Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Letnan Kolonel Pnb Wastum, berdialog dengan penerbang KAI, yang baru tiba di Lanud Iswahjudi, Kamis (17/10). (Foto Pentak Lanud Iswahjudi)
18 Oktober 2013, Madiun: Enam pesawat T-50i Golden Eagle telah berada di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, dari enam belas Pesawat T-50i Golden Eagle yang dipesan Pemerintah Indonesia dari Korea Selatan, setelah dua pesawat T-50i Golden Eagle tiba lagi di Lanud Iswahjudi, Kamis (17/10), setelah menempuh perjalanan panjang dari Korea Selatan manuju Indonesia.
Seperti yang sudah direncanakan bahwa setiap dua minggu sekali Korean Aerospace Industries (KAI), akan mengirimkan dua unit pesawat T-50i Golden Eagle untuk menggenapi pesanan pemerintah Indonesia yang totalnya berjumlah 16 unit.
Kedatangan kedua pesawat tersebut disambut oleh Komandan Skadron Udara 15, Wing 3 Lanud Iswahjudi Letnan Kolonel Pnb Wastum, dan segenap pejabat Lanud Iswahjudi, di Main Appron Skadron Udara 15.
Pesawat T-50i Golden Eagle diterbangkan secara ferry oleh penerbang Korea Aerospace Industries (KAI), dengan rute terbang Sacheon, Korea Selatan - Kaohsiung, Taiwan - Cebu, Filipina - Sepinggan, Balikpapan, Kaltim - Lanud Iswahjudi.
Sumber: Lanud Iswahjudi
Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Friday, October 18, 2013
Sunday, October 13, 2013
Indonesia dan Belanda Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
(Foto; DMC)
10 Oktober 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Rabu (9/10) menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Kerajaan Belanda Jeanine Hennis-Plasschaert di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Kunjungan tersebut dimaksudkan dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama bilateral kedua negara khususnya di bidang pertahanan yang sudah terjalin baik selama ini. Kunjungan Menhan Belanda di kantor Kemhan disambut oleh Menhan RI melalui upacara jajar kehormatan di depan Gedung Sudirman, Kemhan. Turut mendampingi Menhan RI antara lain Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan beberapa pejabat Eselon I di lingkungan Kemhan. Selanjutnya kedua Menhan yang didampingi masing – masing delegasi melaksanakan pertemuan bilateral. Dalam pertemuan bilateral tersebut diantaranya membicarakan upaya – upaya peningkatan untuk memperkuat kerjasama pertahanan secara lebih konkret yang menguntungkan kedua negara. Peningkatan kerjasama pertahanan tersebut mencakup berbagai bidang antara lain kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan, seminar dan program kunjungan antar pejabat militer kedua negara. Kerjasama tersebut diharapkan akan mengakomodasi peningkatan komunikasi dan interaksi antar kedua Angkatan Bersenjata.
Kerjasama pertahanan lainnya adalah di bidang pengadaan peralatan pertahanan. Kerjasama pada sektor pengadaan peralatan pertahanan dan industri pertahanan menjadi salah satu agenda penting di mana kedua negara telah bekerjasama selama bertahun-tahun.
Selain membicarakan peningkatan kerjasama kedua negara, dalam pertemuan bilateral tersebut kedua Menhan juga membahas dan saling bertukar pandangan mengenai situasi keamanan internasional dan regional saat ini guna saling berbagi pengalaman tentang bagaimana menangani tantangan-tantangan keamanan tersebut.
Menhan RI mengatakan, Indonesia dan Belanda adalah dua negara penting yang memainkan peran penting dalam promosi perdamaian dan stabilitas dunia. Kedua negara telah menjalin kerjasama di berbagai bidang termasuk pertahanan. Kerjasama pertahanan kedua negara terus meningkat dan telah memberikan manfaat tidak hanya untuk kedua negara tetapi juga bagi masyarakat internasional.
Dunia saat ini memiliki sejumlah tantangan keamanan yang cenderung lebih kompleks baik secara tradisional maupun non - tradisional, tidak ada negara yang mampu untuk menanganinya sendiri. Tantangan tersebut membawa kedua negara untuk bekerja sama dalam mempromosikan perdamaian dan menjaga stabilitas perdamaian dunia.
Di beberapa bagian dunia, kedua negara masih melihat beberapa negara yang terlibat dalam konflik yang mungkin menyebabkan penggunaan kekuatan militer seperti konflik di Semenanjung Korea, isu-isu konflik internal di Timur Tengah dan Afrika Timur serta sengketa Laut Cina Selatan. Pada saat yang sama, dunia juga memiliki tantangan keamanan non-tradisional yang meningkat secara intensif seperti terorisme, pembajakan dan keamanan maritim, serta bencana alam dan dampak perubahan iklim global. Oleh karena itu, pertemuan bilateral Indonesia – Belanda ini diharapkan akan menjadi moment yang sangat baik bagi kedua untuk saling bertukar pandangan mengenai isu keamanan di lingkup global dan regional.
Selain pertemuan bilateral dengan Menhan RI, selama kunjungannya ke Indonesia kali ini Menhan Belanda juga dijadwalkan memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Universitas Pertahanan serta mengunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Bogor. Menhan Belanda juga dijadwalkan akan mengunjungi PT. PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Kamis (10/10).
Bersamaan dengan kunjungan Menhan Belanda tersebut, dalam rangka meningkatkan kerjasama pertahanan Indonesia-Belanda, Kementerian Pertahanan dari kedua negara menandatangani Letter of Intent (LoI) tentang Kerjasama Pertahanan. LoI ditandangani oleh Dirjen Strahan Kemhan RI Mayjen TNI Sonny E.S. Prasetyo mewakili Kementerian Pertahanan RI dengan Principal Director of General Policy Affairs Wim Bargerbos mewakili Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda dan disaksikan oleh Menhan dari kedua negara.
Sumber: DMC
10 Oktober 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Rabu (9/10) menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Kerajaan Belanda Jeanine Hennis-Plasschaert di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Kunjungan tersebut dimaksudkan dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama bilateral kedua negara khususnya di bidang pertahanan yang sudah terjalin baik selama ini. Kunjungan Menhan Belanda di kantor Kemhan disambut oleh Menhan RI melalui upacara jajar kehormatan di depan Gedung Sudirman, Kemhan. Turut mendampingi Menhan RI antara lain Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan beberapa pejabat Eselon I di lingkungan Kemhan. Selanjutnya kedua Menhan yang didampingi masing – masing delegasi melaksanakan pertemuan bilateral. Dalam pertemuan bilateral tersebut diantaranya membicarakan upaya – upaya peningkatan untuk memperkuat kerjasama pertahanan secara lebih konkret yang menguntungkan kedua negara. Peningkatan kerjasama pertahanan tersebut mencakup berbagai bidang antara lain kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan, seminar dan program kunjungan antar pejabat militer kedua negara. Kerjasama tersebut diharapkan akan mengakomodasi peningkatan komunikasi dan interaksi antar kedua Angkatan Bersenjata.
Kerjasama pertahanan lainnya adalah di bidang pengadaan peralatan pertahanan. Kerjasama pada sektor pengadaan peralatan pertahanan dan industri pertahanan menjadi salah satu agenda penting di mana kedua negara telah bekerjasama selama bertahun-tahun.
Selain membicarakan peningkatan kerjasama kedua negara, dalam pertemuan bilateral tersebut kedua Menhan juga membahas dan saling bertukar pandangan mengenai situasi keamanan internasional dan regional saat ini guna saling berbagi pengalaman tentang bagaimana menangani tantangan-tantangan keamanan tersebut.
Menhan RI mengatakan, Indonesia dan Belanda adalah dua negara penting yang memainkan peran penting dalam promosi perdamaian dan stabilitas dunia. Kedua negara telah menjalin kerjasama di berbagai bidang termasuk pertahanan. Kerjasama pertahanan kedua negara terus meningkat dan telah memberikan manfaat tidak hanya untuk kedua negara tetapi juga bagi masyarakat internasional.
Dunia saat ini memiliki sejumlah tantangan keamanan yang cenderung lebih kompleks baik secara tradisional maupun non - tradisional, tidak ada negara yang mampu untuk menanganinya sendiri. Tantangan tersebut membawa kedua negara untuk bekerja sama dalam mempromosikan perdamaian dan menjaga stabilitas perdamaian dunia.
Di beberapa bagian dunia, kedua negara masih melihat beberapa negara yang terlibat dalam konflik yang mungkin menyebabkan penggunaan kekuatan militer seperti konflik di Semenanjung Korea, isu-isu konflik internal di Timur Tengah dan Afrika Timur serta sengketa Laut Cina Selatan. Pada saat yang sama, dunia juga memiliki tantangan keamanan non-tradisional yang meningkat secara intensif seperti terorisme, pembajakan dan keamanan maritim, serta bencana alam dan dampak perubahan iklim global. Oleh karena itu, pertemuan bilateral Indonesia – Belanda ini diharapkan akan menjadi moment yang sangat baik bagi kedua untuk saling bertukar pandangan mengenai isu keamanan di lingkup global dan regional.
Selain pertemuan bilateral dengan Menhan RI, selama kunjungannya ke Indonesia kali ini Menhan Belanda juga dijadwalkan memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Universitas Pertahanan serta mengunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Bogor. Menhan Belanda juga dijadwalkan akan mengunjungi PT. PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Kamis (10/10).
Bersamaan dengan kunjungan Menhan Belanda tersebut, dalam rangka meningkatkan kerjasama pertahanan Indonesia-Belanda, Kementerian Pertahanan dari kedua negara menandatangani Letter of Intent (LoI) tentang Kerjasama Pertahanan. LoI ditandangani oleh Dirjen Strahan Kemhan RI Mayjen TNI Sonny E.S. Prasetyo mewakili Kementerian Pertahanan RI dengan Principal Director of General Policy Affairs Wim Bargerbos mewakili Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda dan disaksikan oleh Menhan dari kedua negara.
Sumber: DMC