PT Pindad menyerahkan 20 panser kepada Departemen Pertahanan (Dephan) di PT Pindad Bandung, Jabar, Jumat (27/2). Panser Anoa 6x6 ini akan diserahkan kepada Mabes TNI untuk kebutuhan pasukan TNI AD. 20 Panser merupakan bagian awal dari nota kerjasama Dephan dan PT Pindad untuk pengadaan panser produksi dalam negeri sebanyak 154 panser. (Foto: detikFoto/Ramadhian Fadillah)
10 Juli 2009, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menghadiri acara penyerahan 40 unit Panser APS buatan PT Pindad kepada Departemen Pertahanan .
Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen mengatakan kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat bahwa penyerahan 40 panser buatan putra-putra Indonesia itu akan dilakukan di Hanggar CN- 235 PT Dirgantara Indonesia Jalan Padjadjaran 154 Kota Bandung, Jumat (10/7) . Serah terima dilakukan di PT DI karena lokasi di PT Pindad tidak memungkinkan untuk memajang 40 panser sekaligus saat serah terima dilakukan.
"Ke-40 panser APS itu merupakan bagian dari 154 panser yang dipesan pemerintah kepada PT Pindad. Sebelumnya, 20 unit sudah diserahkan oleh PT Pindad ke Pemerintah dan kini telah digunakan TNI. Jadi total sudah 60 unit selesai," ujarnya.
Penyerahan panser-panser ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan. Sebelumnya Februari 2009, PT Pindad juga menyerahkan 20 unit panser kepada Departemen Pertahanan. Total panser yang akan diserahkan berjumlah 154 unit.
Acara penyerahan panser ini sempat tertunda dua kali, yaitu pada Minggu dan tertunda lagi pada Selasa lalu karena kesibukan menjelang pilpres.
Untuk memproduksi 150 unit panser APS itu, PT Pindad mendapat dana talangan dari Bank Mandiri, Bank BNI dan BRI. Satu unit panser memiliki harga Rp5,5 miliar atau lebih rendah dari produksi Perancis seharga Rp10 miliar.
Pembuatan kendaraan lapis baja atau panser (VAB) 4 x 4 produksi PT Pindad itu dipesan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah rapat dan meninjau hasil produksi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, pada Desember 2007. Panser itu diminta selesai pada hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia, 5 Oktober 2008.
Proyek panser itu berawal dari kerjasama PT Pindad serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Namun, pemerintah mengubah kerjasama itu dengan melibatkan Krakatau Steel dan 25 perusahaan lain.
Pengadaan sebanyak 154 panser oleh PT Pindad ini dijadwalkan selesai pada akhir 2009 ini.
Panser APS-2 6X6 memiliki dimensi 6000x2500x2500, berat 11/14 ton, kecepatan 90 km/jam, dengan radius putar 10 meter, dan daya tanjak 31 derajat. Panser ini juga telah dilengkapi dengan persenjataan 7,62 mm, 12,7 mm (infanteri) dan AGL 40 mm (kavaleri).
Tidak itu saja, panser PT Pindad ini juga dilengkapi peralatan khusus seperti sarana penglihatan malam dan Winch 6 ton. Untuk alat komunikasi, terdapat intercom set plus VHF/FM (anti jamming dan hopping) serta GPS.
ANTARA News/okezone/TEMPO Interaktif
No comments:
Post a Comment