HS Papanikos S120 berada di dok HDW di Kiel. (Foto: DID)
25 September 2009 -- Howaldtswerke-Deutsche Werft GmbH (HDW), Kiel, Jerman, dan Hellenic Shipyards S.A. (HSY), Skaramangas, Athena, Yunani menghentikan pembuatan kapal selam baru serta modernisasi kapal selam Angkatan Laut Yunani dengan nilai kontrak senilai 524 juta euro (775 juta dolar), Senin (21/9). Kontrak tersebut yang ditandatangani dengan Departemen Pertahanan Yunani pada 2000 dan 2002.
Kontrak pertama ketika HDW memenangkan tender pembuatan tiga kapal selam diesel kelas U214 dan satu option dibawah program Archimedes pada Februari 2000. Kontrak ini merupakan kontrak pertama untuk kelas U214. Kapal selam dilengkapi dengan sistem AIP (Air-Independent Propulsion) membuat sebuah kapal selam diesel mampu beroperasi dibawah permukaan air lebih lama.
ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) sebagai induk perusahaan HDW membeli HSY pada Januari 2005, menanamkan investasi yang besar untuk memodernisasi galangan kapal tersebut agar mampu membangun kapal selam modern. Saat ini, HSY menjadi galangan kapal selam konvensional terbesar dan termaju di kawasan Mediterania.
Kapal selam pertama dibangun di HDW sedangkan sisanya dibangun di HSY. Konstruksi kapal selam pertama dimulai Februari 2001 dan diluncurkan di Kiel April 2004. Kapal selam pertama diberi nama HS Papanikolis S120, sedangkan kapal ketiga dan selanjutnya diberi nama HS Pipinos S121, HS Matrozos S122, dan HS Katsonis S123.
Kapal selam kelas U214 untuk AL Yunani sedang dibangun di Hellenic Shipyards S.A (HSY), Skaramanga, Yunani. (Foto: HSY)
Kontrak kedua adalah program Neptune II untuk memodernisasi dan memperbaiki tiga kapal selam kelas Poseidon U209/1200 pada 2002. Empat kapal selam kelas Poseidon bertugas di AL Yunani mulai 1979 - 1980. Kapal selam diantaranya akan dipasang sistem AIP, upgrade sistem elektronik dan mampu menembakan rudal Harpoon.
Pemerintah Yunani menolak menerima kapal selam pertama HS Papanikolis S120 dari HDW pada 2006, dengan alasan ditemukan masalah teknis dan rancangan yang cacat. AL Yunani menemukan kinerja sistem AIP yang buruk, sistem pertempuran ISUS bermasalah, isu sistem hidraulik serta buruknya kemampuan muncul dipermukaan pada high sea. AL Yunani meminta HDW untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
HDW telah melakukan perbaikan pada HS Papanikos, tetapi kapal selam masih berada di dok di Kiel sejak 2006, menunggu pemerintah Yunani menerimanya. Akan tetapi Yunani tetap tidak menerima meskipun kapal selam telah memenuhi persyaratan bahkan dalam beberapa kasus ada yang melebihi. Sebagai tambahan HS Papanikos telah mendapatkan sertifikasi dari Bundesamt für Wehrtechnik und Beschaffung (BWB).
HDW meminta pembayaran HS Papanikos Juli 2007 tetapi Yunani menolak membayarnya. HDW dan HSY mengadakan beberapa kali pertemuan dengan pemerintah Yunani lebih dari dua tahun tetapi tidak diperoleh penyelesaian. Kedua perusahaan bermaksud mencatatkan masalah ini ke arbitrase internasional.
Sementara itu, tiga kapal lainnya dilaporkan telah mendekati tahap akhir penyelesaian. HS Pipinos diluncurkan April 2007, HS Matrozos 2008 dan terakhir HS Katsonis 2008. HS Okeanos S118 merupakan kapal selam pertama yang yang diluncurkan di HSY setelah dimodernisasi dibawah program Neptune II pada 26 Februari 2009.
Cutaway kapal selam kelas U214. (Grafis: DID)
Kapal selam kelas U214.
HS Papanikos di HDW, Kiel, Jerman (Foto: evworld.com)
Sebuah situs pertahanan Yunani memberitakan 28 Mei 2009, KASAL Yunani Laksamana George Karamalikis mengatakan AL Yunani akan menerima tiga kapal selam yang dibuat di HSY sedangkan Papanikos tidak akan diterima, sebagai gantinya akan dipesan satu kapal selam baru untuk memenuhi kebutuhan empat unit. HDW diijinkan untuk menjual Papanikos kepada negara lain.
Saat ini Yunani menghadapi defisit anggaran yang besar, diharapkan pada tahun ini dapat tumbuh 6% dari total GDP. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Yunani dapat menunda pembayaran dan mungkin juga meminta negosiasi ulang untuk harga yang sudah disepakati. Pada Januari 2009, Menteri Pertahanan Yunani Evangelos Meimarakis mengatakan akan berusaha melakukan negosiasi ulang kontrak kapal selam.
Rencana membawa kasus ini ke arbitrase internasional oleh HDW dan HSY akan menjadi isu dalam kampanye pemilu di Yunani, yang dijadwalkan dilangsungkan bulan depan.
Kekisruhan pembelian ini menimbulkan sejumlah masalah di AL Yunani. Kapal selam yang dimiliki sekarang hampir habis usia pakainya, yang termuda U209/1100 berusia 30 tahun, telah dimodernisasi dibawah program Neptune I pada 1989.
Selain itu, Turki sebagai rival Yunani terutama sengketa pulau Cyprus, telah memulai membangun enam kapal selam diesel kelas U214 di galangan milik militer Golcuk dekat Izmir tanpa menghadapi masalah. Kontrak yang ditandatangani TKMS dengan Turki senilai 2,5 milyar euro, kapal selam pertama diharapkan diterima 2015.
DID/Reuters/Defense Aerospace/@beritahankam
No comments:
Post a Comment