Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI A. Ibrahim Saleh beserta Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH menghadiri acara rapat bersama anggota Komisi 1 DPR RI, yang berlangsung di ruang rapat Balai Petitih Gubernuran Kalbar, Jum’at (30/05). (Foto: Pendam XII/Tanjungpura)
31 Mei 2014, Pontianak: Panglima Kodam XII Tanjungpura Mayjen TNI Ibrahim Saleh mengatakan pembangunan pangkalan militer di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, akan didukung kesiapan lapangan terbang yang mampu didarati pesawat sekelas Boeing.
"Landasan pacu akan dibangun dengan panjang sekitar 2.500-an meter sehingga bisa didarati pesawat Boeing," kata Ibrahim Saleh waktu pemaparan saat kunjungan kerja Komisi I DPR RI ke Pontianak, Jumat.
Menurut dia, pangkalan militer tersebut setidaknya akan didukung satu batalyon pasukan. Selain itu, lanjutnya, juga ditunjang oleh pangkalan utama TNI AL. Saat ini, di Temajuk hanya terdapat pos TNI AL.
Sejumlah jurnalis dan warga melihat lebih dekat tiang suar yang dibangun Malaysia di perairan Tanjung Datuk, Paloh, Sambas, Jumat (23/5/2014). (Foto: Tribun Pontianak/Galih Nofrio)
Terkait hal itu, telah disiapkan lahan dengan luas 100 hektare di Temajuk. Ia juga mengusulkan agar di Temajuk ditempatkan tank Leopard untuk memperkuat pertahanan.
Kunjungan Komisi I DPR RI itu terkait dengan pembangunan rambu suar oleh Malaysia di Tanjung Datuk, Desa Temajuk, beberapa waktu lalu.
Menurut Ibrahim Saleh, berdasarkan informasi yang dihimpun, rambu suar itu ditargetkan tuntas dalam 10 hari. Sementara saat muncul di media, pengerjaannya sudah 70 persen.
Dari pihak TNI sendiri sempat menyaru sebagai wartawan untuk mengetahui kegiatan pembangunan rambu suar tersebut. Gubernur Kalbar Cornelis beberapa waktu sebelumnya mengatakan bahwa isu di perbatasan termasuk Temajuk sudah kerap disampaikan. "Tapi tidak ada respon, dianggap remeh," katanya.
Pada Rabu (28/5/2014), ia dan Bupati Sambas Juliarti Dj Alwi rapat di Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, membicarakan tentang rencana pembangunan pangkalan militer.
Kunjungan kerja tersebut sempat diwarnai tindakan pejabat Pemprov Kalbar yang melarang wartawan untuk meliput kegiatan itu. Sejumlah wartawan yang sudah masuk ruangan kemudian diminta untuk keluar.
Sumber: Tribun Pontianak
Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, May 31, 2014
Pertama Kalinya TNI AL Kirim Kapal Perang Ikuti Latma RIMPAC di Hawaii
Palaksa KRI Banda Aceh-593, Mayor Laut (P) Andi Wibowo (kanan) didampingi Kadiv Navigasi KRI Banda Aceh-593, Kapten Laut (P) Warjo penentuan posisi kapal melalui jalur Jayapura dalam pelayaran Latihan Bersama Multilateral Rim Of Pasific (Latma RIMPAC) 2014 melintas di Perairan Teluk Jakarta, Jumat (30/5). KRI Banda Aceh-593 yang merupakan kapal perang jenis Landing Platform Deck (LPD) beserta satu kompi Korps Marinir, satu unit helikopter Bolcow BO-105 milik Puspenerbal, dua unit tank LVT-7 Korps Marinir, dan satu unit Rhip-Impac Kopaska akan bergabung dengan 23 negara di Pearl Harbour Training Area dan perairan Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat pada 25 Juni-1 Agustus 2014. (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Koz/mes/14).
30 Mei 2014, Jakarta: Untuk pertama kalinya TNI AL mengirimkan kontingen satuan tugas multi korps sebagai peserta aktif pada Latihan Bersama Multilateral Rim of the Pacific 2014 di Pangkalan Utama Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, Pearl Harbour, Amerika Serikat, pada 25 Juni-1 Agustus 2014 nanti.
Kontingen berangkat dengan KRI Banda Aceh-593 yang dilepas Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, dalam satu upacara militer di dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Tanjungpriok, Jakarta, Jumat.
"Laksanakan tugas ini sebaik mungkin, jaga nama baik bangsa, serap semua pengetahuan dan ilmu yang kalian dapat di sana semaksimal mungkin," kata Marsetio di luar naskah sambutan kepada Komandan KRI Banda Aceh-593 yang juga komandan satuan tugas itu, Letnan Kolonel Pelaut Arief Budiman.
Ke-236 personel gabungan TNI AL akan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dengan 23 mitra internasionalnya. Tercatat 23 negara itu antara lain adalah Jepang, Cile, Korea Selatan, Singapura, Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Kolombia, Selandia Baru, Meksiko, Belanda, Filipina, Thailand, China, Tonga, India, Perancis, Australia, dan Amerika Serikat sebagai tuan rumah.
Sejak lama RIMPAC digelar sebagai latihan maritim terbesar yang dilaksanakan Amerika Serikat di kawasan Pasifik. Walau "meminjam" arena latihan di seputaran Kepulauan Hawaii yang menjadi markas Pangkalan Utama Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, namun penyelenggara adalah US Pacific Command dengan Armada Ketiga Angkatan Laut Amerika Serikat.
Di dalam KRI Banda Aceh-326, juga disertakan dua tank amfibi LVT-7 dari Korps Marinir TNI AL, satu unit helikopter NBO-105 Pusat Penerbangan TNI AL, dan satu unit kapal sergap laut (sea raider) Rhib-impact.
Unit-unit kecil pasukan khusus TNI AL dari unsur Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan Komando Pasukan Katak TNI AL, juga serta karena latihan mereka menjadi menu penting latihan internasional itu.
Menurut Marsetio, "Ini juga menjadi arena bagi kami untuk saling belajar dan mempelajari doktrin-doktrin baru operasi maritim militer, juga menggalang interoperabilitas di antara angkatan laut dunia. Selama ini kami mengirim pasukan Korps Marinir TNI AL ke sana, sekarang bisa mengirim kapal perang.
Indonesia Tawarkan Kapal Perang Jenis LPD ke Pasar Dunia
KRI Banda Aceh-593. (Foto: Kolinlamil)
Seusai upacara di dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL itu, Marsetio menyatakan, "Sengaja dikirim KRI Banda Aceh-593 karena sifatnya yang multitask dan sangat bermanfaat dalam misi-misi kemanusiaan, sesuatu yang sangat penting pada banyak negara," kata dia.
KRI Banda Aceh-593 dibuat di galangan kapal PT PAL, Surabaya, dan diluncurkan pada 21 Maret 2011 setelah dibangun sejak 19 Maret 2010. Dia menjadi kapal keempat di kelas ini, yang mengambil rancang bangun awal dari kelas Tanjung Dalpele, di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (Daesun Shipyard), Korea Selatan.
Sebelum KRI Banda Aceh-593, berturutan kapal perang kelas LPD berbobot mati 8.400 ton, panjang 122-125 meter, lebar 22 meter, ketinggian 56 meter, dan draft 4,9 meter ini adalah KRI Makassar-590, yang dibangun pada 7 Desember 2006 dan diluncurkan 29 April 2007, KRI Surabaya-591 (7-Desember 2006-23 Maret 2007, diluncurkan 1 Agustus 2007).
Disusul KRI Banjarmasin-592 (19 Oktober 2006-28 Agustus 2008, diluncurkan 28 November 2009), dan KRI Banda Aceh-593 (07 Desember 2007-19 Maret 2010, diluncurkan 21 Maret 2011).
KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591 dibangun di galangan kapal Daesun Shipbuilding & Engineering Co, Korea Selatan, sedangkan KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 dibangun di galangan kapal PT PAL, Surabaya.
Proyek pengadaan kapal perang kelas LPD ini ditandatangani antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan pada 28 Maret 2005 setelah dirintis beberapa tahun sebelumnya.
Selain sebagai kapal perang kelas LPD, kapal kelas ini juga bisa berfungsi sebagai kapal komando dan pengendali pertempuran, yang dilengkapi meriam anti serangan udara dan laut 57 milimeter dan sistem pertahanan udara maritim.
Selain Indonesia dengan PT PAL-nya, kapal kelas ini juga dibeli Angkatan Laut Filipina dengan pola lisensi pembangunan di SIMA Callao Shipyard, Filipina. Mereka memesan dua unit LPD kelas Makassar ini.
Sumber: ANTARA News
30 Mei 2014, Jakarta: Untuk pertama kalinya TNI AL mengirimkan kontingen satuan tugas multi korps sebagai peserta aktif pada Latihan Bersama Multilateral Rim of the Pacific 2014 di Pangkalan Utama Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, Pearl Harbour, Amerika Serikat, pada 25 Juni-1 Agustus 2014 nanti.
Kontingen berangkat dengan KRI Banda Aceh-593 yang dilepas Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, dalam satu upacara militer di dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Tanjungpriok, Jakarta, Jumat.
"Laksanakan tugas ini sebaik mungkin, jaga nama baik bangsa, serap semua pengetahuan dan ilmu yang kalian dapat di sana semaksimal mungkin," kata Marsetio di luar naskah sambutan kepada Komandan KRI Banda Aceh-593 yang juga komandan satuan tugas itu, Letnan Kolonel Pelaut Arief Budiman.
Ke-236 personel gabungan TNI AL akan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dengan 23 mitra internasionalnya. Tercatat 23 negara itu antara lain adalah Jepang, Cile, Korea Selatan, Singapura, Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Kolombia, Selandia Baru, Meksiko, Belanda, Filipina, Thailand, China, Tonga, India, Perancis, Australia, dan Amerika Serikat sebagai tuan rumah.
Sejak lama RIMPAC digelar sebagai latihan maritim terbesar yang dilaksanakan Amerika Serikat di kawasan Pasifik. Walau "meminjam" arena latihan di seputaran Kepulauan Hawaii yang menjadi markas Pangkalan Utama Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, namun penyelenggara adalah US Pacific Command dengan Armada Ketiga Angkatan Laut Amerika Serikat.
Di dalam KRI Banda Aceh-326, juga disertakan dua tank amfibi LVT-7 dari Korps Marinir TNI AL, satu unit helikopter NBO-105 Pusat Penerbangan TNI AL, dan satu unit kapal sergap laut (sea raider) Rhib-impact.
Unit-unit kecil pasukan khusus TNI AL dari unsur Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan Komando Pasukan Katak TNI AL, juga serta karena latihan mereka menjadi menu penting latihan internasional itu.
Menurut Marsetio, "Ini juga menjadi arena bagi kami untuk saling belajar dan mempelajari doktrin-doktrin baru operasi maritim militer, juga menggalang interoperabilitas di antara angkatan laut dunia. Selama ini kami mengirim pasukan Korps Marinir TNI AL ke sana, sekarang bisa mengirim kapal perang.
Indonesia Tawarkan Kapal Perang Jenis LPD ke Pasar Dunia
KRI Banda Aceh-593. (Foto: Kolinlamil)
Seusai upacara di dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL itu, Marsetio menyatakan, "Sengaja dikirim KRI Banda Aceh-593 karena sifatnya yang multitask dan sangat bermanfaat dalam misi-misi kemanusiaan, sesuatu yang sangat penting pada banyak negara," kata dia.
KRI Banda Aceh-593 dibuat di galangan kapal PT PAL, Surabaya, dan diluncurkan pada 21 Maret 2011 setelah dibangun sejak 19 Maret 2010. Dia menjadi kapal keempat di kelas ini, yang mengambil rancang bangun awal dari kelas Tanjung Dalpele, di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (Daesun Shipyard), Korea Selatan.
Sebelum KRI Banda Aceh-593, berturutan kapal perang kelas LPD berbobot mati 8.400 ton, panjang 122-125 meter, lebar 22 meter, ketinggian 56 meter, dan draft 4,9 meter ini adalah KRI Makassar-590, yang dibangun pada 7 Desember 2006 dan diluncurkan 29 April 2007, KRI Surabaya-591 (7-Desember 2006-23 Maret 2007, diluncurkan 1 Agustus 2007).
Disusul KRI Banjarmasin-592 (19 Oktober 2006-28 Agustus 2008, diluncurkan 28 November 2009), dan KRI Banda Aceh-593 (07 Desember 2007-19 Maret 2010, diluncurkan 21 Maret 2011).
KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591 dibangun di galangan kapal Daesun Shipbuilding & Engineering Co, Korea Selatan, sedangkan KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 dibangun di galangan kapal PT PAL, Surabaya.
Proyek pengadaan kapal perang kelas LPD ini ditandatangani antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan pada 28 Maret 2005 setelah dirintis beberapa tahun sebelumnya.
Selain sebagai kapal perang kelas LPD, kapal kelas ini juga bisa berfungsi sebagai kapal komando dan pengendali pertempuran, yang dilengkapi meriam anti serangan udara dan laut 57 milimeter dan sistem pertahanan udara maritim.
Selain Indonesia dengan PT PAL-nya, kapal kelas ini juga dibeli Angkatan Laut Filipina dengan pola lisensi pembangunan di SIMA Callao Shipyard, Filipina. Mereka memesan dua unit LPD kelas Makassar ini.
Sumber: ANTARA News
KRI Frans Kaisiepo–368 dan HS Nikiforos-P 267 Gelar Latihan Miscex 805
(Foto: Dispenarmatim)
30 Mei 2014, Surabaya: Ketiga kalinya, KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTF) UNIFIL 2014, melaksanakan Miscellaneous Exercise (Miscex) 805, Mail Bag Transfer. Kali ini latihan dilaksanakan bersama kapal perang Yunani, HS Nikiforos-P267 di Area of Maritime Operations (AMO) Zona 1 Selatan Laut Mediterania, Lebanon, Rabu, (28/05).
Miscex 805 secara teori merupakan latihan Replenishment at Sea (general) dengan tujuan untuk melatih kapal perang dalam melaksanakan bekal ulang di laut dari suatu kapal bantu, melatih personil dalam menyiapkan dan mengoperasikan peralatan pembekalan di laut, melatih para perwira pelaut dalam pengendalian kapal peralatan (ship handling), dan untuk menjadi bahan evaluasi dalam menilai kesiapan operasi pembekalan di laut bagi personel kapal penerima maupun kapal pemberi dalam hal transfer material.
Pada Miscex 805 ini, secara bersamaan KRI FKO – 368 melaksanakan operasi penerbangan helly untuk melaksanakan Intelligence Surveillance Reconnaissance (ISR) dari udara sekaligus pengambilan dokumentasi latihan. Dengan diawaki oleh Pilot Kapten Laut (P) Dani Widjanarka dan di damping Co-Pilot Lettu Laut (P) Haryanto, GARUDA (Call Sign untuk BO-105 NV-409), melaksanakan pengamatan udara di jalur pembekalan untuk meyakinkan keadaan laut aman dari bahaya navigasi kapal umum lainnya.
HS Nikiphoros (P 267) memasuki pelabuhan Valletta Grand, Malta pada 13 Juni 2004. HS Nikiphoros (P 267) salah satu dari empat kapal patroli kelas Osprey HSY-56A produksi galangan kapal Hellenic Shipyard (HSY), mulai dioperasikan Angkatan Laut Yunani 30 Maret 2004. (Foto: shipspotting.com/Stephen J. Borg)
KRI FKO – 368 berperan sebagai kapal pemberi material dan HS Nikiforos-P 267 sebagai kapal penerima material. KRI FKO – 368 mempertahankan kecepatan dan haluan, sedangkan HS Nikiforos-P 267 melakukan pendekatan dari buritan lambung kiri KRI FKO – 368 dengan kecepatan tinggi sampai dengan haluannya sejajar dengan kapal pemberi dengan jarak melintang kurang lebih 40 yards. Dengan sigap para personel peran pembekalan di laut melaksanakan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Pemberi isyarat baik marshailler maupun operator komunikasi mengirimkan signal gerakan tangan dan bendera sesuai prosedur yang berlaku dalam pelaksanaan pembekalan di laut.
Setelah masing – masing kapal selesai bergantian mengirimkan material, HS Nikiforos- P 267 segera melepas tali – tali yang digunakan untuk transfer, dan selanjutnya menambah kecepatan meninggalkan stasiun pembekalan menuju sektor patrolinya didahului penghormatan antar kapal. Melalaui jaring koordinasi anjungan masing – masing kapal mengucapkan terima kasih atas latihan yang dilaksanakan sehingga dapat terlaksana dengan baik, lancar, dan aman.
Sumber: Dispenarmatim/Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir
30 Mei 2014, Surabaya: Ketiga kalinya, KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTF) UNIFIL 2014, melaksanakan Miscellaneous Exercise (Miscex) 805, Mail Bag Transfer. Kali ini latihan dilaksanakan bersama kapal perang Yunani, HS Nikiforos-P267 di Area of Maritime Operations (AMO) Zona 1 Selatan Laut Mediterania, Lebanon, Rabu, (28/05).
Miscex 805 secara teori merupakan latihan Replenishment at Sea (general) dengan tujuan untuk melatih kapal perang dalam melaksanakan bekal ulang di laut dari suatu kapal bantu, melatih personil dalam menyiapkan dan mengoperasikan peralatan pembekalan di laut, melatih para perwira pelaut dalam pengendalian kapal peralatan (ship handling), dan untuk menjadi bahan evaluasi dalam menilai kesiapan operasi pembekalan di laut bagi personel kapal penerima maupun kapal pemberi dalam hal transfer material.
Pada Miscex 805 ini, secara bersamaan KRI FKO – 368 melaksanakan operasi penerbangan helly untuk melaksanakan Intelligence Surveillance Reconnaissance (ISR) dari udara sekaligus pengambilan dokumentasi latihan. Dengan diawaki oleh Pilot Kapten Laut (P) Dani Widjanarka dan di damping Co-Pilot Lettu Laut (P) Haryanto, GARUDA (Call Sign untuk BO-105 NV-409), melaksanakan pengamatan udara di jalur pembekalan untuk meyakinkan keadaan laut aman dari bahaya navigasi kapal umum lainnya.
HS Nikiphoros (P 267) memasuki pelabuhan Valletta Grand, Malta pada 13 Juni 2004. HS Nikiphoros (P 267) salah satu dari empat kapal patroli kelas Osprey HSY-56A produksi galangan kapal Hellenic Shipyard (HSY), mulai dioperasikan Angkatan Laut Yunani 30 Maret 2004. (Foto: shipspotting.com/Stephen J. Borg)
KRI FKO – 368 berperan sebagai kapal pemberi material dan HS Nikiforos-P 267 sebagai kapal penerima material. KRI FKO – 368 mempertahankan kecepatan dan haluan, sedangkan HS Nikiforos-P 267 melakukan pendekatan dari buritan lambung kiri KRI FKO – 368 dengan kecepatan tinggi sampai dengan haluannya sejajar dengan kapal pemberi dengan jarak melintang kurang lebih 40 yards. Dengan sigap para personel peran pembekalan di laut melaksanakan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Pemberi isyarat baik marshailler maupun operator komunikasi mengirimkan signal gerakan tangan dan bendera sesuai prosedur yang berlaku dalam pelaksanaan pembekalan di laut.
Setelah masing – masing kapal selesai bergantian mengirimkan material, HS Nikiforos- P 267 segera melepas tali – tali yang digunakan untuk transfer, dan selanjutnya menambah kecepatan meninggalkan stasiun pembekalan menuju sektor patrolinya didahului penghormatan antar kapal. Melalaui jaring koordinasi anjungan masing – masing kapal mengucapkan terima kasih atas latihan yang dilaksanakan sehingga dapat terlaksana dengan baik, lancar, dan aman.
Sumber: Dispenarmatim/Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir
Wednesday, May 28, 2014
KRI Karang Banteng-983 Dipensiunkan dan Dijadikan Sasaran Tembak Rudal
28 Mei 2014, Surabaya: KRI Karang Banteng dengan nomor lambung 983, yang masuk jajaran Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) telah mengakhiri pengabdiannya. Menandai berakhirnya masa bhakti KRI Karang Banteng-983 sebagai kapal perang, dilaksanakan upacara penurunan ular-ular perang yang berlangsung diatas Geladak KRI Karang Banteng-983 yang bersandar di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Rabu (28/5), bertindak selaku Irup Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Aji.
KRI Karang Banteng adalah ex Kapal Fery Cepat KM. Serayu dibuat di galangan kapal Laurzen jerman pada tahun 1998, digunakan sebagai kapal fery penumpang dan dioperasikan oleh PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP). Pada Tanggal 15 September 2005, Departemen Perhubungan RI menghibahkan KM Serayu kepada TNI AL melalui Departemen Pertahanan RI, untuk selanjutnya tanggal 7 April 2006 diresmikan menjadi KRI Karang Banteng-983 dengan tugas mendukung pergerakan pasukan, Raid terbatas dan operasi bhakti.
Sebagai purna bhakti yang terakhir, KRI Karang Banteng-983 selanjutnya dijadikan kapal uji coba penembakan senjata strategis milik TNI AL dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Dalam amanatnya Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim yang dibacakan Kasarmatim mengatakan, keberadaan KRI Karang Banteng-983 telah banyak memberikan andil terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas TNI AL. Namun berdasarkan pertimbangan strategis, teknis dan ekonomis, KRI ini dirasakan sudah tidak layak lagi untuk mengemban tugas yang dibebankan terhadapnya.
Semua prestasi yang telah dicapai KRI Karang Banteng-983 hanya dapat dicapai melalui kerja keras, dedikasi, loyalitas, tanggung jawab serta profesionalisme seluruh ABK. Penampilan ABK KRI Karang Banteng-983 tersebut, merupakan Hasil pembinaan yang panjang sejak kapal ini pertama kali masuk jajaran TNI AL hingga saat ini.
“Untuk itu, kepada seluruh mantan komandan, mantan ABK maupun para prajurit yang saat ini masih bertugas di KRI tersebut, atas nama pemimpin TNI AL saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya,”kata Pangarmatim.
Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir
PT PAL Serahkan Kapal Cepat Rudal KRI Sampari-628 ke TNI AL
(Foto: Dispenarmatim)
28 Mei 2014, Surabaya: PT. PAL Indonesia (Persero) menyerahkan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter pertama KRI Sampari-628 kepada TNI Angkatan Laut, Rabu (28/5) di Dermaga Divisi Kapal Perang.
Penyerahan dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan dihadiri Deputi Bidang Agro dan Industri BUMN, KASAL Laksamana TNI Dr. Marsetio, Asrena Kasal Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum, Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Suyitno, S.Pi., M.M, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, Komisaris dan jajaran Direksi PT PAL.
PT PAL memperoleh kontrak senilai Rp 375 milar untuk pembuatan 3 unit KCR 60 M berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Nomor: KTR/1056/02-48/XII/2011/Disadal dan nomor pembangunan W000273, W000274 dan W000275. Dua unit lainnya KRI Tombak-629 dan KRI Halasan-630 akan diserahterimakan pada Juli dan September 2014.
Kementerian Pertahanan akan memesan 16 KCR 60 M dan 16 KCR 40 M dari galangan kapal dalam negeri sesuai Rencana strategis 2011-2024.
Pada kesempatan sama, Menhan Purnomo Yusgiantoro melantik komandan kapal KRI Sampari-628 pertama Letkol Laut (P) Hreesang Wisanggeni. Kapal perang akan memperkuat jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim. Penempatan di Koarmatim berdasarkan pertimbangan taktis dan strategis yang cukup mendalam untuk menjaga dan melindungi wilayah kedaulatan NKRI serta melaksanakan tugas-tugas pertahanan maupun penegakan hukum khususnya di laut.
Nama Sampari diambil dari nama senjata tajam sejenis keris yang digunakan oleh laki-laki pada suku Mbojo, Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), guna menjaga dan membela diri.
Spesifikasi Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60M)
(Foto: Becky Subeki/Jawa Pos)
Dimensi kapal
- Panjang keseluruhan (LOA) : 59.80 meter
- Panjang garis air (LWL) : 54.82 meter
- Lebar (B) : 8.10 meter
- Tinggi pada tengah kapal (T) : 4.85 meter
- Sarat muatan penuh (Dd) : 2.60 meter
- Berat muatan penuh (Displacement) : 460 Ton
Mobilitas
-Kecepatan kapal pada Skala Beaufort 2 dan Sea State 1
- Kecepatan maksimum (pada kondisi muatan 50%): 28 knot
- Kecepatan jelajah : 20 knot
- Kecepatan ekonomis : 15 knot
Sistem Persenjataan
1. 1 X Meriam Utama 57 mm
2. 2 X Senjata 20 mm
3. 2 X 2 Rudal anti kapal permukaan (SSM) C-802/C-705
4. 2 X Decoy Launcher
Olah Gerak
KCR 60M mempunyai kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam posisi tembak dan mampu melaksanakan penghindaran dari serangan balasan lawan.
Navigasi
Memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca hingga Sea State 6 dan Jumlah ABK sebanyak 43 orang.
Ketahanan Berlayar
1. Ketahanan di laut: 9 hari
2. Jarak jelajah : 2.400 nm pada kecepatan 20 knot
3. Akomodasi : 43 orang
Kelaikan Kapal
KCR 60m dirancang dengan mempertimbangkan kriteria kelaikan laut sbb:
1. Stabilitas kapal memenuhi criteria standar IMO A (749)
2. Tugas patroli hingga sea state 3
3. Kemamapuan pengoperasian senjata hingga sea state 4
Sumber: PAL/Koarmatim/Kemhan
28 Mei 2014, Surabaya: PT. PAL Indonesia (Persero) menyerahkan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter pertama KRI Sampari-628 kepada TNI Angkatan Laut, Rabu (28/5) di Dermaga Divisi Kapal Perang.
Penyerahan dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan dihadiri Deputi Bidang Agro dan Industri BUMN, KASAL Laksamana TNI Dr. Marsetio, Asrena Kasal Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum, Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Suyitno, S.Pi., M.M, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, Komisaris dan jajaran Direksi PT PAL.
PT PAL memperoleh kontrak senilai Rp 375 milar untuk pembuatan 3 unit KCR 60 M berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Nomor: KTR/1056/02-48/XII/2011/Disadal dan nomor pembangunan W000273, W000274 dan W000275. Dua unit lainnya KRI Tombak-629 dan KRI Halasan-630 akan diserahterimakan pada Juli dan September 2014.
Kementerian Pertahanan akan memesan 16 KCR 60 M dan 16 KCR 40 M dari galangan kapal dalam negeri sesuai Rencana strategis 2011-2024.
Pada kesempatan sama, Menhan Purnomo Yusgiantoro melantik komandan kapal KRI Sampari-628 pertama Letkol Laut (P) Hreesang Wisanggeni. Kapal perang akan memperkuat jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim. Penempatan di Koarmatim berdasarkan pertimbangan taktis dan strategis yang cukup mendalam untuk menjaga dan melindungi wilayah kedaulatan NKRI serta melaksanakan tugas-tugas pertahanan maupun penegakan hukum khususnya di laut.
Nama Sampari diambil dari nama senjata tajam sejenis keris yang digunakan oleh laki-laki pada suku Mbojo, Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), guna menjaga dan membela diri.
Spesifikasi Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60M)
(Foto: Becky Subeki/Jawa Pos)
Dimensi kapal
- Panjang keseluruhan (LOA) : 59.80 meter
- Panjang garis air (LWL) : 54.82 meter
- Lebar (B) : 8.10 meter
- Tinggi pada tengah kapal (T) : 4.85 meter
- Sarat muatan penuh (Dd) : 2.60 meter
- Berat muatan penuh (Displacement) : 460 Ton
Mobilitas
-Kecepatan kapal pada Skala Beaufort 2 dan Sea State 1
- Kecepatan maksimum (pada kondisi muatan 50%): 28 knot
- Kecepatan jelajah : 20 knot
- Kecepatan ekonomis : 15 knot
Sistem Persenjataan
1. 1 X Meriam Utama 57 mm
2. 2 X Senjata 20 mm
3. 2 X 2 Rudal anti kapal permukaan (SSM) C-802/C-705
4. 2 X Decoy Launcher
Olah Gerak
KCR 60M mempunyai kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam posisi tembak dan mampu melaksanakan penghindaran dari serangan balasan lawan.
Navigasi
Memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca hingga Sea State 6 dan Jumlah ABK sebanyak 43 orang.
Ketahanan Berlayar
1. Ketahanan di laut: 9 hari
2. Jarak jelajah : 2.400 nm pada kecepatan 20 knot
3. Akomodasi : 43 orang
Kelaikan Kapal
KCR 60m dirancang dengan mempertimbangkan kriteria kelaikan laut sbb:
1. Stabilitas kapal memenuhi criteria standar IMO A (749)
2. Tugas patroli hingga sea state 3
3. Kemamapuan pengoperasian senjata hingga sea state 4
Sumber: PAL/Koarmatim/Kemhan
Tuesday, May 27, 2014
Kapal Perang Korea Selatan dan Amerika Serikat Kunjungi Indonesia
ROKS Munmu the Great (DDH 976) kapal perusak kelas Chungmugong Yi Sun-sin memiliki panjang 150 meter, lebar 17,4 meter dan draft 9,5 meter, kecepatan 30 knots.(Foto: US Navy)
27 Mei 2014, Jakarta: Kapal perang Angkatan Laut Korea Selatan ROKS Munmu the Great (DDH 976) bersandar di Dermaga 203, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, (24/5). Kedatangan kapal perang kelas destroyer ini disambut dengan upacara militer oleh prajurit Lantamal III serta staf Kedutaan Besar Korea Selatan. Kapal perang dijadwalkan berada di Jakarta hingga Rabu, (28/5)
Komandan Kapal ROKS Munmu the Great (DDH 976) Kolonel Kim, Jeong-Khyun, Ph.D., bersama tujuh orang perwira melakukan kunjungan kehormatan ke Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) yang diterima Asintel Pangarmabar Kolonel Laut (P) S. Irawan mewakili Pangarmabar Laksamana Muda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E., bertempat di Gedung Yos sudarso, Mako Koarmabar, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (26/5).
Selama berada di Indonesia, Kapal Perang Angkatan Laut Korea Selatan akan melaksanakan olahraga persahabatan dengan prajurit TNI AL, mengadakan open ships bagi warga Korea Selatan serta melaksanakan latihan Passing Exercise (Passex) dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Thaha Syaifuddin (376).
USS Blue Ridge (LCC-19) Tiba di Jakarta
USS Blue Ridge (LCC-19) memasuki pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: U.S. Navy Photo/Mass Communication Specialist 3rd Class Kelby Sanders)
Kapal Perang Amerika Serikat USS Blue Ridge (LCC-19) yang dipimpin Panglima Armada Ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat Vice Admiral Robert L.Thomas, merapat di Dermaga 201 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (25/5) dan dijadwalkan di Jakarta hingga, Rabu (28/5).
Kedatangan Kapal Perang Amerika Serikat USS Blue Ridge (LCC-19) dengan Komandan Kapal Captain Richard Mc. Cormack disambut oleh Komandan Pomal Lantamal III Kolonel Laut (PM) Samista bersama Asisten Operasi Danlantamal III Jakarta Letkol Laut (P) Eko Wahjono, Staf Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, disambut dengan upacara militer.
Kapal perang USS Blue Ridge merupakan kapal perang dengan jenis kapal komando memiliki panjang 194 meter, lebar 38.9 meter, draft 8.8 meter, kecepatan 23 knots membawa satu helikopter Sikorsky SH-60 Seahawk dan berpangkalan di Yokosuka, Jepang.
Selama berada di Indonesia Panglima Armada Ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat Vice Admiral Robert L.Thomas dan Komandan Kapal USS Blue Ridge beserta Staf akan mengadakan kunjungan kehormatan kepada Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Laksamana Pertama (Laksma) TNI Aguk Dwi Wahyu, W.U., S.E., selain itu juga dilaksanakan kegiatan olahraga persahabatan dan dilanjutkan acara menerima kunjungan kehormatan Pejabat Tinggi TNI Angkatan Laut di Kapal Perang USS Blue Ridge, dan rencana akan melaksanakan latihan Persahabatan Passing Exercise(Passex).
Sumber: Dispenarmabar
27 Mei 2014, Jakarta: Kapal perang Angkatan Laut Korea Selatan ROKS Munmu the Great (DDH 976) bersandar di Dermaga 203, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, (24/5). Kedatangan kapal perang kelas destroyer ini disambut dengan upacara militer oleh prajurit Lantamal III serta staf Kedutaan Besar Korea Selatan. Kapal perang dijadwalkan berada di Jakarta hingga Rabu, (28/5)
Komandan Kapal ROKS Munmu the Great (DDH 976) Kolonel Kim, Jeong-Khyun, Ph.D., bersama tujuh orang perwira melakukan kunjungan kehormatan ke Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) yang diterima Asintel Pangarmabar Kolonel Laut (P) S. Irawan mewakili Pangarmabar Laksamana Muda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E., bertempat di Gedung Yos sudarso, Mako Koarmabar, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (26/5).
Selama berada di Indonesia, Kapal Perang Angkatan Laut Korea Selatan akan melaksanakan olahraga persahabatan dengan prajurit TNI AL, mengadakan open ships bagi warga Korea Selatan serta melaksanakan latihan Passing Exercise (Passex) dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Thaha Syaifuddin (376).
USS Blue Ridge (LCC-19) Tiba di Jakarta
USS Blue Ridge (LCC-19) memasuki pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: U.S. Navy Photo/Mass Communication Specialist 3rd Class Kelby Sanders)
Kapal Perang Amerika Serikat USS Blue Ridge (LCC-19) yang dipimpin Panglima Armada Ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat Vice Admiral Robert L.Thomas, merapat di Dermaga 201 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (25/5) dan dijadwalkan di Jakarta hingga, Rabu (28/5).
Kedatangan Kapal Perang Amerika Serikat USS Blue Ridge (LCC-19) dengan Komandan Kapal Captain Richard Mc. Cormack disambut oleh Komandan Pomal Lantamal III Kolonel Laut (PM) Samista bersama Asisten Operasi Danlantamal III Jakarta Letkol Laut (P) Eko Wahjono, Staf Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, disambut dengan upacara militer.
Kapal perang USS Blue Ridge merupakan kapal perang dengan jenis kapal komando memiliki panjang 194 meter, lebar 38.9 meter, draft 8.8 meter, kecepatan 23 knots membawa satu helikopter Sikorsky SH-60 Seahawk dan berpangkalan di Yokosuka, Jepang.
Selama berada di Indonesia Panglima Armada Ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat Vice Admiral Robert L.Thomas dan Komandan Kapal USS Blue Ridge beserta Staf akan mengadakan kunjungan kehormatan kepada Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Laksamana Pertama (Laksma) TNI Aguk Dwi Wahyu, W.U., S.E., selain itu juga dilaksanakan kegiatan olahraga persahabatan dan dilanjutkan acara menerima kunjungan kehormatan Pejabat Tinggi TNI Angkatan Laut di Kapal Perang USS Blue Ridge, dan rencana akan melaksanakan latihan Persahabatan Passing Exercise(Passex).
Sumber: Dispenarmabar