiwai Tekad dan Semangat Perubahan Menuju Kondisi yang Lebih Baik, TNI AU Siap Amankan dan Menjaga Keutuhan Kedaulatan NKRI”. Sebanyak 2.259 personel TNI AU ikut serta dalam acara ini.
Tidak hanya pesawat tempur, Tim Penanggulangan Teror (Gultor) Detasemen Bravo juga hadir dalam demonstrasi tembak reaksi. Mereka berdiri berhadap-hadapan dengan senjata MP 5 yang menggunakan peluru tajam. Sesuai dengan aba-aba, para anggota pasukan khusus itu saling menembak dengan sasaran yang terletak persis di belakangnya. Tidak hanya menembak dalam posisi tegak berhadapan, posisi awal mereka sebelumnya juga dalam kondisi bungkuk dan membelakangi lawan untuk kemudian langsung menembak.
Selain itu, hadir pula 120 taruna Akademi TNI Angkatan Udara di Yogyakarta dengan atraksi marching band-nya, bela diri militer, halang rintang oleh 300 prajurit Pasukan Khas (Paskhas) Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, serta terjun payung oleh 72 penerjun yang masing-masing membawa panji-panji yang ada di TNI AU, seperti TNI AU, AAU, dan Paskhas AU.
Lakukan evaluasi
Dalam usianya yang ke-64, TNI AU senantiasa melakukan evaluasi diri untuk dapat menjadi lebih baik pada masa depan sebagai kekuatan matra udara penjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
”Kami akan evaluasi, yang jelas seluruh kekuatan kita, baik tempur, angkut, intelijen, maupun pengindraan, harus terus ditingkatkan pada masa datang, termasuk kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas, berkemampuan andal, tentu akan mengurangi angka kecelakaan kerja dan terbang,” kata KSAU.
KOMPAS
No comments:
Post a Comment