Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Sunday, January 24, 2010
AU Beli 16 Pesawat dari Brazil
23 Januari 2010, Yogyakarta -- TNI Angkatan Udara akan membeli pesawat tempur Super Tucano buatan Brazil untuk menggantikan pesawat OV-10, kata Kepala Staf Angkatan Udara (Ksau) Marsekal Madya TNI Imam Safaat, Sabtu.
"Kami berencana membeli 16 pesawat Super Tucano atau satu skuadron. Kami telah mengajukan anggaran pembelian pesawat tersebut kepada pemerintah, mudah-mudahan disetujui," katanya di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta.
Usai memimpin upacara serah terima jabatan Gubernur AAU dari Marsekal Muda (Marsda) TNI BS Silaen kepada Marsekal Pertama (Marsma) TNI Sru Artjarjo Andreas, ia mengatakan, pengadaan pesawat Super Tucano untuk menggantikan pesawat OV-10 itu merupakan program TNI AU pada tahun ini.
"Program itu sebagai upaya memperbarui alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU khususnya pesawat tempur dan menambah kekuatan dirgantara Indonesia," katanya.
Selain membeli peswat tempur Super Tucano dari Brasil, menurut dia, TNI AU pada tahun ini juga akan mendatangkan tiga pesawat tempur Sukhoi dari Rusia.
"Ketiga pesawat Sukhoi itu diharapkan tiba di Indonesia sebelum Oktober 2010. Dengan tambahan tiga pesawat itu TNI AU memiliki 10 pesawat tempur Sukhoi," katanya.
Ia mengatakan, untuk pengadaan pesawat Sukhoi, TNI AU mengajukan sebanyak 16 pesawat atau satu skuadron. Namun, untuk merealisasikannya masih membutuhkan waktu dan dana.
"Pengadaan pesawat Sukhoi membutuhkan dana yang tidak sedikit, karena harganya mahal. Namun, kami berharap pemerintah dapat merealisasikannya untuk menambah kekuatan udara Indonesia," katanya.
Disinggung tentang upaya mengantisipasi kecelakaan pesawat TNI AU, ia mengatakan, TNI AU sudah mempunyai road map zero accident sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan pesawat.
"Dengan road map zero accident, kami berharap kecelakaan pesawat tidak terjadi lagi. Namun demikian, yang penting adalah menerapkan budaya aman sehingga semua personel fokus dan `concern` pada keamanan dan keselamatan," katanya.
Mengenai dukungan pada pengamanan perbatasan negara, KSAU mengatakan, TNI AU sudah melaksanakan dukungan pengamanan di wilayah perbatasan dengan negara lain. "Tugas tersebut sesuai dengan perintah dari Mabes TNI," katanya.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment