Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, April 18, 2009
KRI Diponegoro 365 Kapal Tercanggih TNI AL
KRI Diponegoro bernomor lambung 365 yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (Maritime Task Force/MTF UNIFIL), merupakan kapal perang tercanggih yang dimiliki TNI Angkatan Laut (AL).
Komandan KRI Diponegoro-365, Letkol Laut Arsyad Abdullah di Beirut, Lebanon, Kamis, mengatakan, sangat bangga memiliki kapal tercanggih dan dipercaya sebagai bagian dari misi perdamaian PBB di Lebanon.
KRI Diponegoro merupakan salah satu dari empat kapal perang kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) yang dibeli pemerintah Indonesia dari perusahaan galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding Belanda pada 2004.
Kapal dengan panjang geladak utama 90 meter dan lebar 12,2 meter serta tinggi 8,2 meter, tiba di Indonesia pada 31 Agustus 2007 dan langsung bergabung di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) TNI AL.
Kapal yang memiliki kecepatan jelajah 25,2 knot atau setara dengan 40 kilometer per jam itu, dilengkapi senjata anti serangan udara, anti kapal atas air, anti kapal selam dan perang elektronika.
"Tidak itu saja, kapal juga telah dilengkapi peralatan tempur standar seperti radar, antilacak sinyal dan cek otomatis kerusakan,? tutur Arsyad.
KRI Diponegoro-365 secara rinci dilengkapi pemasangan lunas kapal (Kiel) 24 Maret 2005, selesai pembuatan/diluncurkan 16 September 2006, mulai bertugas 2 Juli 2007, kemampuan teknis bentuknya dirancang secara flexibility dan affordability sebagai Naval Patrol Vessel, mampu menembus segala cuaca.
Kapal ini memiliki daya dorong 2 X 7.400 hp, kemampuan tempur atau persenjataan terdiri dari AAW/Anti Air Warfare (Anti Serangan udara), ASuW/Anti Surface Warfare (Anti kapal atas air), ASW/Anti Submarine Warfare (Anti Kapal Selam, W/Electronic Warfare (Perang Electronika), jumlah personel 80 orang.
Untuk mengemban misi perdamaian PBB di Lebanon, KRI Diponegoro juga membawa satu ambulans dan satu helikopter Bell.
(Dephan)
ndak bisa buat sendiri bangga kayak cina dong beli untuk alih teknologi jadi ga sia-sia belinya
ReplyDeletewuihhhh...keren abis pokokx....dan bisa banget di andalkan buat menjaga kedaulatan perairan nusantara yg sangat luas ini....pokokx bangga dech....semoga taon depan bisa....memiliki satu aja kapal induk....biar bangsa ni tidak diremehkan lgi ma malaysia.salut dan bangga buat TNI AL...we love U full dech
ReplyDeletebeli dulu senjata yang canggih dari banyak negara negara produsen,dengan terget alih teknologi.kerjasama antara TNI & lembaga terkait di bidang senjata dan pertahana, buat dengan teknologi hasil dari alih teknologi ,dan teknologi asli buatan putra putri terbaik bangsa. indonesia akan menjadi negara yang di segani oleh dunia.
ReplyDeletejayalah indonesia ku aku akan slalu berada di depan untuk mengharum kan namu mu jangan hirau kan penonton yang ramai membicarakan kita di kiri-kanan jalanan yang kita lalui maju..,maju.., dan terus maju..,MERDEKAAA..,
ReplyDeletekebutuhan alutsista tni matra laut memang arusdiperbarui agarbisa melindungi laut kita jadi kita tidak perlu megaitkannya dengan malaysia
ReplyDeletejangan beli banyak banyak,,, mending buat gue uangnya,, oke
ReplyDeleteahh...sayamah lebih bangga buatan sendiri...apalagi itu belinya dari Belanda, pasti dibodoh-bodohin...coba atuh sekarangmah jangan tergantung sama orang lainn kan banyak orang yang pintar di kita tapi kerja dinegri orang..
ReplyDelete