Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Thursday, October 29, 2009
PKS Minta SBY Kirim Pasukan ke Yerusalem
28 Oktober 2009, Mamuju -- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan pasukan ke Yerusalem.
"Hal ini menjadi salah satu kesepakatan dalam koalisi yang kami lakukan, di mana SBY diminta untuk ikut aktif dalam menjaga perdamaian dunia, khususnya mendukung eksistensi gerakan di Palestina," ungkap Sekretaris DPW PKS Mamuju, Hajrul Malik, di Mamuju, Rabu.
Pengiriman pasukan tersebut perlu untuk ikut mengamankan situasi yang kembali memanas di wilayah Palestina yang diduduki Israel tersebut.
Ia mengatakan, salah satu bentuk dukungan ini tidak hanya diwujudkan dengan diplomasi, tetapi juga harus mengirimkan bantuan, terlebih lagi pasukan perdamaian.
Selain mengirim pasukan, SBY juga diminta untuk tetap mempertahankan kebijakan untuk tidak membuka hubungan bilateral dengan Israel.
"Kita sudah bisa menyaksikan tindakan pasukan Israel yang sudah melanggar hukum humanter internasional, apalagi sampai melakukan penyerangan di dalam rumah ibadah," jelasnya.
Ia menambahkan, jika pemerintah serius menjaga ketertiban dunia, maka sudah seharusnya hubungan bilateral tetap tidak diadakan, sebagai bukti bahwa Indonesia tidak pernah mendukung upaya-upaya penodaan terhadap perdamaian.
Di tingkat daerah, DPW PKS Mamuju akan melakukan konsolidasi dengan seluruh organisasi masyarakat (ormas) Islam yang ada di wilayah itu.
Hal ini juga untuk melanjutkan Fatwa Yusuf Qardawi yang menyerukan kepada seluruh umat Islam di dunia bahwa hari Jumat adalah hari solidaritas umat Muslim untuk Al-Aqsa.
"Untuk konsolidasi awal, saya memperkirakan akan dilakukan orasi, baik di Mesjid, maupun di lapangan terbuka," imbuhnya.
Ia menambahkan, PKS selama ini sudah identik dengan perjuangan mendukung Palestina. Karena itu, situasi yang ada saat ini wajib untuk disikapi mulai dari sekarang.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment