Kasad Jenderal TNI Moeldoko tengah memeriksa barisan pada peresmian tiga batalyon raider baru di Lapangan Tembak Brigif 15 Kujang Siliwangi di kawasan Gunung Bohong Kota Cimahi, Kamis. (Foto: ANTARA Jawa Barat)
22 Agustus 2013, Bandung: Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal TNI Moeldoko meresmikan tiga batalyon raider baru di lingkungan TNI AD yang dilaksanakan di kompleks Lapangan Tembak Gunung Bohong, Kota Cimahi, Kamis.
Tiga batalyon raider baru itu adalah Batalyon 111 Kodam Iskandar Muda sebelumnya Yon 111/Karma Bhakti, Batalyon 411 Kostrad sebelumnya Yon 411 Beruang Hitam dan Batalyon 641 Kodam XII Tanjungpura sebelumnya Batalyon 641 Pendawa.
Hadir pada acara tersebut Komandan Kodiklat TNI AD, Pangkostrad, Pangdam III Siliwangi, Danjen Kopassus, sejumlah Pangdam, Kapolda Jabar serta sejumlah direktur di jajaran TNI AD.
Sebelum meresmikan batalyon raider, Kasad menerima penyematan brevet Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) di Lapangan Brigif 15 Kujang II Siliwangi. Penyematan brevet Penerbad disematkan oleh Komandan Pusat Penerbad Brigjen TNI Apipudin.
Peresmian batalyon raider baru itu ditandai dengan pembukaan selubung panji kesatuan ketiga batalyon yang baru serta penutupan selubung panji batalyon lama.
Pada kesempatan itu, Kasad juga meresmikan pelatihan raider yang akan dipusatkan di sejumlah titik di wilayah Bandung Raya.
Pelatihan akan dilakukan selama tiga bulan di Bandung dengan instruktur dari Korps Pasukan Khusus. Khusus untuk Batalyon Raider 111 Iskandar Muda akan tetap berada dan menjalani latihan di Aceh dengan mendatangkan instruktur dari Kopassus.
"Pembentukan batalyon raider yang baru hari ini bukan yang terakhir, ke depan akan dibentuk batalyon raider baru lainnya, sehingga satuan-satuan yang ada agar mempersiapkan diri," katanya.
Ia menegaskan, latihan raider ini bukan peragaan untuk keindahan peragaan, tapi membentuk prajurit yang tangguh dalam bertempur. Berlatih keras dan keras, menantang dan realistis sesuai metode, manajemen, skenario dan rencana operasional.
Ia menyebutkan, pelatihan yang terus digelar untuk menghadirkan semangat, profesionalisme, handal dan tangguh.
Kasad menyebutkan, batalyon raider merupakan pasukan pemukul dengan tugas pokok melaksanakan operasi khusus antara lain penanggulangan teror, pertempuran berlarut dengan keterampilan operasi raider, mobilitas udara dan pertempuran jarak dekat.
Pasukan raider juga merupakan satuan yang memiliki karakter operasi cepat, bergerak rahasia dan kena dengan bekal taktik bertempur dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
"Dengan kemampuan raider, pasukan ini diharapkan bisa menjawab tantangan dan kebutuhan di lapangan dalam menjaga kesatuan NKRI," kata Kasad menambahkan.
Peresmian batalyon baru itu diisi dengan pementasan aktraksi keterampilan prajurit yakni bela diri militer Merpati Putih, terjun payung serta peragaan taktik tempur maupun pasukan helikopter yang menurunkan dua unit Bell 2015, dua unit Bell 412 serta Heli Serbu M-17.
Sumber: ANTARA Jawa Barat
Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Thursday, August 22, 2013
Yonarmed 1/015 Brawijaya Siap Operasikan MLRS Astros II
Dua anggota pasukan Yon Armed bersiap melakukan penembakan dengan Meriam 105 saat simuladi tempur di lapangan Batalyon Armed 1/105 Singosari, Malang, Jawa Timur, Kamis (22/8). Mabes TNI akan mendatangkan Military Rocket Laser System (MLRS) Astros II dari Brasil dan menggantikan Meriam Howitzer 105 untuk meningkatkan kekuatan TNI Angkatan Darat (AD). (Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/Koz/pd/13)
22 Agustus 2013, Malang: Komandan Yonarmed 1/105 Brawijaya, Letkol Arm Arya Yudha menyatakan, pihaknya siap menerima alutsista baru berupa roket Artilery Saturation Rocket System (Astros) II yang akan tiba 2014 mendatang. Sebanyak 14 garasi untuk truk roket Astros II dari darat ke darat pun sudah disiapkan.
Gudang amunisi roket Astros II juga sudah dibangun. Terlihat rantai angkut yang dilengkapi pengait terpasang di atas langit-langit. Namun, tidak ada listrik penerangan maupun pendingin ruangan.
"Tidak boleh ada listrik dalam ruangan ini karena ruang amunisi. Jadi hanya aliran udara AC-nya saja. Mesin AC ada jauh di belakang," kata Arya di Malang, Kamis (22/8/2013).
Dia menjelaskan, pihaknya mengajukan 18 roket Astros II jenis Multi Launcher Rocket System (MLRS). Roket itu memiliki 4 jenis peluncur roket mulai dari SS 30, SS 40, SS 60, dan SS 80 dengan daya jangkau 39 kilometer hingga 85 kilometer. Sedangkan efek daya ledak SS 30 bisa mencapai 1,4 kilometer persegi dan SS 80 mencapai 9,6 kilometer persegi dari titik ledakan.
"Astros II buatan Brasil juga memiliki jenis tactical misile kaliber 400 mm dengan daya jangkau 300 km dengan efek daya ledak lebih dahsyat. Tapi yang kita pesan baru yang jenis MLRS dengan 4 jenis peluncur tadi," ujar Arya.
Sumber: Liputan 6
22 Agustus 2013, Malang: Komandan Yonarmed 1/105 Brawijaya, Letkol Arm Arya Yudha menyatakan, pihaknya siap menerima alutsista baru berupa roket Artilery Saturation Rocket System (Astros) II yang akan tiba 2014 mendatang. Sebanyak 14 garasi untuk truk roket Astros II dari darat ke darat pun sudah disiapkan.
Gudang amunisi roket Astros II juga sudah dibangun. Terlihat rantai angkut yang dilengkapi pengait terpasang di atas langit-langit. Namun, tidak ada listrik penerangan maupun pendingin ruangan.
"Tidak boleh ada listrik dalam ruangan ini karena ruang amunisi. Jadi hanya aliran udara AC-nya saja. Mesin AC ada jauh di belakang," kata Arya di Malang, Kamis (22/8/2013).
Dia menjelaskan, pihaknya mengajukan 18 roket Astros II jenis Multi Launcher Rocket System (MLRS). Roket itu memiliki 4 jenis peluncur roket mulai dari SS 30, SS 40, SS 60, dan SS 80 dengan daya jangkau 39 kilometer hingga 85 kilometer. Sedangkan efek daya ledak SS 30 bisa mencapai 1,4 kilometer persegi dan SS 80 mencapai 9,6 kilometer persegi dari titik ledakan.
"Astros II buatan Brasil juga memiliki jenis tactical misile kaliber 400 mm dengan daya jangkau 300 km dengan efek daya ledak lebih dahsyat. Tapi yang kita pesan baru yang jenis MLRS dengan 4 jenis peluncur tadi," ujar Arya.
Sumber: Liputan 6
Korps Marinir dan USMC Gelar Latma Lantern Iron 13-1
Seorang prajurit US MARSOC memberikan contoh posisi menembak dengan menggunakan senjata MP5 kepada sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL di lapangan tembak Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Rabu, (20/8). Menembak dengan senjata MP5 merupakan salah satu materi yang dilatihkan dalam Latihan Bersama Lantern Iron 13-1 antara prajurit Marinir Indonesia dan Marinir Amerika yang digelar hingga 6 September 2013. (Foto: ANTARA FOTO/Kuwadi/ss/Spt/13)
21 Agustus 2013, Situbondo: Asisten Operasi Komandan Korps Marinir (Asops Dankormar) Kolonel Marinir Purwadi mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington secara resmi membuka latihan bersama Korps Marinir TNI AL dengan United States Marine Corps (USMC) di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Selasa, (20/8/2013).
Latihan bersama dengan nama Lantern Iron 13-1 yang diikuti oleh prajurit Batalyon Taifib-1 Marinir dan US MARSOC tersebut berlangsung mulai 20 Agustus 2013 hingga 6 September 2013.
Dalam amanatnya yang dibacakan Asops Dankormar, Komandan Korps Marinir mengatakan bahwa situasi global khususnya keamanan maritim menuntut kesiapan Korps Marinir secara optimal. Untuk mencapai tingkat kesiapan yang optimal, prajurit Korps Marinir yang profesional dituntut untuk memiliki standar tertinggi dalam hal teknik dan taktik guna menangani berbagai situasi yang berkembang, sehingga dengan pelaksanaan latihan Lantern Iron 13 – 1 semua tuntutan dapat terpenuhi.
Latihan kali ini, lanjutnya, memfokuskan pada permasalahan pertempuran di darat dan di laut mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya. Kedua belah pihak akan saling bertukar pengetahuan, khususnya materi kemampuan Intai Amfibi, perang hutan dan sniper melalui metode teori hingga praktek di lapangan.
Sementara itu, Letkol Marinir Edy Cahyanto selaku Komandan Satgas Latihan mengatakan tujuan latihan Lantern Iron 13 – 1 yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib serta menjalin kerjasama/persahabatan dengan prajurit US MARSOC dalam bidang militer.
Materi yang dilatihkan, lanjutnya, meliputi teori di kelas dan praktek di lapangan, untuk teori di kelas meliputi pertolongan pertama korban perang (Medical/Tactical Combat Casualty Care), dan identifikasi serta tindakan terhadap bahan peledak (Demolition Identification dan reaction), sedangkan untuk praktek dilapangan, materinya meliputi menembak sniper, operasi renang rintis (scout swimmer operation), raid amfibi, pengintaian pantai (beach landing technique), jungle and sea survival dan berganda (full mission profile).
“Latihan Bersama Lantern Iron 13 – 1 melibatkan 77 prajurit, 66 prajurit Taifib-1 Mar dan 11 prajurit US MARSOC, dengan menggunakan daerah latihan di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran untuk materi teori dan menembak, sedangkan untuk materi lainnya dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur Lampon Banyuwangi,” tambahnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Edi Eka Susanto, Dandim Situbondo Letkol Arm Sugeng Riyadi, Kapolres Situbondo AKBP Erthel Stephan, Paban Sops Pasmar-1 Letkol Mar Amir Kasman, Komandan PLP Baluran Letkol Mar Agus Gunawan Wibisono dan beberapa pejabat TNI/Polri diwilayah Situbondo.
Sumber: Marinir
21 Agustus 2013, Situbondo: Asisten Operasi Komandan Korps Marinir (Asops Dankormar) Kolonel Marinir Purwadi mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington secara resmi membuka latihan bersama Korps Marinir TNI AL dengan United States Marine Corps (USMC) di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Selasa, (20/8/2013).
Latihan bersama dengan nama Lantern Iron 13-1 yang diikuti oleh prajurit Batalyon Taifib-1 Marinir dan US MARSOC tersebut berlangsung mulai 20 Agustus 2013 hingga 6 September 2013.
Dalam amanatnya yang dibacakan Asops Dankormar, Komandan Korps Marinir mengatakan bahwa situasi global khususnya keamanan maritim menuntut kesiapan Korps Marinir secara optimal. Untuk mencapai tingkat kesiapan yang optimal, prajurit Korps Marinir yang profesional dituntut untuk memiliki standar tertinggi dalam hal teknik dan taktik guna menangani berbagai situasi yang berkembang, sehingga dengan pelaksanaan latihan Lantern Iron 13 – 1 semua tuntutan dapat terpenuhi.
Latihan kali ini, lanjutnya, memfokuskan pada permasalahan pertempuran di darat dan di laut mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya. Kedua belah pihak akan saling bertukar pengetahuan, khususnya materi kemampuan Intai Amfibi, perang hutan dan sniper melalui metode teori hingga praktek di lapangan.
Sementara itu, Letkol Marinir Edy Cahyanto selaku Komandan Satgas Latihan mengatakan tujuan latihan Lantern Iron 13 – 1 yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib serta menjalin kerjasama/persahabatan dengan prajurit US MARSOC dalam bidang militer.
Materi yang dilatihkan, lanjutnya, meliputi teori di kelas dan praktek di lapangan, untuk teori di kelas meliputi pertolongan pertama korban perang (Medical/Tactical Combat Casualty Care), dan identifikasi serta tindakan terhadap bahan peledak (Demolition Identification dan reaction), sedangkan untuk praktek dilapangan, materinya meliputi menembak sniper, operasi renang rintis (scout swimmer operation), raid amfibi, pengintaian pantai (beach landing technique), jungle and sea survival dan berganda (full mission profile).
“Latihan Bersama Lantern Iron 13 – 1 melibatkan 77 prajurit, 66 prajurit Taifib-1 Mar dan 11 prajurit US MARSOC, dengan menggunakan daerah latihan di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran untuk materi teori dan menembak, sedangkan untuk materi lainnya dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur Lampon Banyuwangi,” tambahnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Edi Eka Susanto, Dandim Situbondo Letkol Arm Sugeng Riyadi, Kapolres Situbondo AKBP Erthel Stephan, Paban Sops Pasmar-1 Letkol Mar Amir Kasman, Komandan PLP Baluran Letkol Mar Agus Gunawan Wibisono dan beberapa pejabat TNI/Polri diwilayah Situbondo.
Sumber: Marinir
Jokowi dan Sjafrie Bahan Strategi Pertahanan Jakarta
Hari ini Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyambangi kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota Jakarta. (Foto: Tribunnews.com/Imanuel Nicolas)
21 Agustus 2013, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan Sjafriee Sjamsoeddin didampingi Sekjen Kemhan Letjen TNI Budiman, Rabu Siang (21/8) bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, di Kantor Gubernur DKI, Jakarta. Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas strategi tata ruang pertahanan wilayah, khususnya dalam hal sinkronisasi strategi penataan wilayah Ibu Kota dengan strategi pertahanan.
Wamenhan mengatakan pembangunan infrastruktur Jakarta perlu diselaraskan dengan rencana penguatan alutsista. Sebab sabagai Ibukota RI, bagaimana pun juga Jakarta mendapat prioritas dalam segi pertahanan dan keamanan.
Disamping itu, menurut Wamenhan secara bersamaan Pemprov DKI sedang giat menata ruang wilayah DKI dan Kementerian Pertahanan yang tengah memodernisasi peralatan militer TNI. Sehingga modernisasi peralatan Militer ini diperlukan adanya suatu akses dan fasilitas didalam suatu tata ruang pertahanan dilingkungan penataan wilayah DKI di Ibu Kota.
Dijelaskan Wamenhan, salah satunya adalah pengadaan jalur protokol yang bisa menahan beban 62 ton. Karena dalam waktu dekat TNI akan menerima ratusan tank berat dari luar negeri yang tentunya akan masuk di Jakarta, dan disebarkan di satuan-satuan operasional. Contoh lain disebutkan Wamenhan adanya pengadaan jalur selebar 50 meter untuk akses tank amfibi di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
“ Kita juga akan menerima roket jarak jauh yang akan mengamankan ibu kota, kita menerima sejumlah tank ampibi dan pesawat tempur, dan tentunya sebagai Ibu Kota harus diseleraskan antara sistem pertahanan Ibu Kota dengan pembangunan di wilayah DKI Jakarta,” Ungkap Wamenhan.
Wamenhan mengatakan kebutuhan-kebutuhan tersebut ini akan difasilitasi Pemprov DKI dalam program kerja tahun 2014. Karena menurut Sjafrie Sjamsoeddin bahwa pembangunan wilayah Jakarta itu harus juga ditopang oleh Security Belt agar pembangunan tersebut bisa lebih maksimal. “Wilayah DKI Jakarta tidak hanya harus nyaman, tapi aman secara strategis dengan menggunakan kekuatan TNI,” kata Sjafrie Sjamsoeddin.
Sementara itu Gubernur DKI Joko Widodo menambahkan program penataan wilayah DKI ini bentuknya seperti pembangunan basement di bawah monas yang luasnya sekitar 160 hektar, fungsinya bisa digunakan untuk kepentingan pertahanan.
Selain itu fungsi jalan yang ada di Kemayoran pada saat darurat bisa diaktifkan kembali sebagai jalur pendaratan pesawat militer. Jokowi juga mengatakan pihaknya akan mengakomodasikan segala kepentingan-kepentingan pertahanan tersebut pada proyek pembangunan tahun 2014, baik yang dikerjakan oleh Pemprov DKI ataupun pihak swasta. “segala kepentingan untuk negara kita akan dilakukan,” tutur Jokowi.
Sumber: KEMHAN
21 Agustus 2013, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan Sjafriee Sjamsoeddin didampingi Sekjen Kemhan Letjen TNI Budiman, Rabu Siang (21/8) bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, di Kantor Gubernur DKI, Jakarta. Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas strategi tata ruang pertahanan wilayah, khususnya dalam hal sinkronisasi strategi penataan wilayah Ibu Kota dengan strategi pertahanan.
Wamenhan mengatakan pembangunan infrastruktur Jakarta perlu diselaraskan dengan rencana penguatan alutsista. Sebab sabagai Ibukota RI, bagaimana pun juga Jakarta mendapat prioritas dalam segi pertahanan dan keamanan.
Disamping itu, menurut Wamenhan secara bersamaan Pemprov DKI sedang giat menata ruang wilayah DKI dan Kementerian Pertahanan yang tengah memodernisasi peralatan militer TNI. Sehingga modernisasi peralatan Militer ini diperlukan adanya suatu akses dan fasilitas didalam suatu tata ruang pertahanan dilingkungan penataan wilayah DKI di Ibu Kota.
Dijelaskan Wamenhan, salah satunya adalah pengadaan jalur protokol yang bisa menahan beban 62 ton. Karena dalam waktu dekat TNI akan menerima ratusan tank berat dari luar negeri yang tentunya akan masuk di Jakarta, dan disebarkan di satuan-satuan operasional. Contoh lain disebutkan Wamenhan adanya pengadaan jalur selebar 50 meter untuk akses tank amfibi di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
“ Kita juga akan menerima roket jarak jauh yang akan mengamankan ibu kota, kita menerima sejumlah tank ampibi dan pesawat tempur, dan tentunya sebagai Ibu Kota harus diseleraskan antara sistem pertahanan Ibu Kota dengan pembangunan di wilayah DKI Jakarta,” Ungkap Wamenhan.
Wamenhan mengatakan kebutuhan-kebutuhan tersebut ini akan difasilitasi Pemprov DKI dalam program kerja tahun 2014. Karena menurut Sjafrie Sjamsoeddin bahwa pembangunan wilayah Jakarta itu harus juga ditopang oleh Security Belt agar pembangunan tersebut bisa lebih maksimal. “Wilayah DKI Jakarta tidak hanya harus nyaman, tapi aman secara strategis dengan menggunakan kekuatan TNI,” kata Sjafrie Sjamsoeddin.
Sementara itu Gubernur DKI Joko Widodo menambahkan program penataan wilayah DKI ini bentuknya seperti pembangunan basement di bawah monas yang luasnya sekitar 160 hektar, fungsinya bisa digunakan untuk kepentingan pertahanan.
Selain itu fungsi jalan yang ada di Kemayoran pada saat darurat bisa diaktifkan kembali sebagai jalur pendaratan pesawat militer. Jokowi juga mengatakan pihaknya akan mengakomodasikan segala kepentingan-kepentingan pertahanan tersebut pada proyek pembangunan tahun 2014, baik yang dikerjakan oleh Pemprov DKI ataupun pihak swasta. “segala kepentingan untuk negara kita akan dilakukan,” tutur Jokowi.
Sumber: KEMHAN
Yonkav 8 Kostrad Siap Operasikan Tank Leopard
Pangkostrad Letjen TNI M. Munir meninjau secara langsung pembangunan garasi MBT Leopard di Markas Batalyon Kavaleri 1 Divif 1 Cijantung, Selasa (8/01/12). (Foto: Kaskus)
21 Agustus 2013, Pasuruan: Batalyon Kavaleri 8 Divisi 2 Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Pasuruan, Jawa Timur, siap menyambut kedatangan Tank Tempur Utama/Main Battle Tank (MBT) Leopard dari Jerman.
"Secara umum kami sudah siap menerima kedatangan Tank Leopard. Kesiapan dilakukan termasuk pembangunan garasi khusus Leopard," kata Komandan Batalyon Yonkav 8/2, Letkol Kav Otto Sollu, saat menerima sejumlah peserta Press Tour TNI AD, di Mako Yonkav 8/2 Kostrad, Kabupaten Pasuruan, Rabu.
Menurut dia, garasi khusus Tank Leopard program 2012 sudah siap untuk 20 unit tank, sementara untuk persiapan pembangunan garasi program 2013 sebanyak 13 unit.
Tak hanya itu, lanjut Otto, untuk mendukung operasi Leopard, Yonkav 8 juga sudah menyiapkan personilnya yang terlatih.
"Sebanyak 494 personil disiapkan untuk mengoperasikan Leopard, diantaranya, 46 orang komandan kendaraan, 46 orang pengemudi, 27 orang penembak, serta 41 orang loader. Kita secara personil juga sudah siap. Perwira hingga Tamtama telah mengikuti pendalaman bahasa, khususnya Bahasa Jerman," papar Otto.
Selain itu, tambah dia, pihaknya mempersiapkan infrastruktur pendukung lainnya seperti persiapan jalan yang mampu menahan bobot kendaraan hingga 70 ton. Pengoperasian Leopard juga akan didukung pengoperasian garasi tank pendukung lainnya sebanyak lima unit.
Sebagai salah satu satuan yang berada di bawah komando Divisi Infanteri 2 Kostrad, Batalyon Kavaleri 8/Tank merupakan salah satu satuan banpur yang menjadi pemukul di jajaran kostrad.
Saat ini batalyon Kavaleri 8/Tank sudah diperkuat oleh alutsista kendaraan tempur Scorpion (53 unit) dan sejumlah Stormer.
Batalyon Kavaleri 8/Tank merupakan Satuan Kavaleri yang mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk menerima dan mengoperasikan Leopard ini dengan kekuatan 1 Batalyon lengkap.
Leopard direncanakan akan masuk ke Indonesia secara bertahap. Dengan adanya rencana tersebut, saat ini Batalyon Kavaleri 8 terus berbenah dan mempersiapkan diri.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menuturkan, pemerintah membeli tank Leopard sebanyak 103 unit, tank Marder sejumlah 50 unit dan membeli 10 tank pendukung dari Jerman.
Finalisasi penandatanganan kontrak telah dilakukan 2012 lalu.
Sumber: ANTARA News
21 Agustus 2013, Pasuruan: Batalyon Kavaleri 8 Divisi 2 Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Pasuruan, Jawa Timur, siap menyambut kedatangan Tank Tempur Utama/Main Battle Tank (MBT) Leopard dari Jerman.
"Secara umum kami sudah siap menerima kedatangan Tank Leopard. Kesiapan dilakukan termasuk pembangunan garasi khusus Leopard," kata Komandan Batalyon Yonkav 8/2, Letkol Kav Otto Sollu, saat menerima sejumlah peserta Press Tour TNI AD, di Mako Yonkav 8/2 Kostrad, Kabupaten Pasuruan, Rabu.
Menurut dia, garasi khusus Tank Leopard program 2012 sudah siap untuk 20 unit tank, sementara untuk persiapan pembangunan garasi program 2013 sebanyak 13 unit.
Tak hanya itu, lanjut Otto, untuk mendukung operasi Leopard, Yonkav 8 juga sudah menyiapkan personilnya yang terlatih.
"Sebanyak 494 personil disiapkan untuk mengoperasikan Leopard, diantaranya, 46 orang komandan kendaraan, 46 orang pengemudi, 27 orang penembak, serta 41 orang loader. Kita secara personil juga sudah siap. Perwira hingga Tamtama telah mengikuti pendalaman bahasa, khususnya Bahasa Jerman," papar Otto.
Selain itu, tambah dia, pihaknya mempersiapkan infrastruktur pendukung lainnya seperti persiapan jalan yang mampu menahan bobot kendaraan hingga 70 ton. Pengoperasian Leopard juga akan didukung pengoperasian garasi tank pendukung lainnya sebanyak lima unit.
Sebagai salah satu satuan yang berada di bawah komando Divisi Infanteri 2 Kostrad, Batalyon Kavaleri 8/Tank merupakan salah satu satuan banpur yang menjadi pemukul di jajaran kostrad.
Saat ini batalyon Kavaleri 8/Tank sudah diperkuat oleh alutsista kendaraan tempur Scorpion (53 unit) dan sejumlah Stormer.
Batalyon Kavaleri 8/Tank merupakan Satuan Kavaleri yang mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk menerima dan mengoperasikan Leopard ini dengan kekuatan 1 Batalyon lengkap.
Leopard direncanakan akan masuk ke Indonesia secara bertahap. Dengan adanya rencana tersebut, saat ini Batalyon Kavaleri 8 terus berbenah dan mempersiapkan diri.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menuturkan, pemerintah membeli tank Leopard sebanyak 103 unit, tank Marder sejumlah 50 unit dan membeli 10 tank pendukung dari Jerman.
Finalisasi penandatanganan kontrak telah dilakukan 2012 lalu.
Sumber: ANTARA News
Tuesday, August 20, 2013
DPR Tawarkan Kerjasama Industri Pertahanan ke Amerika Serikat
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq (dua kiri) bersama anggotanya Tantowi Yahya (kiri) menerima Ketua parlemen Amerika Serikat bidang luar negeri Ed Royce (dua kanan) serta anggota parlemen AS David Cicilline di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/8). Pertemuan ini dalam rangka membangun kerjasama yang lebih kongkret antara kedua parlemen khususnya antara Komisi luar negeri DPR RI dengan Komisi luar negeri parlemen Amerika Serikat. (Foto: ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan/ed/ama/13)
19 Agustus 2013, Jakarta: Kunjungan anggota Kongres Amerika Serikat Edward Royce dan David Cicilline ke Komisi I DPR RI diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, tidak hanya di bidang pertahanan tetapi juga bidang ekonomi.
Menurut Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq, dalam pertemuan dengan anggota Kongres AS tersebut banyak hal yang dibicarakan. Misalnya, sejumlah hal yang menjadi kendala peningkatan hubungan kerja sama dengan Indonesia dengan AS selama ini.
"Kami di Komisi I selama ini mendorong kerja sama di bidang militer antara Indonesia dan AS tapi juga harus diikuti peningkatan kerja sama di bidang ekonomi di mana kami menawarkan AS juga ikut berpartisipasi mengembangkan industri pertahanan nasional yang ada 10 industri pertahanan," jelas legislator PKS ini seusai pertemuan dengan anggota Kongres AS di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
Sebab, menurut Mahfudz, ke depan kerja sama dan hubungan Indonesia dengan AS ini tidak hanya harus semakin meningkat, tetapi juga harus semakin berimbang.
Sementara itu, menurut Anggota Kongres AS Edward Royce, Indonesia merupakan negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya cukup stabil dibanding negara-negara lainnya. Apalagi, pertumbuhan tersebut paling besar ditopang oleh konsumsi domestik. Karenanya, menurut Edward Royce, peluang investasi oleh perusahaan AS di Indonesia semakin besar apalagi dengan situasi krisis yang belum pulih sepenuhnya.
Sumber: Jurnal Parlemen
19 Agustus 2013, Jakarta: Kunjungan anggota Kongres Amerika Serikat Edward Royce dan David Cicilline ke Komisi I DPR RI diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, tidak hanya di bidang pertahanan tetapi juga bidang ekonomi.
Menurut Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq, dalam pertemuan dengan anggota Kongres AS tersebut banyak hal yang dibicarakan. Misalnya, sejumlah hal yang menjadi kendala peningkatan hubungan kerja sama dengan Indonesia dengan AS selama ini.
"Kami di Komisi I selama ini mendorong kerja sama di bidang militer antara Indonesia dan AS tapi juga harus diikuti peningkatan kerja sama di bidang ekonomi di mana kami menawarkan AS juga ikut berpartisipasi mengembangkan industri pertahanan nasional yang ada 10 industri pertahanan," jelas legislator PKS ini seusai pertemuan dengan anggota Kongres AS di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
Sebab, menurut Mahfudz, ke depan kerja sama dan hubungan Indonesia dengan AS ini tidak hanya harus semakin meningkat, tetapi juga harus semakin berimbang.
Sementara itu, menurut Anggota Kongres AS Edward Royce, Indonesia merupakan negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya cukup stabil dibanding negara-negara lainnya. Apalagi, pertumbuhan tersebut paling besar ditopang oleh konsumsi domestik. Karenanya, menurut Edward Royce, peluang investasi oleh perusahaan AS di Indonesia semakin besar apalagi dengan situasi krisis yang belum pulih sepenuhnya.
Sumber: Jurnal Parlemen
Monday, August 19, 2013
Indonesia dan China Mantapkan Kerjasama Pertahanan
KRI Layang tembakan rudal C-802 buatan China. (Foto: Dispenal)
19 Agustus 2013, Beijing: Indonesia dan China sepakat untuk memantapkan kerja sama industri pertahanan berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan saling menghormati.
"Indonesia dan China telah memiliki kerja sama yang baik, termasuk dalam industri pertahanan," kata Dirjen Departemen Perdagangan Militer dan Hubungan Luar Negeri State Administration for Science, Technology and Industry for National Defense (SASTIND) Zhan Chunli di Beijing, Senin.
Dalam pertemuan kedua kerja sama pertahanan Indonesia-China, ia mengatakan pihaknya mengharapkan kerja sama yang telah terjalin baik dapat ditingkatkan dan diperluas di masa datang.
"Karena itu dalam pertemuan kali ini diharapkan dapat disepakati sejumlah perkembangan yang telah dijalankan sebelumnya oleh kedua pihak dalam kerja sama industri pertahanan," kata Zhan Chunli.
Ia menegaskan dengan pemantapan butir-butir kerja sama yang telah disepakati dalam pertemuan sebelumnya, diharapkan kerja sama industri pertahanan kedua negara akan semakin luas.
Sementara Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Pos Hutabarat mengatakan Indonesia sangat menyambut positif kerja sama industri pertahanan dengan China.
"China menjadi salah satu mitra strategis bagi pengembangan industri pertahanan Indonesia, banyak hal yang dapat kita kerja sama dengan dasar saling menguntungkan," katanya.
Sebelumnya Kemhan RI dan SASTIND telah menyepakati sejumlah poin kerja sama industri pertahanan seperti produksi bersama, pengembangan bersama, pemasaran bersama serta alih teknologi.
"Kedepan sejumlah poin yang sudah disepakati itu dapat dimantapkan lagi sehingga benar-benar memberikan manfaat dan keuntungan bagi industri pertahanan kedua negara, dan bagi hubungan kedua pihak di masa depan," ujar Pos Hutabarat.
Selama ini Indonesia telah menjalin kerja sama industri pertahanan dengan China, antara lain dalam pengembangan bersama peluru kendali C-705, dan telah melakukan pembelian senjata dari China seperti rudal panggul QW3 untuk Pasukan Khas TNI Angkatan Udara.
Dalam pertemuan kedua itu, masing-masing industri pertahanan kedua pihak melakukan presentasi tentang produk yang dimiliki.
Dari pihak Indonesia terdapat PT LEN, PT Dirgantara Indonesia, PT Indadi Setia, dan PT Info Global. Sedangkan pihak China menampilkan antara lain PT CETC, Nourinco, dan ALIT.
Sumber: ANTARA News
Legislator Dukung Pembelian Kapal Selam dari Rusia
B-871 Alrosa, kapal selam jenis Project 877V kelas Kilo dioperasikan Armada Laut Hitam AL Rusia. (Foto D.Starostin)
19 Agustus 2013, Jakarta: Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Pemerintah Rusia kepada Pemerintah Indonesia, merupakan hal menarik. Karenanya, tawaran itu perlu dikaji lebih lanjut.
"Saya kira, tawaran dari Rusia, 10 kapal selam itu menarik untuk dikaji lebih mendalam dan ditindaklanjutinya," ujar Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
Namun, menurut Mahfudz, jika nantinya disetujui, pengadaan kapal selam dari Rusia itu baru bisa direalisasikan pada pengadaan tahap kedua atau setelah 2014 mendatang. "Sebab, saat ini sudah ada keputusan untuk pengadaan tiga kapal selam dari Korea Selatan," ujarnya.
Tambah Mahfudz, dalam proses perjalanannya saat ini pengadaan tiga kapal selam dari Korsel berjalan lambat. Ini setelah pihak Jerman, pemilik teknologi kapal selam yang diproduksi Korsel yang akan dijual ke RI, mempermasalahkannya. "Karena, Jerman mengaku menjual hak paten teknologi kapal selam yang dimaksud hanya ke Turki," katanya.
Mahfudz menambahkan, Komisi I akan mendukung pengadaan kapal selam dari Rusia itu. Sebab, sesungguhnya sebelumnya sudah pernah dilakukan penjajakan pembelian kapal selam dari Rusia. Namun karena saat itu yang ditawarkan pihak Rusia adalah kapal selam dengan spesifikasi yang besar, sementara kebutuhan kapal selam RI saat ini untuk kelas dan ukuran yang sedang.
"Secara prinsip, Komisi I pasti akan dukung upaya penjajakan kerja sama dalam pengadaan kapal selam dari Rusia tersebut, sejauh syaratnya juga dipenuhi oleh Rusia yaitu ada proses transfer teknologi pada Indonesia. Sebagian pengerjaannya juga harus dilakukan di dalam negeri Indonesia," jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Menurut Mahfudz, tawaran Rusia sangat potensial ditindaklanjuti secara serius. "Karena dalam pengadaan tiga kapal selam dari Korsel saat ini, realitanya berjalan lambat. Sementara kebutuhan akan kapal selam bagi Indonesia saat ini sangatlah besar. Sehingga sejauh spesifikasinya sesuai kebutuhan RI, harganya terjangkau, dan mau melakukan alih teknologi, DPR pasti akan mendukungnya," tegasnya.
Sabtu (17/8), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, Pemerintah RI mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.
Sumber: Jurnal Parlemen
19 Agustus 2013, Jakarta: Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Pemerintah Rusia kepada Pemerintah Indonesia, merupakan hal menarik. Karenanya, tawaran itu perlu dikaji lebih lanjut.
"Saya kira, tawaran dari Rusia, 10 kapal selam itu menarik untuk dikaji lebih mendalam dan ditindaklanjutinya," ujar Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
Namun, menurut Mahfudz, jika nantinya disetujui, pengadaan kapal selam dari Rusia itu baru bisa direalisasikan pada pengadaan tahap kedua atau setelah 2014 mendatang. "Sebab, saat ini sudah ada keputusan untuk pengadaan tiga kapal selam dari Korea Selatan," ujarnya.
Tambah Mahfudz, dalam proses perjalanannya saat ini pengadaan tiga kapal selam dari Korsel berjalan lambat. Ini setelah pihak Jerman, pemilik teknologi kapal selam yang diproduksi Korsel yang akan dijual ke RI, mempermasalahkannya. "Karena, Jerman mengaku menjual hak paten teknologi kapal selam yang dimaksud hanya ke Turki," katanya.
Mahfudz menambahkan, Komisi I akan mendukung pengadaan kapal selam dari Rusia itu. Sebab, sesungguhnya sebelumnya sudah pernah dilakukan penjajakan pembelian kapal selam dari Rusia. Namun karena saat itu yang ditawarkan pihak Rusia adalah kapal selam dengan spesifikasi yang besar, sementara kebutuhan kapal selam RI saat ini untuk kelas dan ukuran yang sedang.
"Secara prinsip, Komisi I pasti akan dukung upaya penjajakan kerja sama dalam pengadaan kapal selam dari Rusia tersebut, sejauh syaratnya juga dipenuhi oleh Rusia yaitu ada proses transfer teknologi pada Indonesia. Sebagian pengerjaannya juga harus dilakukan di dalam negeri Indonesia," jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Menurut Mahfudz, tawaran Rusia sangat potensial ditindaklanjuti secara serius. "Karena dalam pengadaan tiga kapal selam dari Korsel saat ini, realitanya berjalan lambat. Sementara kebutuhan akan kapal selam bagi Indonesia saat ini sangatlah besar. Sehingga sejauh spesifikasinya sesuai kebutuhan RI, harganya terjangkau, dan mau melakukan alih teknologi, DPR pasti akan mendukungnya," tegasnya.
Sabtu (17/8), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, Pemerintah RI mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.
Sumber: Jurnal Parlemen
Legislator: Anggaran Pertahanan Lebih Kecil Dibandingkan Anggaran Kepolisian
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (kedua kiri), Mohamad Sohibul Iman (tengah), Pramono Anung (kedua kanan) dan Wakil ketua DPD GKR Hemas (kanan) saat tiba untuk membacakan pidato kenegaraan mengenai RAPBN 2014 di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8). (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/mes/13)
19 Agustus 2013, Jakarta: Alokasi anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp 83,4 Triliun yang disebutkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya dihadapan Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (16/7) dinilai tidak berimbang, dibandingkan dengan anggaran Kepolisian sebesar Rp 41,5 Triliun. Pasalnya anggaran Kementerian Pertahanan Rp 83,7 Triliun tersebut untuk lima unit organisasi yaitu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Penilaian tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq usai mengikuti Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Sidang I Tahun Sidang 2013-2014 dan Pidato Presiden RI dalam rangka penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2014 di Gedung DPR RI, Jumat (16/7).
"Di pengantar nota keuangan ini memang Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi anggaran terbesar. Tetapi yang harus dipahami, anggaran Rp 83,7 Triliun itu untuk lima unit organisasi yaitu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU," papar Mahfudz.
"Semuanya itu bukan untuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Itu untuk Alutsista, Modernisasi, Belanja Rutin termasuk Gaji personil," tambahnya.
Yang dibutuhkan sekarang adalah Tunjangan Khusus untuk prajurit yang ditugaskan di daerah-daerah terpencil atau tugas-tugas khusus, karena memang kebutuhan mereka itu jauh melampaui tunjangan minimal yang mereka dapatkan. Jadi ini yang masih harus dieksplorasi lagi.
"Sebenarnya melihat anggaran Kepolisian sebesar Rp 41,5 Triliun itu hanya untuk satu unit Polri, ya memang tidak berimbang, tetap Polisi jauh lebih tinggi proporsinya dibandingkan TNI," kata politisi PKS ini. Mestinya anggaran ini berimbang, modernisasi alut sista berjalan tapi kesejahteraan prajurit tertinggal ini terjadi demoralisasi juga.
Sumber: Suara Ksrya
19 Agustus 2013, Jakarta: Alokasi anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp 83,4 Triliun yang disebutkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya dihadapan Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (16/7) dinilai tidak berimbang, dibandingkan dengan anggaran Kepolisian sebesar Rp 41,5 Triliun. Pasalnya anggaran Kementerian Pertahanan Rp 83,7 Triliun tersebut untuk lima unit organisasi yaitu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Penilaian tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq usai mengikuti Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Sidang I Tahun Sidang 2013-2014 dan Pidato Presiden RI dalam rangka penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2014 di Gedung DPR RI, Jumat (16/7).
"Di pengantar nota keuangan ini memang Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi anggaran terbesar. Tetapi yang harus dipahami, anggaran Rp 83,7 Triliun itu untuk lima unit organisasi yaitu Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU," papar Mahfudz.
"Semuanya itu bukan untuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Itu untuk Alutsista, Modernisasi, Belanja Rutin termasuk Gaji personil," tambahnya.
Yang dibutuhkan sekarang adalah Tunjangan Khusus untuk prajurit yang ditugaskan di daerah-daerah terpencil atau tugas-tugas khusus, karena memang kebutuhan mereka itu jauh melampaui tunjangan minimal yang mereka dapatkan. Jadi ini yang masih harus dieksplorasi lagi.
"Sebenarnya melihat anggaran Kepolisian sebesar Rp 41,5 Triliun itu hanya untuk satu unit Polri, ya memang tidak berimbang, tetap Polisi jauh lebih tinggi proporsinya dibandingkan TNI," kata politisi PKS ini. Mestinya anggaran ini berimbang, modernisasi alut sista berjalan tapi kesejahteraan prajurit tertinggal ini terjadi demoralisasi juga.
Sumber: Suara Ksrya
Sunday, August 18, 2013
Indonesia Ditawari 10 Kapal Selam oleh Rusia
Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Selasa (23/7) menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, di Kementerian Pertahanan, Jakarta. Adapun maksud kunjungan Dubes Rusia kepada Menhan ini adalah untuk membicarakan beberapa hal yang menyangkut kerjasama teknik militer antara kedua negara. Diantaranya adalah kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam. (Foto: Kemhan)
17 Agustus 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.
"Kapal selam dari Rusia sudah ada. Mereka membuka kesempatan karena kedekatan dengan kita," kata Purnomo saat ditemui di Istana Merdeka, Sabtu, 17 Agustus 2013.
Purnomo tidak menjelaskan detail spesifikasi dan tawaran harga yang diberikan pemerintah Rusia untuk mendatangkan 10 kapal selam tersebut. Ia juga menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.
Selain harga kapal selam per unit, menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut."Kita tidak bisa tergesa, hitung dulu semua," kata Purnomo.
Sedangkan untuk kapal selam dari Korea, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini memaparkan, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertahan dan penangkalan ancaman. Sebagai negara yang memiliki orientasi kedamaian, Indonesia dinilai harus memiliki kemampuan teknologi dan senjata yang kuat. "Kita sedang survei pangkalan kapal selam, salah satunya di Palu."
Pada 2024 meski belum memastikan sebagai negara terkuat, menurut Purnomo, Indonesia akan berada pada empat negara kuat di kawasan Asia Tenggara bersama Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bersama tiga negara ini, Indonesia akan membentuk ASEAN Defense Ministerial Meeting yang kuat dari ancaman kawasan luar.
Sumber: TEMPO
17 Agustus 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.
"Kapal selam dari Rusia sudah ada. Mereka membuka kesempatan karena kedekatan dengan kita," kata Purnomo saat ditemui di Istana Merdeka, Sabtu, 17 Agustus 2013.
Purnomo tidak menjelaskan detail spesifikasi dan tawaran harga yang diberikan pemerintah Rusia untuk mendatangkan 10 kapal selam tersebut. Ia juga menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.
Selain harga kapal selam per unit, menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut."Kita tidak bisa tergesa, hitung dulu semua," kata Purnomo.
Sedangkan untuk kapal selam dari Korea, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini memaparkan, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertahan dan penangkalan ancaman. Sebagai negara yang memiliki orientasi kedamaian, Indonesia dinilai harus memiliki kemampuan teknologi dan senjata yang kuat. "Kita sedang survei pangkalan kapal selam, salah satunya di Palu."
Pada 2024 meski belum memastikan sebagai negara terkuat, menurut Purnomo, Indonesia akan berada pada empat negara kuat di kawasan Asia Tenggara bersama Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bersama tiga negara ini, Indonesia akan membentuk ASEAN Defense Ministerial Meeting yang kuat dari ancaman kawasan luar.
Sumber: TEMPO
Kapal Perang TNI AL Kibarkan Merah Putih di Pulau Sebatik
Sejumlah perahu milik warga bersama TNI-AL dan Satgas Perbatasan Marinir memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan RI di perbatasan Indonesia - Malaysia, Perairan Ambalat, Kalimantan Utara, Jumat (17/8). Upacara tersebut berlangsung aman dan lancar meski patroli udara TNI AL sempat mendeteksi adanya pesawat udara Malaysia yang tertangkap radar di sekitar perbatasan itu. (Foto: ANTARA FOTO/Fadlansyah/ss/Spt/13)
17 Agustus 2013, Jakarta: Empat kapal perang tergabung dalam Operasi Tameng Hiu 2013 dari jajaran Gugus Tempur Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur TNI AL di Pulau Sebatik mengibarkan bendera Merah Putih serentak di geladak kapal masing-masing, Sabtu.
Selain di geladak-geladak kapal perang TNI AL itu, pengibaran bendera Merah Putih juga dilaksanakan dalam upacara khidmat di menara suar Karang Unarang, di perairan Ambalat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Perairan inilah yang pernah dicoba diklaim Malaysia sebagai perairan teritorialnya namun Indonesia menangkis klaim itu dengan cara lebih menghadirkan eksistensi dan pengelolaan sumber daya setempat.
Salah satunya dengan mendirikan menara suar Karang Unarang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Lagu kebangsaan, Indonesia Raya, serentak berkumandang di perairan itu dari geladak-geladak kapal perang TNI AL itu dan pelataran menara suar Karang Unarang. Personel TNI AL yang hadir mengenakan pakaian kebesaran dinas upacara satu, dengan sarung tangan putih serta pedang bagi perwira.
"Kami melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih secara serentak pada Hari Kemerdekaan Indonesia ini. Empat kapal perang atas air dan satu kapal selam dikerahkan dalam operasi ke garis perbatasan Indonesia dengan Malaysia ini," kata Komandan KRI Sultan Hasanuddin/366, Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima Bayuseto, dari perairan Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, Sabtu.
Saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera Merah Putih yang dihadiri segenap masyarakat setempat itu juga disesuaikan dengan tradisi saban hari kemerdekaan Indonesia, yaitu pukul 10.00 waktu setempat.
KRI Sultan Hasanuddin/366, KRI Malahayati/362, dan KRI Cakra/401, bersama dua kapal perang lain TNI AL berada di perairan paling ujung utara Indonesia dengan Malaysia Timur di sisi timur laut Pulau Kalimantan itu sejak beberapa hari lalu.
Masyarakat setempat, bersama personel kepolisian setempat, pemerintahan, dan unsur lain, bersama-sama berdiri dalam barisan upacara pengibaran bendera Merah Putih itu.
"Seusai upacara, kami berlayar lintas atau sailing pass di perairan itu kepada masyarakat yang tidak dapat hadir di geladak kapal-kapal perang ini. Mereka sangat antusias menyaksikan layar lintas ini, bersama-sama kita meneriakkan yel-yel penyemangat," kata Bima.
Beberapa hari lalu, digelar berbagai aktivitas bersama, di antaranya balap perahu ketinting bagi warga setempat, pawai dan marching band keliling kota, bakti sosial dan pembersihan sarana umum, dan beberapa aktivitas lain.
Sumber: ANTARA News
17 Agustus 2013, Jakarta: Empat kapal perang tergabung dalam Operasi Tameng Hiu 2013 dari jajaran Gugus Tempur Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur TNI AL di Pulau Sebatik mengibarkan bendera Merah Putih serentak di geladak kapal masing-masing, Sabtu.
Selain di geladak-geladak kapal perang TNI AL itu, pengibaran bendera Merah Putih juga dilaksanakan dalam upacara khidmat di menara suar Karang Unarang, di perairan Ambalat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Perairan inilah yang pernah dicoba diklaim Malaysia sebagai perairan teritorialnya namun Indonesia menangkis klaim itu dengan cara lebih menghadirkan eksistensi dan pengelolaan sumber daya setempat.
Salah satunya dengan mendirikan menara suar Karang Unarang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Lagu kebangsaan, Indonesia Raya, serentak berkumandang di perairan itu dari geladak-geladak kapal perang TNI AL itu dan pelataran menara suar Karang Unarang. Personel TNI AL yang hadir mengenakan pakaian kebesaran dinas upacara satu, dengan sarung tangan putih serta pedang bagi perwira.
"Kami melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih secara serentak pada Hari Kemerdekaan Indonesia ini. Empat kapal perang atas air dan satu kapal selam dikerahkan dalam operasi ke garis perbatasan Indonesia dengan Malaysia ini," kata Komandan KRI Sultan Hasanuddin/366, Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima Bayuseto, dari perairan Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, Sabtu.
Saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera Merah Putih yang dihadiri segenap masyarakat setempat itu juga disesuaikan dengan tradisi saban hari kemerdekaan Indonesia, yaitu pukul 10.00 waktu setempat.
KRI Sultan Hasanuddin/366, KRI Malahayati/362, dan KRI Cakra/401, bersama dua kapal perang lain TNI AL berada di perairan paling ujung utara Indonesia dengan Malaysia Timur di sisi timur laut Pulau Kalimantan itu sejak beberapa hari lalu.
Masyarakat setempat, bersama personel kepolisian setempat, pemerintahan, dan unsur lain, bersama-sama berdiri dalam barisan upacara pengibaran bendera Merah Putih itu.
"Seusai upacara, kami berlayar lintas atau sailing pass di perairan itu kepada masyarakat yang tidak dapat hadir di geladak kapal-kapal perang ini. Mereka sangat antusias menyaksikan layar lintas ini, bersama-sama kita meneriakkan yel-yel penyemangat," kata Bima.
Beberapa hari lalu, digelar berbagai aktivitas bersama, di antaranya balap perahu ketinting bagi warga setempat, pawai dan marching band keliling kota, bakti sosial dan pembersihan sarana umum, dan beberapa aktivitas lain.
Sumber: ANTARA News