Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Sunday, February 8, 2009
KRI Kupang 582 Bocor Dihantam Ombak
8 Februari 2009, Surabaya -- Kapal Perang RI (KRI) Kupang-582 dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) bocor dan hampir tenggelam karena dihantam ombak besar di Bui-4 perairan barat Surabaya.
KRI Kupang jenis landing craft utility (LCU) buatan PT PAL, Surabaya 1978 tergolong masih bagus dan layak operasi. Namun, karena kuatnya ombak, kapal dengan panjang 36,27 meter dan lebar 9,7 meter dengan bobot 370 ton itu rampanya bergeser dan ada yang bocor sehingga kapal kemasukan air.
Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful di Surabaya, Minggu menjelaskan, kapal yang membawa 26 ABK dengan komandan Kapten Laut (P) Suyadi itu sebetulnya hendak membantu mengevakuasi nelayan yang perahunya tenggelam.
"Namun, belum sampai di lokasi tempat nelayan asal Gresik bernama Khoirul Huda itu hendak diselamatkan, kapal dihantam ombak dan arus dari arah depan sangat deras sehingga pintu depan tempat untuk menurunkan barang bocor dan kapal kemasukan air," ujarnya.
Ia menjelaskan, kapal itu berangkat dari Koarmatim, Surabaya, Sabtu (7/2) sekitar pukul 17.00 WIB. Karena kejadiannya pada malam hari, ABK kapal itu kesulitan melakukan perbaikan. Komandan kapal kemudian mengirimkan berita lewat radio ke kapal perang lainnya.
"Saat itu ada KRI Slamet Riyadi yang sedang menuju Surabaya menerima pesan berita tersebut. Maka sekitar pukul 04.30 WIB, 26 ABK KRI Kupang beserta dokumen dan senjata berhasil dievakuasi ke KRI Slamet Riyadi," katanya.
Personel TNI AL membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk memperbaiki KRI Kupang-582 yang rampanya bocor dihantam ombak, dan kini kandas di pantai utara Pulau Madura, Jatim.
"Untuk menguras air kemudian melakukan pengelasan sehingga kapal itu bisa dibawa ke pangkalan, membutuhkan waktu dua hari," ujar Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful di Surabaya, Minggu.
Menurut Kadispen, gerimis yang terus menerus disertai hujan di lokasi ikut memperlambat kerja personel TNI AL mengeluarkan air dengan menggunakan pompa dari kapal jenis pengangkut pasukan berukuran kecil tersebut.
"Meskipun demikian, kapal itu sudah dalam kondisi aman dan tidak mungkin terseret arus lagi karena saat ini sudah berada di pantai. Saat ini personel KRI Slamet Riyadi dengan KRI Kupang bahu membahu mengeluarkan air dari kapal," katanya.
Meskipun saat ini ombak di utara Pulau Madura sudah mulai reda, namun sesuai ramalan dari BMG, pada Minggu malam diperkirakan akan kembali terjadi ombak besar. Kondisi itu dikhawatirkan juga menyebabkan air masuk ke KRI Kupang. (dephan.go.id/mediaindonesia.com/antarajatim.com/beritahankam.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment