Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Tuesday, February 17, 2009
Anjing-Anjing Pintar di Pos Bewan Papua
Untuk membantu tugas Satgas Yonif 725/Waroagi , sekitar 17 ekor anjing pelacak dipelihara di Pos Bewan, Distrik Senggi. Ke-17 ekor anjing ini memiliki keunikan tersendiri dan lucunya lagi mereka layaknya anggota yang diberi pangkat dan jabatan. Seperti apa anjing-anjing ini dalam melaksanakan tugasnya?
Pos Bewan yang dipimpin Danpos Letda INF Saekoni dengan anggota 24 Orang merupakan salah satu Pos yang masuk dalam jajaran Sub Sektor” A “ yang merupakan tanggung jawab Yonif 725/Woroagi dimana Kondisi geografis yang ada tidak memungkinkan untuk dijangkau menggunakan sarana angkutan darat, sehingga harus menggunakan sarana transportasi udara yaitu Hely, Disamping itu di Pos Bewan mempunyai keunikan tersendiri dimana anjing-anjing yang ada mengerti apa yang harus dikerjakan dipos setiap harinya.
Dengan didampingi perwira staf , Danki “B”dan pengawal pada tanggal 4 Januari 2009 Dansatgas 725/Woroagi meninjau langsung ke Pos Bewan dengan berpatroli mulai dari Pos Koki “B” Yeti menuju Pos Bewan dengan menyeberangi 50 sungai dengan waktu 5 jam tiba di Bewan Dilanjutkan patroli Patok MM 2 dengan waktu 1 jam.
Di Pos Bewan saat ini terdapat 17 anjing yang merupakan peninggalan Pos satgas terdahulu yang secara turun temurun diserah terimakan disetiap akhir penugasan. Awal mula anjing tersebut darimana sampai saat ini tidak seorangpun yang dapat menjelaskan, tetapi yang diserahterimakan disetiap pergantian yaitu bagaimana merawat, memberi perintah, perlakuan dan keharusan serta larangan.
Anjing-anjing tersebut diberi nama, Jabatan mulai Komandan Regu, wadanru, Speed, penyerbu, pok tawanan, pok pengaman, provos, jaga kamar. Jabatan yang diberikan bukan hanya sembarang nama akan tetapi mereka mengerti apa yang harus dilaksanakan sesuai jabatan yang diberikan. Hal itu dibuktikan manakala akan mengadakan patroli, dengan kode mengokang senjata maka anjing-anjing tersebut serentak berkumpul, bila ada yang terlambat maka anjing yang diberi jabatan danru dan provos akan marah dengan cara menggonggong terhadap anjing yang terlambat sambil menggigitnya.
Setelah kumpul maka dibagi tugas dimana jaga kamar 3 anjing, 2speed , 5 penyerbu,2 pok tawanan,2 pok pengaman,1 provot maka segera berangkat secara otomatis yang ditunjuk jaga kamar tinggal ditempat, speed duluan didepan,pok tawanan dan penyerbu berada dikanan kiri yang patroli, pengaman dibelakang patroli sedang provos hanya mengantar sampai sungai pertama dengan tanpa disuruh dia kembali lagi ke pos.
Keunikan lain yaitu makannya hanya nasi bubur dan kecap dimana masing-masing tidak mau makan punya temannya, tidak mau masuk dalam pos, tidak ada bekas kotorannya sedikitpun disekitar pos, bila mulai masuk siaga senja atau magrib semua anjing tersebut masuk kedudukan sesuai sektornya mengelilingi pos dengan jarak kurang lebih 50 m dari pos menghadap keluar dengan posisi telungkup dan tidak akan pergi sampai waktu siaga fajar.
Keunikan ini memang sulit diterima akal namun bisa dibuktikan kebenarannya. Awalnya juga tidak percaya, setelah melihat langsung maka itu nyata, dimana masing-masing anjing diberi nama dan tugas masing-masing mulai mengadakan peninjauan kepos jajaran udara melalui jalan darat sekaligus untuk memastikan apakah jalur dorlog dan evakuasi melalui darat bisa dilaksanakan baik dari aspek medan maupun dari segi keamanan, karena perlu diketahui bahwa hutan di Papua terkenal lebat dan harus melalui sungai yang arusnya cukup deras. (korem172)
No comments:
Post a Comment