Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Tuesday, November 10, 2009
Mengukur Profesionalisme Prajurit Yonkav 7/Sersus Melalui Latihan Menembak Senjata Ranpur - Bag. 1
Menembak Senjata Ranpur merupakan kemampuan teknis yang harus dimiliki oleh personel Satuan Kavaleri dengan jabatan Tamtama Penembak Senjata Ranpur maupun Komandan Kendaraan yang memimpin Ranpur tersebut. Yonkav 7/Sersus sebagai Satuan Kavaleri yang mengoperasikan Ranpur jenis Commando V150 dan VAB telah merencanakan dan melaksanakan Latihan Menembak Senjata Ranpur sesuai dengan Kalender Latihan Satuan TA. 2009. Latihan menembak senjata Ranpur yang dilaksanakan meliputi menembak senjata Kanon V150 kaliber 90 mm dan senjata SMS M60 Coaxial serta M60 PSU kaliber 7,62 mm. Penembakan dilaksanakan secara statis disesuaikan dengan jarak efektif dari masing-masing senjata dan medan latihan yang tersedia dimana sasaran Kanon V150 ditempatkan pada jarak 1000 meter dan SMS M60 Coaxial serta PSU pada jarak 600 meter. Latihan menembak kali ini melibatkan seluruh personel dengan jabatan organik Danton, Baton, Danran, Danrubu dan Tabaknon serta Tabak SMS yang ada di satuan saat ini.
Sebagaimana layaknya Ranpur yang dioperasikan seluruh Satuan Kavaleri, Ranpur V150 AP dan Intai memiliki beberapa kekhususan dalam pelaksanaan penembakan senjata Ranpur yang terdapat pada Ranpur tersebut. Berbeda dengan Ranpur Tank ataupun APC roda rantai, Ranpur V150 Intai maupun AP memiliki 1 buah kubah senjata (weapon turret) sekaligus memiliki kubah penembakan senjata PSU (penangkis serangan udara) yang terpisah dengan kubah utama. Kubah tersebut dipersenjatai dengan senjata SMS M60 kaliber 7,62 mm yang merupakan additional mounting untuk mengatasi ancaman serangan udara musuh yang dapat pula berfungsi sebagai senjata anti Infanteri. Pengawakan dari semua senjata yang ada di Ranpur V150 ini pun juga berbeda dengan kebanyakan Ranpur yang ada di jajaran Kavaleri TNI AD, dimana Komandan Kendaraan yang biasa dijabat juga oleh Danton, Baton maupun Danru Penyerbu, mengoperasikan senjata yang ada di kubah utama sedangkan Tabak SMS Ranpur justru mengawaki kubah senjata PSU.
Kekhususan ini pulalah yang menentukan pelaksanaan mekanisme penembakan saat Latihan Menembak Senjata Ranpur dimana seluruh Bintara dengan jabatan Baton, Danran dan Danru Penyerbu dilatih menembak senjata M60 Coaxial di dalam kubah sedangkan seluruh Tabak SMS Ranpur dilatih menembakkan senjata PSU Ranpur. Menembakkan senjata Ranpur dari dalam kubah Ranpur V150 Intai maupun AP memiliki seni tersendiri karena disamping mereka harus menembak dengan teleskop mereka juga harus mampu mengatasi kemungkinan terjadinya kemacetan senjata di dalam kubah yang sangat sempit, ditambah lagi harus tetap memimpin Ranpur selama gerakan. Selain itu, senjata Ranpur pada kubah utama pada Ranpur V150 Intai dan AP dapat pula ditembakkan secara manual menggunakan picu maupun secara elektrik menggunakan perangkat tembak listrik. Lain halnya dengan unsur Danran yang menembak dari dalam kubah, Tabak senjata M60 PSU harus menguasai penembakan secara manual untuk mengatasi sasaran di udara yang berupa ancaman helikopter serang musuh dan sasaran di darat berupa regu Infanteri musuh bila bergerak mendekati Ranpur pada jarak tidak efektif dari kubah senjata utama. (Kapten Kav Agung Wira)
KODAM JAYA
No comments:
Post a Comment