20 Februari 2010, Aceh Besar -- Sejumlah penerjun dari Wing I Paskhas Kompi H (BS) TNI AU bersiap terjun dari pesawat Hercules C-30 di Runway Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (20/2). Latihan Terjun Penyegaran itu bertujuan meningkatkan kemampuan prajurit yang siap tempur dalam mengamankan NKRI. (Foto: ANTARA/Ampelsa/Koz/mes/10)
Sejumlah penerjun dari Wing I Paskhas Kompi H (BS) TNI AU terjun dari pesawat Hercules C-30 dalam latihan Jungar Statik. (Foto: ANTARA/Ampelsa/Koz/mes/10)
Seorang penerjun dari Wing I Paskhas Kompi H (BS) TNI AU membawa Bendera Merah Putih sebelum mendarat di Runway Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (20/2). (Foto: ANTARA/Ampelsa/Koz/mes/10)
Sejumlah anak sekolah mendapat kesempatan mengunjungi pesawat angkut Hercules di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (20/2). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dunia kedirgantaraan kepada para pelajar . (Foto: ANTARA/Ampelsa/ed/ama/10)
Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, February 20, 2010
Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir Diresmikan
Peresmian ditandai dengan pembukaan selubung Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir. (Foto: Serda Mar Kuwadi)
20 Februari 2010, Surabaya -- Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir di lapangan tembak Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Sabtu, diresmikan oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin.
Peresmian ditandai dengan pembukaan selubung "Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir" oleh Komandan Korps Marinir dengan diiringi suara dentuman meriam Howitzer 105 mm.
Setelah itu, puluhan prajurit Korps Marinir terlihat melaksanakan Halang Rintang dan Ipam Repeling di Menara Serbaguna.
Menurut Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra, peresmian Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir ini diharapkan dapat meningkatkan naluri tempur prajurit Korps Marinir, khususnya yang berada di wilayah Surabaya.
"Sebelum diresmikan sebagai Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir, lokasinya hanya digunakan sebagai lapangan tembak, tapi sekarang sudah dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat digunakan meningkatkan naluri tempur prajurit Korps Marinir," katanya.
Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir ini diresmikan oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin, Sabtu (20/2/2010) kemarin. (Foto: Serda Mar Kuwadi)
Puluhan prajurit Korps Marinir melakukan melaksanakan Halang Rintang dan Ipam Repeling. (Foto: Serda Mar Kuwadi)
Berbagai fasilitas itu berupa lapangan tembak senapan dengan jarak 1.000 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter, lapangan tembak pistol eksekutif, Halang Rintang, Menara Serbaguna, medan untuk Cross Country, medan untuk gerak senjata Arteleri, dan medan untuk uji kendaraan tempur Korps Marinir.
"Disini merupakan 'one stop service' yakni sekali ke sini, maka semua kemampuan peningkatan naluri tempur dapat dilakukan," katanya.
Setelah peresmian Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir itu usai, Komandan Korps Marinir mengikuti lomba menembak pistol eksekutif yang diikuti pejabat teras Pasmar-1, Kodikmar, Lanmar Surabaya, dan Kolatmar.
Dalam lomba menembak pistol eksekutif itu, Kolonel Marinir Wurjanto menjadi juara pertama dengan nilai 188, lalu Kolonel Marinir Kasirun Situmorang sebagai juara kedua dengan nilai 186 dan Komandan Korps Marinir sebagai juara ketiga dengan nilai 184.
Selain lomba menembak pistol eksekutif, acaranya juga dimeriahkan dengan lomba menembak pistol bagi perwira di jajaran marinir wilayah Surabaya yang diikuti 234 orang dalam 26 tim.
Untuk lomba menembak pistol bagi perwira, juara pertama diraih tim dari Komando Pendidikan Korps Marinir dengan total nilai 1.661.
Sementara juara kedua diraih tim dari Resimen Arteleri-1 Marinir dengan torehan nilai 1.523 dan tim dari Pangkalan Marinir Surabaya menjadi juara ketiga dengan nilai 1.477, seadangkan juara perorangan direbut Letkol Marinir Fery Marpaung dengan nilai 195.
ANTARA JATIM
20 Februari 2010, Surabaya -- Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir di lapangan tembak Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Sabtu, diresmikan oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin.
Peresmian ditandai dengan pembukaan selubung "Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir" oleh Komandan Korps Marinir dengan diiringi suara dentuman meriam Howitzer 105 mm.
Setelah itu, puluhan prajurit Korps Marinir terlihat melaksanakan Halang Rintang dan Ipam Repeling di Menara Serbaguna.
Menurut Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra, peresmian Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir ini diharapkan dapat meningkatkan naluri tempur prajurit Korps Marinir, khususnya yang berada di wilayah Surabaya.
"Sebelum diresmikan sebagai Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir, lokasinya hanya digunakan sebagai lapangan tembak, tapi sekarang sudah dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat digunakan meningkatkan naluri tempur prajurit Korps Marinir," katanya.
Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir ini diresmikan oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin, Sabtu (20/2/2010) kemarin. (Foto: Serda Mar Kuwadi)
Puluhan prajurit Korps Marinir melakukan melaksanakan Halang Rintang dan Ipam Repeling. (Foto: Serda Mar Kuwadi)
Berbagai fasilitas itu berupa lapangan tembak senapan dengan jarak 1.000 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter, lapangan tembak pistol eksekutif, Halang Rintang, Menara Serbaguna, medan untuk Cross Country, medan untuk gerak senjata Arteleri, dan medan untuk uji kendaraan tempur Korps Marinir.
"Disini merupakan 'one stop service' yakni sekali ke sini, maka semua kemampuan peningkatan naluri tempur dapat dilakukan," katanya.
Setelah peresmian Pusat Latihan Naluri Tempur Korps Marinir itu usai, Komandan Korps Marinir mengikuti lomba menembak pistol eksekutif yang diikuti pejabat teras Pasmar-1, Kodikmar, Lanmar Surabaya, dan Kolatmar.
Dalam lomba menembak pistol eksekutif itu, Kolonel Marinir Wurjanto menjadi juara pertama dengan nilai 188, lalu Kolonel Marinir Kasirun Situmorang sebagai juara kedua dengan nilai 186 dan Komandan Korps Marinir sebagai juara ketiga dengan nilai 184.
Selain lomba menembak pistol eksekutif, acaranya juga dimeriahkan dengan lomba menembak pistol bagi perwira di jajaran marinir wilayah Surabaya yang diikuti 234 orang dalam 26 tim.
Untuk lomba menembak pistol bagi perwira, juara pertama diraih tim dari Komando Pendidikan Korps Marinir dengan total nilai 1.661.
Sementara juara kedua diraih tim dari Resimen Arteleri-1 Marinir dengan torehan nilai 1.523 dan tim dari Pangkalan Marinir Surabaya menjadi juara ketiga dengan nilai 1.477, seadangkan juara perorangan direbut Letkol Marinir Fery Marpaung dengan nilai 195.
ANTARA JATIM
Wilayah Koopsau II Rawan Konflik
20 Februari 2010, Makassar -- Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat menegaskan bahwa wilayah tugas jajaran Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) II Makassar sangat rawan dengan konflik perbatasan antarnegara.
“Sengketa masalah perbatasan masih merupakan potensi sumber konflik yang setiap saat dapat terjadi dan mengganggu stabilitas negara. Ke depan kerawanan tersebut akan banyak terdapat di wilayah tugas Koopsau II,” ungkap Imam Sufaat kemarin. Hal tersebut diungkapkan Kasau saat memimpin upacara sertijab Pangkoopsau II dari Marsda TNI Yushan Sayuti kepada Marsma TNI Agus Munandar di Apron Galaktika Lapangan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar pagi kemarin. Alumni Akabri Bagian Udara tahun 1977 ini mengungkapkan, selain konflik mengenai perbatasan negara, wilayah Koopsau II juga sangat rawan dengan isu terorisme dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Berkaitan dengan hal itu, tugas dan fungsi Koopsau II keberadaannya menjadi sangat krusial. “Koopsau II dan seluruh jajarannya merupakan ujung tombak pelaksanaan tugas pokok TNI AU, yang senantiasa berhadapan dengan kondisi nyata geo strategi dan potensi konflik di wilayah penugasan,” kata dia. Oleh karena itu, dia berhadap TNI AU yang berkedudukan di Makassar tersebut dapat senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan operasional satuan jajaran dan menjalin koordinasi serta kerjasama yang harmonis dengan unsur kekuatan lainnya. “Sebagaimana yang dikatakan Panglima TNI, kita hendaknya mengikuti seluruh perkembangan yang terjadi di masyarakat.
Namun demikian kita tidak boleh melakukan atau melibatkan diri terhadap kegiatan yang bukan menjadi tugas dan wewenang TNI,”pungkas Imam Sufaat. Kepada Pangkoopsau II yang baru,Imam berharap agar hal-hal positif yang telah dicapai selama ini dapat terus ditingkatkan. Dia juga berpesan untuk mewujudkan zero accidentyang merupakan tekad bersama TNI AU selama ini. Sebelum menjabat sebagai Pangkoopsau II,Marsma TNI Agus Munandar memimpin sebagai Danlanud Adi Sucipto. Beberapa jabatan yang telah diembannya sejak tahun 1999 masing-masing Danlanud Balikpapan, Kabandanuji Kodikau,Kadisops Lanud Halim Perdanakusuma, Dirjian Diklat Seskoau,serta Wagub AAU.
Kepada wartawan, Agus Munandar berjanji akan melanjutkan kebijakan yang telah dirintis dalam rapat pimpinan di Jakarta. Kedua, melanjutkan kebijakan Pangkoosau yang telah berjalan sebelumnya. “Program ke depan akan saya pelajari, lalu dijalankan sesuai dalam pengaturan pemerintah. Kita akan melakukan perubahan karena semuanya harus berbeda dari sebelumnya,” katanya.
SEPUTAR INDONESIA
TNI Pasang Prasasti di Pulau Halura
20 Februari 2010, Kupang -- Untuk mengamankan salah satu pulau terdepan di Nusa Tenggara Timur (NTT), Tentara Nasional Indonesia (TNI) memasang prasasti di Pulau Halura yang berbatasan dengan perairan Indonesia.
Pulau Halura merupakan pulau paling selatan di Kabupaten Sumba Timur dan merupakan gugusan pulau terdepan yang berbatasan dengan perairan Australia.
Kepala Penerangan Korem 161 Wirasakti Kupang, Mastopo, mengatakan untuk mengamankan pulau tersebut dari rebutan negara lain, Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Hotmangaradja Pandjaitan, kemarin, telah menandatangi prasasti yang akan dipasang di pulau tersebut sebagai bentuk pengakuan pulau tersebut milik Indonesia.
Prasasti itu, katanya, sebagai bentuk pengakuan bahwa pulau Halura di Sumba Timur merupakan pulau milik Indonesia dan siapa yang akan mencoba merebut dan mengklaim pulau tersebut akan berhadapan dengan seluruh rakyat Indonesia. "Prasastinya sudah ditandatangani dan siap dipasang di pulau tersebut," katanya di Kupang, Sabtu (20/2).
Selain itu, lanjutnya, di Pulau Halura yang selama ini tidak berpenghuni akan ditempatkan anggota TNI untuk mengamankan pulau tersebut dari ancaman rebutan negara lain. "TNI juga secara bertahap akan menempatkan anggota TNI di pulau tersebut," katanya.
Dari lima pulau terdepan di NTT, TNI baru menempatkan anggotanya di dua pulau yakni Pulau Ndana Rote dan Batek, sedangkan pulau Salura Mangudu dan Ndana Sabu belum. Namun, di pulau-pulau itu akan dipasang prasasti sebagai tanda pulau itu adalah milik Indonesia.
NTT memiliki sedikitnya 566 pulau, dimana 256 diantaranya telah diberi nama, sedangan 310 pulau masih belum bernama. Sejumlah 523 pulau diantaranya belum berpenghuni.
TEMPO Interaktif
HUT POMAL Ke-64 Di Lantamal VI
Dana Perbaikan Kurang, Kapal Terparkir di Dermaga
KRI Warakas kapal perang TNI AL jenis patroli cepat.
20 Februari 2010, Makassar -- Dua buah kapal patroli jenis PC 40 dan PC 30 terpaksa hanya terparkir di dermaga Pangkalan Utama VI Makassar karena mengalami kerusakan. Perbaikan kapal ini terhambat akibat anggaran yang tidak mencukupi.
Komandan Pangkalan Utama VI, Laksamana Pertama TNI Bambang Wahyudin mengakui jika perbaikan dua kapal patroli terhambat gara-gara anggaran tidak mencukupi. "Kapal itu rusak, menunggu perbaikan, tetapi anggaran terbatas, " katanya disela-sela peringatan hari ulang tahun polisi militer angkatan laut ke-64, di dermaga layang Pangkalan Utama VI Makassar, Sabtu (20/2).
Bagian kapal yang rusak masing-masing pada lambungnya, upaya perbaikan akan dilakukan, hanya terkendala biaya yang cukup besar.
Bambang menambahkan bahwa untuk menjaga keamanan wilayah ini, alat utama sistem senjata (Alutsista) yang ada sekarang dioperasikan terutama di perairan Selat Makassar. "Semuanya masih layak dioperasikan sesuai tugas pokok dan fungsi Tentara Republik Indonesia (TNI) Angkatan Laut, " ungkapnya.
Saat ini Tentara Republik Indonesia kekurangan anggaran, sehingga pengadaan alutsista juga tidak terakomodir, termasuk biaya pemeliharaan juga terbatas.
TEMPO Interaktif
20 Februari 2010, Makassar -- Dua buah kapal patroli jenis PC 40 dan PC 30 terpaksa hanya terparkir di dermaga Pangkalan Utama VI Makassar karena mengalami kerusakan. Perbaikan kapal ini terhambat akibat anggaran yang tidak mencukupi.
Komandan Pangkalan Utama VI, Laksamana Pertama TNI Bambang Wahyudin mengakui jika perbaikan dua kapal patroli terhambat gara-gara anggaran tidak mencukupi. "Kapal itu rusak, menunggu perbaikan, tetapi anggaran terbatas, " katanya disela-sela peringatan hari ulang tahun polisi militer angkatan laut ke-64, di dermaga layang Pangkalan Utama VI Makassar, Sabtu (20/2).
Bagian kapal yang rusak masing-masing pada lambungnya, upaya perbaikan akan dilakukan, hanya terkendala biaya yang cukup besar.
Bambang menambahkan bahwa untuk menjaga keamanan wilayah ini, alat utama sistem senjata (Alutsista) yang ada sekarang dioperasikan terutama di perairan Selat Makassar. "Semuanya masih layak dioperasikan sesuai tugas pokok dan fungsi Tentara Republik Indonesia (TNI) Angkatan Laut, " ungkapnya.
Saat ini Tentara Republik Indonesia kekurangan anggaran, sehingga pengadaan alutsista juga tidak terakomodir, termasuk biaya pemeliharaan juga terbatas.
TEMPO Interaktif
IRIS Jamaran Destroyer Pertama Buatan Iran
20 Februari 2010 -- Iran meluncurkan kapal perang jenis destroyer (setaraf frigate klasifikasi AS) pertama buatan galangan kapal dalam negeri, Jumat (19/2). Kapal perang akan dipakai untuk patroli di perairan Teluk Persia.
Peresmian peluncuran kapal dihadiri pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Seyed Ali Khamenei dan para pejabat tinggi AL Iran.
Kapal diberinama IRIS Jamaran-76 dirancang berdasarkan frigate buatan Inggris kelas Alvand yang dioperasikan AL Iran, mempunyai bobot sekitar 1420 ton, panjang 94 meter dengan kecepatan maksimal 30 knot.
IRIS Jamaran dapat membawa awak dan penumpang 120 - 140 orang, dipersenjatai rudal anti kapal permukaan Noor (C-802), rudal permukaan-udara, satu kanon Fajr-27 (tipe Oto-Melara) 76 mm, satu kanon Fath-40 20 mm dan tabung torpedo 12,75 mm.
Kapal dilengkapi radar modern dan kemampuan melakukan perang elektronik serta helipad untuk satu helikopter Agusta AB-212 ASW.
Peluncuran destroyer ini menandai loncatan teknologi bagi industri pertahanan maritim Iran. Iran sedang membangun sejumlah kapal dari kelas yang sama. Kapal-kapal ini akan ditempatkan di Laut Kaspia. Iran berbatasan dengan Rusia, Azerbaijan, Kazakhtan dan Turkemistan di Laut Kaspia.
FNA/@beritahankam
TNI AU Tambah Tiga Radar di KTI
Radar TNI AU. (Foto: banjarmasin pos)
20 Februari 2010, Makassar -- Guna mengoptimalkan pemantauan pertahanan udara di kawasan timur Indonesia atau KTI, TNI berencana membangun tiga radar sebagai tambahan untuk 17 radar yang dioperasikan selama ini. Ketiga radar tersebut akan dibangun di Timika dan Merauke, Provinsi Papua, serta Saumlaki, Maluku.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat mengemukakan hal itu di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/2), seusai
serah terima jabatan Panglima Komando Operasi TNI AU II dari Marsekal Muda Yushan Sayuti kepada Marsekal Pertama R Agus Munandar. Yushan mendapat tugas baru sebagai Staf Ahli KSAU. Agus sebelumnya menjabat Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta.
Menurut Imam, cakupan radar untuk wilayah Indonesia selama ini baru mencapai 70 persen. ”Wilayah yang tidak terjangkau umumnya berada di kawasan timur Indonesia,” ujarnya.
Namun, Imam tidak mengungkapkan biaya pembuatan tiga radar tersebut. ”Tahun 2011, radar berikutnya akan dibangun di Singkawang, Kalimantan Barat,” kata Imam seraya menjelaskan, hal itu untuk untuk mengoptimalkan pemantauan perbatasan RI-Malaysia.
Pembangunan tambahan radar-radar tersebut diharapkan dapat mengurangi kasus penerbangan gelap atau masuknya pesawat tempur ke wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Selain radar, lanjut Imam, TNI AU saat ini juga mengupayakan peremajaan pesawat tempurnya. Rencananya akan didatangkan 16 pesawat tempur baru untuk mengganti armada yang sudah ada di Landasan Udara (Lanud) Iswahjudi, Madiun, dan Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Pesawat tempur yang akan diganti adalah tipe OV-10 Bronco (di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang) dan tipe Hawk M-53 di Lanud Iswahjudi, Madiun. ”Indonesia ingin memperbarui armada yang sudah ada ke generasi teknologi yang lebih tinggi, seperti tipe Hawk, F-5 Tiger,” ujar Imam.
Pengadaan pesawat tempur ini tidak dilakukan melalui APBN, tetapi melalui mekanisme kredit ekspor atau pinja man lunak dari luar negeri.
”Pengadaan pesawat terbang pada tahun 2010 ini juga berbarengan dengan kenaikan anggaran pemeliharaan sistem persenjataan. Kenaikan pagu anggaran melalui Kementerian Pertahanan bisa mencapai tiga kali lipat, menjadi 1,3 triliun (dari Rp 500 miliar pada 2009),” kata Imam.
KOMPAS
20 Februari 2010, Makassar -- Guna mengoptimalkan pemantauan pertahanan udara di kawasan timur Indonesia atau KTI, TNI berencana membangun tiga radar sebagai tambahan untuk 17 radar yang dioperasikan selama ini. Ketiga radar tersebut akan dibangun di Timika dan Merauke, Provinsi Papua, serta Saumlaki, Maluku.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat mengemukakan hal itu di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/2), seusai
serah terima jabatan Panglima Komando Operasi TNI AU II dari Marsekal Muda Yushan Sayuti kepada Marsekal Pertama R Agus Munandar. Yushan mendapat tugas baru sebagai Staf Ahli KSAU. Agus sebelumnya menjabat Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta.
Menurut Imam, cakupan radar untuk wilayah Indonesia selama ini baru mencapai 70 persen. ”Wilayah yang tidak terjangkau umumnya berada di kawasan timur Indonesia,” ujarnya.
Namun, Imam tidak mengungkapkan biaya pembuatan tiga radar tersebut. ”Tahun 2011, radar berikutnya akan dibangun di Singkawang, Kalimantan Barat,” kata Imam seraya menjelaskan, hal itu untuk untuk mengoptimalkan pemantauan perbatasan RI-Malaysia.
Pembangunan tambahan radar-radar tersebut diharapkan dapat mengurangi kasus penerbangan gelap atau masuknya pesawat tempur ke wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Selain radar, lanjut Imam, TNI AU saat ini juga mengupayakan peremajaan pesawat tempurnya. Rencananya akan didatangkan 16 pesawat tempur baru untuk mengganti armada yang sudah ada di Landasan Udara (Lanud) Iswahjudi, Madiun, dan Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Pesawat tempur yang akan diganti adalah tipe OV-10 Bronco (di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang) dan tipe Hawk M-53 di Lanud Iswahjudi, Madiun. ”Indonesia ingin memperbarui armada yang sudah ada ke generasi teknologi yang lebih tinggi, seperti tipe Hawk, F-5 Tiger,” ujar Imam.
Pengadaan pesawat tempur ini tidak dilakukan melalui APBN, tetapi melalui mekanisme kredit ekspor atau pinja man lunak dari luar negeri.
”Pengadaan pesawat terbang pada tahun 2010 ini juga berbarengan dengan kenaikan anggaran pemeliharaan sistem persenjataan. Kenaikan pagu anggaran melalui Kementerian Pertahanan bisa mencapai tiga kali lipat, menjadi 1,3 triliun (dari Rp 500 miliar pada 2009),” kata Imam.
KOMPAS
MiG-29K Resmi Dioperasikan AL India
MiG-29K.
20 Februari 2010 -- Angkatan Laut India menerima jet tempur buatan Rusia MiG-29K, Jumat (19/2) diberitakan RIA Novosti. Jet tempur ini akan ditempatkan di kapal induk eks Admiral Gorshkov yang sedang diperbaiki total di galangan kapal Rusia.
Penyerahaan pesawat dilaksanakan di Pangkalan Udara Hanse, dihadiri pejabat tinggi militer India, termasuk Menteri Pertahanan A.K. Antony, KASAL Admiral Nirma Verma serta delegasi Rusia dipimpin Menteri Industri dan Perdagangan Viktor Khristenko.
Menhan Antony mengatakan mulai bertugasnya jet tempur MiG-29K menandai tonggak bersejarah bagi AL India.
MiG-29KUB.
Rusia dan India menandatangani kontrak pembelian 12 MiG-29K berkursi tunggal dan empat MiG-29KUB berkursi ganda pada 2004.
AL India merencanakan menggunakan 45 MiG-29K, termasuk 16 pesawat yang dibeli tahun 2004. Saat ini India sedang membangun kapal induk di galangan kapal dalam negeri.
RIA Novosti/@beritahankam
20 Februari 2010 -- Angkatan Laut India menerima jet tempur buatan Rusia MiG-29K, Jumat (19/2) diberitakan RIA Novosti. Jet tempur ini akan ditempatkan di kapal induk eks Admiral Gorshkov yang sedang diperbaiki total di galangan kapal Rusia.
Penyerahaan pesawat dilaksanakan di Pangkalan Udara Hanse, dihadiri pejabat tinggi militer India, termasuk Menteri Pertahanan A.K. Antony, KASAL Admiral Nirma Verma serta delegasi Rusia dipimpin Menteri Industri dan Perdagangan Viktor Khristenko.
Menhan Antony mengatakan mulai bertugasnya jet tempur MiG-29K menandai tonggak bersejarah bagi AL India.
MiG-29KUB.
Rusia dan India menandatangani kontrak pembelian 12 MiG-29K berkursi tunggal dan empat MiG-29KUB berkursi ganda pada 2004.
AL India merencanakan menggunakan 45 MiG-29K, termasuk 16 pesawat yang dibeli tahun 2004. Saat ini India sedang membangun kapal induk di galangan kapal dalam negeri.
RIA Novosti/@beritahankam
S-400 Triumph Mulai Dioperasikan Rusia
20 Februari 2010 --Sistem pertahanan udara S-400 Triumph (NATO menamakan S-21 Growler) mulai dioperasikan Angkatan Darat Rusia. Sistem pertama ditempatkan di Elektrostal, Moskow . Bertugas melindungi ibu kota Rusia dari ancaman serangan udara.
S-400 mampu menghancurkan semua sasaran di udara, termasuk pesawat, pesawat nirawak, rudal jelajah dan balistik pada sasaran 400 km dan ketinggian hingga 30 km.
Sistem ini diklaim tiga kali lebih effisien dibandingan sistem pertahanan udara buatan Rusia sebelumnya dan negara lain.
Saat ini belum ada rencana mengekspor S-400, diproduksi hanya untuk AD Rusia. Dua sistem tambahan dioperasikan akhir 2010.
RIA Novosti/@beritahankam
Friday, February 19, 2010
Gudang Senjata TNI di Bandung Terendam Banjir
19 Februari 2010, Bandung -- Hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung sejak kemarin, membuat gudang senjata milik Kodam III Siliwangi Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) terendam banjir.
Beruntung, para prajurit berhasil menyelamatkan senjata dan amunisi sehingga tidak sampai tergenang banjir.
"Gudang senjata ikut terendam, tapi senjata dan amunisi berhasil diselamatkan," kata Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo saat mengunjungi Markas Yon Zipur Dayeuhkolot yang terendam banjir, Jumat (19/2/2010).
Menurut Pramono, banjir yang merendam Markas Yon Zipur cukup parah. Ketinggian air bahkan ada yang mencapai plafon rumah. Saat ini, kata dia, langkah yang diambil terlebih dahulu adalah menyelamatkan para prajurit dan keluarganya.
"Kita fokus menyelamatkan prajurit dan keluarganya, karena mereka tanggung jawab kita. Saat ini, saya harus pastikan dulu seluruh keluarga prajurit aman," tandas Pramono.
Terkait bantuan peralatan, Pramono mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengerahkan 12 perahu karet, dan sejumlah tenda. Soal personel TNI yang diturunkan, Pramono mengatakan seluruh personel TNI harus siap.
"Kalau TNI harus siap. 100 persen kita siap menjaga masyarakat dan diri sendiri," kata Pramono.
okezone
Koopsau II Berganti Panglima
Kepala staf Angkatan udara, Marsekal TNI. Imam Sufaat (kiri) menyematkan pangkat kepada pejabat baru, saat serah terima jabatan Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau II) dari pejabat lama, Marsma TNI. Yushan Sayuti, ke pejabat baru, Marsma TNI R. Agus Munandar, di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Jum,at (19/2). Selanjutnya pejabat lama, Marsma TNI. Yushan Sayuti, mendapat tugas baru sebagai staf ahli di Mabes TNI Angkatan Udara. (Foto: ANTARA/Adnan/ed/hp/10)
18 Februari 2010, Makassar -- Gerbong mutasi pejabat di lingkungan TNI AU, khususnya di Komando Operasi TNI AU (Koopsau II) kembali bergerak. Tongkat Komando Koopsau II yang selama ini dipegang Marsekal Muda (Marsda) TNI Yushan Sayuti, telah berpindah tangan kepada Marsekal Pertama (Marsma) TNI R. Agus Munandar.
Prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pangkoopsau II dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufa’at, S.IP dalam suatu upacara militer di Lanud Sultan Hasanudin, Makassar, Jumat (19/2). Tampak hadir menyaksikan Sertijab, para pejabat Muspida Sulawesi Selatan, pejabat teras Mabesau, serta tamu undangan lainnya.
Pejabat baru, Masma TNI R. Agus Munandar merupakan putra kelahiran Solo, Jawa Tengah, 53 tahun yang lalu. Sebelum dilantik menjadi Pangkoopsau II, penerbang pesawat Fokker F-27 ini adalah Komandan Pangkalan TNI AU (Lanud) Adisucipto, Yogyakarta. Karirnya diawali dengan mengikuti pendidikan di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta tahun 1980 dan dilanjukan mengikuti pendidikan Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU di Yogyakarta tahun 1980.
Karirnya mulai bersinar, ketika pada tahun 1995 dipercaya untuk memangku jabatan sebagai Komandan Pendidikan (Skadik) 102 Wingdik Terbang, Lanud Adisucipto, Yogyakarta tahun 1995 dan Skadik 104 Wingdik Terbang Lanud Adsucipto Yogyakarta tahun 1996. Setelah itu, alumnus Lemhanas tahun 2005 ini mendapat promosi menjadi Komandan Lanud Balikpapan, Kalimantan Timur.
Karirnya makin meroket ketika tahun 2008 lalu diercaya untuk menduduki jabatan wakil Gubernur AAU dengan pangkat Marsekal Pertama (Marsma) TNI.Suami dari Anna Noorhasanah ini terus melaju dengan jabatannya sebagai Komandan Lanud Adisucipto. Dan akhirnya terhitung mulai tanggal 5 Februari 2010 sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/77/II/2010, Marsma TNI R. Agus Munadar resmi menjabat sebagai Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkopsau) II di Makassar.
Sementara, pejabat yang digantikan, Marsda TNI Yushan Sayuti, mendapat alih tugas sebagai Pati Staf Ahli Kasau di Mabes TNI AU, Cilangkap Jakarta. Marsda TNI Yushan Sayuti, yang mengawali karirnya dari AAU tahun 1976 selanjutnya akan memasuki masa purna tugas. Suami dari Elsyah Fatimah Baygas ini telah memangku jabatan Pangkoopsau II selama kurang lebih dua tahun empat bulan.
Pen Koopsau II
18 Februari 2010, Makassar -- Gerbong mutasi pejabat di lingkungan TNI AU, khususnya di Komando Operasi TNI AU (Koopsau II) kembali bergerak. Tongkat Komando Koopsau II yang selama ini dipegang Marsekal Muda (Marsda) TNI Yushan Sayuti, telah berpindah tangan kepada Marsekal Pertama (Marsma) TNI R. Agus Munandar.
Prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pangkoopsau II dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufa’at, S.IP dalam suatu upacara militer di Lanud Sultan Hasanudin, Makassar, Jumat (19/2). Tampak hadir menyaksikan Sertijab, para pejabat Muspida Sulawesi Selatan, pejabat teras Mabesau, serta tamu undangan lainnya.
Pejabat baru, Masma TNI R. Agus Munandar merupakan putra kelahiran Solo, Jawa Tengah, 53 tahun yang lalu. Sebelum dilantik menjadi Pangkoopsau II, penerbang pesawat Fokker F-27 ini adalah Komandan Pangkalan TNI AU (Lanud) Adisucipto, Yogyakarta. Karirnya diawali dengan mengikuti pendidikan di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta tahun 1980 dan dilanjukan mengikuti pendidikan Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU di Yogyakarta tahun 1980.
Karirnya mulai bersinar, ketika pada tahun 1995 dipercaya untuk memangku jabatan sebagai Komandan Pendidikan (Skadik) 102 Wingdik Terbang, Lanud Adisucipto, Yogyakarta tahun 1995 dan Skadik 104 Wingdik Terbang Lanud Adsucipto Yogyakarta tahun 1996. Setelah itu, alumnus Lemhanas tahun 2005 ini mendapat promosi menjadi Komandan Lanud Balikpapan, Kalimantan Timur.
Karirnya makin meroket ketika tahun 2008 lalu diercaya untuk menduduki jabatan wakil Gubernur AAU dengan pangkat Marsekal Pertama (Marsma) TNI.Suami dari Anna Noorhasanah ini terus melaju dengan jabatannya sebagai Komandan Lanud Adisucipto. Dan akhirnya terhitung mulai tanggal 5 Februari 2010 sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/77/II/2010, Marsma TNI R. Agus Munadar resmi menjabat sebagai Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkopsau) II di Makassar.
Sementara, pejabat yang digantikan, Marsda TNI Yushan Sayuti, mendapat alih tugas sebagai Pati Staf Ahli Kasau di Mabes TNI AU, Cilangkap Jakarta. Marsda TNI Yushan Sayuti, yang mengawali karirnya dari AAU tahun 1976 selanjutnya akan memasuki masa purna tugas. Suami dari Elsyah Fatimah Baygas ini telah memangku jabatan Pangkoopsau II selama kurang lebih dua tahun empat bulan.
Pen Koopsau II
Berlatih Perang, Prajurit Marinir Bantu Korban Banjir
19 Februari 2010, Lampung -- Puluhan prajurit Marinir yang sedang mengikuti latihan perang ikut membantu evakuasi korban banjir bandang di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Jumat (19/02). Mereka sibuk membantu menyeberangkan warga yang hendak melintas sebuah jalan yang nyaris putus dan membersihkan rumah warga dari rendaman lumpur. “Kami sangat terbantu dengan kehadiran prajurit marinir untuk membantu korban banjir bandang,” kata Haris Fadilah, Pejabat Bupati Pesawaran di lokasi bencana.
Para prajurit itu merupakan bagian dari sekitar 5000-an prajurit yang sedang mengikuti latihan pemantapan terpadu di Piabung Padang Cermin sejak akhir Januari lalu. Banjir bandang juga sebenarnya menerjang sejumlah tenda dan barak tempat para prajurit itu bermalam. Mereka bekerja sama dengan warga dan anggota Kepolisian Daerah Lampung.
Banjir bandang yang terjadi hari Kamis (18/1) kemarin menyebabkan satu orang tewas dan ratusan rumah rusak. Sebanyak 19 rumah hanyut terbawa arus, belasan rusak berat dan lainnya rusak ringan serta rata-rata terendam lumpur. Banjir juga menghanyutkan tiga unit mobil hingga 3 kilometer lebih.
Saat ini, para prajurit marinir itu masih membantu membangun tenda darurat, dapur umum dan pos kesehatan. Sementara prajurit lainnya masih terus berlatih tidak jauh dari lokasi bencana. “Mereka akan bertugas hingga kami bisa menangani para korban. Kami masih terus mendata jumlah kerugian akibat banjir bandang,” katanya.
TEMPO Interaktif
Anoa Kandidat Kuat Pemenang Tender Panser Malaysia
Panser Anoa digunakan Kontingen Garuda di Lebanon.
19 Februari 2010 -- Perdana Menteri Malaysia akan mengambil keputusan apakah pemerintahnya membeli kendaraan tempur dari PT. Pindad Indonesia, atau negara lainnya, ungkap Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, Rabu (17/2).
“Kami telah mengirimkan satu tim ke Pindad guna memperlajari produksi dan pelayanan purna jual serta sistem pembayaran. Setelah itu tim akan menyerahkan laporan ke Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak guna diambil sebuah keputusan,” ungkap Hamidi.
Panser Anoa bersaing ketat dengan panser buatan Korea Selatan dan Perancis. Dengan semangat yang dicanangkan PM Najib membangun industri pertahanan ASEAN, Indonesia optimis memenangkan tender ini. Malaysia meminta mesin yang digunakan diganti dengan buatan Mercedez, sedangkan Pindad menawarkan buatan Renault.
Malaysia telah membeli helikopter Super Puma dan pesawat CN-235 untuk angkatan bersenjatanya. Sedangkan Indonesia membeli kendaraan buatan Proton Saga untuk dijadikan taxi. Malaysia mengharapkan perawatan pesawat militer Indonesia di Malaysia sedangkan Malaysia akan mengirimkan kapal perangnya ke galangan kapal di Indonesia.
Hamidi mengatakan Malaysia tertarik juga menanamkan investasi galangan kapal di Indonesia karena negaranya memiliki banyak tenaga ahli perkapalan. Ratusan mantan karyawan PT. PAL Indonesia yang terkena program rasionalisasi bekerja di galangan kapal Malaysia.
KOMPAS.com/@beritahankam
19 Februari 2010 -- Perdana Menteri Malaysia akan mengambil keputusan apakah pemerintahnya membeli kendaraan tempur dari PT. Pindad Indonesia, atau negara lainnya, ungkap Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, Rabu (17/2).
“Kami telah mengirimkan satu tim ke Pindad guna memperlajari produksi dan pelayanan purna jual serta sistem pembayaran. Setelah itu tim akan menyerahkan laporan ke Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak guna diambil sebuah keputusan,” ungkap Hamidi.
Panser Anoa bersaing ketat dengan panser buatan Korea Selatan dan Perancis. Dengan semangat yang dicanangkan PM Najib membangun industri pertahanan ASEAN, Indonesia optimis memenangkan tender ini. Malaysia meminta mesin yang digunakan diganti dengan buatan Mercedez, sedangkan Pindad menawarkan buatan Renault.
Malaysia telah membeli helikopter Super Puma dan pesawat CN-235 untuk angkatan bersenjatanya. Sedangkan Indonesia membeli kendaraan buatan Proton Saga untuk dijadikan taxi. Malaysia mengharapkan perawatan pesawat militer Indonesia di Malaysia sedangkan Malaysia akan mengirimkan kapal perangnya ke galangan kapal di Indonesia.
Hamidi mengatakan Malaysia tertarik juga menanamkan investasi galangan kapal di Indonesia karena negaranya memiliki banyak tenaga ahli perkapalan. Ratusan mantan karyawan PT. PAL Indonesia yang terkena program rasionalisasi bekerja di galangan kapal Malaysia.
KOMPAS.com/@beritahankam
AL Bangladesh Pesan 2 Helikopter AW109 Power
19 Februari 2010 -- Angkatan Laut Bangladesh memesan dua helikopter maritim AW109 Power dari perusahaan AgustaWestland, Finmeccanica. Helikopter dapat digunakan untuk berbagai misi maritim termasuk SAR, perlindungan ZEE, pengawasan permukaan dan keamanan maritim.
AL Bangladesh akan menerima helikopter ini pada 2011. Helikopter dapat dioperasikan dari frigate BNS Bangabandhu.
AW109 berbobot 3 ton dengan kapasitas penumpang 8 orang, ditenagai dua mesin Pratt & Whitney PW206C dengan FADEC.
BNS Bangabandhu dibuat oleh galangan kapal Daewoo, Korea Selatan pada 1999, nilai kontrak senilai 100 juta dolar. Kapal ini sekelas dengan frigate kelas Ulsan milik AL Korea Selatan berfungsi sebagai frigate anti serangan udara, permukaan dan kapal selam.
AgustaWestland/@beritahankam
Dua Typhoon Tiba di India Untuk Menangi MMRCA
Eurofighter Typhoon. (Foto: Eurofighter)
19 Februari 2010 -- Dua jet tempur Typhoon milik AU Jerman (Luftwaffe) lepas landas dari Pangkalan Udara Laage, Jerman, Senin (15/2), mendarat di Bangalore, Kamis (18/2).
Kedua jet tempur disiapkan untuk uji terbang oleh para pilot AU India, dalam program tender 126 jet tempur yang dikenal dengan Medium Multi-role Combat Aircraft (MMRCA).
AU India telah menguji empat pesawat dari enam kontestan, Boeing F/A-18 Super Hornet, Lockheed F-16IN Super Viper, Dassault Rafale dan MiG-35, terakhir yang akan diuji coba SAAB Gripen NG.
Dalam usahanya memenangkan tender Eurofighter Typhoon memboyong simulator ke arena pameran Defexpo 2010 di New Delhi yang berlangsung 15 - 18 Februari. Selama tiga hari, simulator dikunjungi oleh Menteri Pertahanan India A.K Antony, KASAU India Marsekal P.V Naik, Komodor Udara Rakesh Dhir serta para undangan VIP, termasuk Anand Mahindra.
Jet tempur Typhoon pertama kali tampil di India saat digelar pameran dirgantara Aero India 2009 di Bangalore.
Setelah uji terbang tuntas, jet tempur peserta tender akan diciutkan hingga tersisa dua pesawat. Kemudian penawaran komersial dibuka, menurut prosedur Kementrian Pertahanan India penawar terendah sebagai pemenang kontrak.
Sudah dipastikan jet tempur buatan Perancis Dassault Rafale tersingkir.
Business Standard/@beritahankam
19 Februari 2010 -- Dua jet tempur Typhoon milik AU Jerman (Luftwaffe) lepas landas dari Pangkalan Udara Laage, Jerman, Senin (15/2), mendarat di Bangalore, Kamis (18/2).
Kedua jet tempur disiapkan untuk uji terbang oleh para pilot AU India, dalam program tender 126 jet tempur yang dikenal dengan Medium Multi-role Combat Aircraft (MMRCA).
AU India telah menguji empat pesawat dari enam kontestan, Boeing F/A-18 Super Hornet, Lockheed F-16IN Super Viper, Dassault Rafale dan MiG-35, terakhir yang akan diuji coba SAAB Gripen NG.
Dalam usahanya memenangkan tender Eurofighter Typhoon memboyong simulator ke arena pameran Defexpo 2010 di New Delhi yang berlangsung 15 - 18 Februari. Selama tiga hari, simulator dikunjungi oleh Menteri Pertahanan India A.K Antony, KASAU India Marsekal P.V Naik, Komodor Udara Rakesh Dhir serta para undangan VIP, termasuk Anand Mahindra.
Jet tempur Typhoon pertama kali tampil di India saat digelar pameran dirgantara Aero India 2009 di Bangalore.
Setelah uji terbang tuntas, jet tempur peserta tender akan diciutkan hingga tersisa dua pesawat. Kemudian penawaran komersial dibuka, menurut prosedur Kementrian Pertahanan India penawar terendah sebagai pemenang kontrak.
Sudah dipastikan jet tempur buatan Perancis Dassault Rafale tersingkir.
Business Standard/@beritahankam
Thursday, February 18, 2010
India Tawari Indonesia Rudal Jelajah
BrahMos tampil di Naval Defence 2009 di Surabaya secara penuh. Menampilkan rancangan rudal BrahMos dipasang di kapal perang Indonesia. Tidak terlihat pejabat TNI AL berkunjung ke booth BrahMos saat admin berada di pameran. (Foto: @beritahankam)
17 Februari 2010, New Delhi -- Rudal jelajah supersonik produksi bersama India-Rusia telah ditawarkan ke sedikitnya empat negara, termasuk Indonesia. Demikian, ungkap seorang pejabat senior India, Selasa.
BrahMos Aerospace, perusahaan patungan India-Rusia, membutuhkan persetujuan kedua pemerintah untuk mengekspor senjata yang diklaim produsennya sebagai rudal jelajah tercepat di dunia itu.Rudal tersebut dijual dengan harga tiga juta dolar AS.
"Kami sedang dalam proses untuk mendapatkan izin (bagi penjualan) itu," kata pejabat eksekutif BrahMos Aerospace, A. Sivathanu Pillai, di sela pameran senjata di New Delhi.
Seorang eksekutif senior BrahMos mengatakan kepada AFP bahwa pembicaraan serius tentang penjualan versi rudal maritim telah berlangsung dengan Afrika Selatan, Brazil dan Chile.
Negara lain yang ditawari BrahMos adalah Indonesia. Negara ini ditawari rudal-rudal darat produksi BrahMos.
Direktur Pemasaran BrahMos, Praveen Pathak, mengatakan, pihaknya sepakat untuk tidak menjual rudal-rudal produk mereka ke negara-negara yang tidak bersahabat.
Rudal produksi India-Rusia itu dapat terbang dengan kecepatan satu kilometer per detik. BrahMos yakin bahwa dalam 10-15 tahun ke depan para produsen rudal jelajah Amerika maupun Prancis tidak dapat menyainginya karena perusahaan itu tidak hanya mampu meraih pertumbuhan tercepat tetapi juga biaya produksinya paling efisien, kata Pillai.
Rudal BrahMos membawa hulu ledak konvensional seberat 200 kilogram dengan jangkauan tembak 280 kilometer. Para pakar India dan Rusia memulai kerja sama mereka dalam pembuatan rudal ini pada 2001.
Rudal yang namanya merupakan perpaduan antara Brahmaputra India dan Moscova Rusia itu telah masuk jajaran alat utama sistim senjata militer India pada 2007.
KOMPAS.com
17 Februari 2010, New Delhi -- Rudal jelajah supersonik produksi bersama India-Rusia telah ditawarkan ke sedikitnya empat negara, termasuk Indonesia. Demikian, ungkap seorang pejabat senior India, Selasa.
BrahMos Aerospace, perusahaan patungan India-Rusia, membutuhkan persetujuan kedua pemerintah untuk mengekspor senjata yang diklaim produsennya sebagai rudal jelajah tercepat di dunia itu.Rudal tersebut dijual dengan harga tiga juta dolar AS.
"Kami sedang dalam proses untuk mendapatkan izin (bagi penjualan) itu," kata pejabat eksekutif BrahMos Aerospace, A. Sivathanu Pillai, di sela pameran senjata di New Delhi.
Seorang eksekutif senior BrahMos mengatakan kepada AFP bahwa pembicaraan serius tentang penjualan versi rudal maritim telah berlangsung dengan Afrika Selatan, Brazil dan Chile.
Negara lain yang ditawari BrahMos adalah Indonesia. Negara ini ditawari rudal-rudal darat produksi BrahMos.
Direktur Pemasaran BrahMos, Praveen Pathak, mengatakan, pihaknya sepakat untuk tidak menjual rudal-rudal produk mereka ke negara-negara yang tidak bersahabat.
Rudal produksi India-Rusia itu dapat terbang dengan kecepatan satu kilometer per detik. BrahMos yakin bahwa dalam 10-15 tahun ke depan para produsen rudal jelajah Amerika maupun Prancis tidak dapat menyainginya karena perusahaan itu tidak hanya mampu meraih pertumbuhan tercepat tetapi juga biaya produksinya paling efisien, kata Pillai.
Rudal BrahMos membawa hulu ledak konvensional seberat 200 kilogram dengan jangkauan tembak 280 kilometer. Para pakar India dan Rusia memulai kerja sama mereka dalam pembuatan rudal ini pada 2001.
Rudal yang namanya merupakan perpaduan antara Brahmaputra India dan Moscova Rusia itu telah masuk jajaran alat utama sistim senjata militer India pada 2007.
KOMPAS.com
Dua Yonkav Akan Dibentuk di Kalimantan
9 Februari 2009, Bandung -- Korps Kavaleri yang tengah memperingati ulang tahun ke-60, yang upacaranya di lapangan pussenkav Bandung, Selasa, menyatakan sedang berbenah diri baik dari segi sumber daya manusia maupun pengadaan alat utama sistem persenjataan.
Menurut Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri Brigjen TNI Suharsono, hal penting yang akan dilaksanakan kesatuannya dalam waktu dekat adalah membenahi dan mengganti barang-barang yang sudah tua, seperti kendaraan tempur.
"Barang-barang yang sudah tua itu sudah saatnya kita ganti, namun kendala utama adalah masalah anggaran yang masih minim," ujarnya.
Suharsono mengatakan, yang menjadi prioritas utama untuk dibenahi adalah sumber daya manusia dan diiukuti oleh alat utama sistem persenjataan.
"Saya berharap pembenahan sumber daya manusia dan alutsista dapat berjalan beriringan," ujarnya.
Suharsono mengatakan, Pussenkav memiliki beberapa rancana pengembangan, seperti program pengadaan kendaraan tempur panser 6x6 APS-2 yang diproduksi PT Pindad.
"Panser APS-2 tersebut guna pemenuhan kendaraan tempur angkut personel satuan kavaleri TNI AD," ungkapnya.
Selain itu, tambah Suharsono, pussenkav akan mendatangkan 22 unit kendaraan tempur panser 6x6 kanon 90mm Tarantula dari Korea Selatan, dan akan dikirim akhir 2010.
"Untuk pemenuhan kebutuhan alutsista, satuan kavaleri akan dilengkapi tank jenis Main Battle untuk mengganti AMX-13 yang sudah tua," ujarnya.
Dikatakannya, di bidang pembinaan kesenjataan, pussenkav akan membentuk dua yonkav tank di Kabupaten Bulungan Kaltim dan Kabupaten Bengkayang Kalbar pada tahun 2011 dan 2012.
"Di bidang pendidikan, pembinaan pendidikan diarahkan dengan melanjutkan pembenahan 10 komponen pendidikan, penyempurnaan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga pendidik, serta meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan," ujarnya.
Selain itu, Pussenkav tengah melaksanakan program latihan berkuda guna mencetak bibit atlit berkuda yang andal.
"Insya Allah bila tidak ada perubahan, pada tahun ini satuan Denkavkud mendapat kehormatan digunakan sebagai ajang Porda Jabar dan Sea games 2011," ujarnya.
ANTARA JAWA BARAT
DCNS Harapkan Rusia Segera Teken Kontrak Pembelian Mistral
Mistral saat berkunjung ke Rusia tahun lalu. (Photo: Reuters)
18 Februari 2010 -- Galangan kapal Perancis DCNS mengharapkan Rusia memberikan keputusan akhir pembelian kapal angkut helikopter kelas Mistral segera.
“Perusahaan tertarik bekerjasama dengan Rusia. Saat ini kami hanya menunggu keputusan politik. Kami percaya kami akan menerima jawaban dari Moskow segera,” diungkapkan eksekutif DCNS Benoit de la Bigne.
Rusia tertarik membeli satu unit kapal angkut helikopter kelas Mistral dari Perancis, diperkirakan senilai 400 - 500 juta euro (sekitar 540 - 675 juta dolar), dengan potensi menambah hingga tiga sampai empat kapal dibangun di galangan kapal Rusia bekerjasama dengan DCNS.
Rencana pembelian ini menimbulkan sikap kontra dari perusahaan pertahanan Rusia, tetapi militer Rusia mendesak bahwa Rusia membutuhkan kapal ini untuk memodernisasi kapal perang permukaannya.
(Foto: defense.gouv.fr)
Kapal pertama akan ditempatkan di Timur Jauh Rusia memperkuat armada Pasifik.
Kelas Mistral dapat mengangkut dan mengoperasikan 16 helikopter, empat kapal pendarat, kendaraan hingga 70 unit termasuk 13 tank serta 450 prajurit, Kapal dilengkapi rumah sakit dengan 69 tempat tidur serta dapat digunakan sebagai kapal komando amphibi.
Bigne menambahkan India tertarik membeli kapal kelas Mistral, Sebelumnya, India membeli 6 kapal selam kelas Scorpene dari DCNS.
RIA Novosti/@beritahankam
18 Februari 2010 -- Galangan kapal Perancis DCNS mengharapkan Rusia memberikan keputusan akhir pembelian kapal angkut helikopter kelas Mistral segera.
“Perusahaan tertarik bekerjasama dengan Rusia. Saat ini kami hanya menunggu keputusan politik. Kami percaya kami akan menerima jawaban dari Moskow segera,” diungkapkan eksekutif DCNS Benoit de la Bigne.
Rusia tertarik membeli satu unit kapal angkut helikopter kelas Mistral dari Perancis, diperkirakan senilai 400 - 500 juta euro (sekitar 540 - 675 juta dolar), dengan potensi menambah hingga tiga sampai empat kapal dibangun di galangan kapal Rusia bekerjasama dengan DCNS.
Rencana pembelian ini menimbulkan sikap kontra dari perusahaan pertahanan Rusia, tetapi militer Rusia mendesak bahwa Rusia membutuhkan kapal ini untuk memodernisasi kapal perang permukaannya.
(Foto: defense.gouv.fr)
Kapal pertama akan ditempatkan di Timur Jauh Rusia memperkuat armada Pasifik.
Kelas Mistral dapat mengangkut dan mengoperasikan 16 helikopter, empat kapal pendarat, kendaraan hingga 70 unit termasuk 13 tank serta 450 prajurit, Kapal dilengkapi rumah sakit dengan 69 tempat tidur serta dapat digunakan sebagai kapal komando amphibi.
Bigne menambahkan India tertarik membeli kapal kelas Mistral, Sebelumnya, India membeli 6 kapal selam kelas Scorpene dari DCNS.
RIA Novosti/@beritahankam
Pasukan Elit TNI AU Latihan Combat SAR
18 Februari 2010, Pontianak -- Lebih Baik Mandi Keringat dalam Latihan daripada Mandi Darah dalam Pertempuran”, semboyan ini sudah tidak asing lagi bagi semua prajurit TNI, termasuk bagi pasukan elit TNI Angkatan Udara yaitu Pasukan Khas TNI AU (Paskhasau).
Semboyan tersebut mempunyai makna, bahwa prajurit-prajurit di dalam suatu satuan lebih baik mandi keringat pada waktu latihan dari pada mandi darah pada pertempuran.
Berangkat dari semboyan tersebut tentunya diperlukan latihan yang terus menerus dan berkesinambungan demi terciptanya postur prajurit yang profesional sehingga tugas yang diemban dapat terlaksana dengan baik dan benar. Untuk mencapai prajurit profesional maka Lanud Supadio dan Batalyon 465 Paskhas mengadakan Latihan Combat SAR di APRON Lanud Supadio, dan Sungai Kapuas, Rabu, (17/2).
Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Supadio yang juga Komandan Latihan (Danlat) Combat SAR, Letkol Pnb Ir. Bob Henry Panggabean mengatakan, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur yang handal dan terukur sesuai doktrin dan strategi serta prosedur taktis dan teknis dari Combat SAR, yang pada tahun ini dilaksanakan di dua media darat dan air.
Disisi lain, lanjut Danlat, latihan ini juga untuk meningkatkan kesiapan prajurit paskhas dalam meningkatkan kemampuan operasional dalam melaksanakan pertahanan Alutsista yang ada di Lanud Supadio.
Sementara itu, Komandan Batalyon (Danyon) 465 Paskhas Letkol Psk Anis Nurwahyudi menambahkan latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh prajurit Paskhas dalam hal Combat SAR sehingga akan mencapai kesiapan operasional yang handal.
“Dengan adanya latihan ini diharapkan agar kesiapan operasional setiap individu anggota Paskhas dapat meningkat,” ujar Danyon.
Dispen Lanud Supardio
162 Batalyon 565 Paskhas Latihan Jungar Tempur
18 Februari 2010, Pontianak -- Sebanyak 162 prajurit Batalyon 465 Paskhas melakukan latihan terjun payung penyegaran (jungar) tempur di sekitar Lanud Supadio, Rabu (17/2).
Prajurit Paskhas yang mengikuti terjun payung penyegaran ini tentunya harus selalu memperhatikan keselamatan diri maupun perlengkapan perorangan. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
“Disisi lain, latihan terjun ini juga untuk meningkatkan kesiapan prajurit paskhas dalam menghadapi tugas-tugas operasional dalam bidang matra udara, serta harus mengedepankan safety dalam pelaksanaannya “ ungkap Danlanud Supadio Kolonel Pnb Yadi Indrayadi disela-sela latihan jungar.
Pada kesempatan yang sama Komandan Batalyon (Danyon) 465 Paskhas Letkol PSK Anis Nurwahyudi mengatakan, pada pelaksanaan latihan jungar ini menggunakan pesawat C-130 Hercules A-1305 dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrahman Saleh.
Adapun parachute yang digunakan jenis MC 11 C buatan Jerman dan Amerika dari Markas Komando Korpaskhasau. Sedangkan para peterjun dibagi menjadi 3 sortie tiap-tiap sortie terdiri dari 1 run, setiap run terdiri dari 54 peterjun yang dibagi menjadi dua pintu, yaitu pintu kiri dan pintu kanan pesawat Hercules A-1305 dengan ketinggian penerjunan mencapai 1.200 feet.
Latihan ini, lanjut Danyon, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh prajurit Paskhas dalam hal terjun tempur sehingga akan mencapai kesiapan operasional yang handal. Dengan adanya latihan ini diharapkan agar kesiapan operasional setiap individu anggota Paskhas dapat meningkat.
“Seluruh prajurit Yon 465 Paskhas mampu mencapai titik pendaratan yang telah ditentukan dengan aman dan selamat. Hal ini membuktikan bahwa mereka telah melaksanakan prosedur penerjunan dengan benar dan mampu meningkatkan rasa percaya diri untuk melaksanakan penerjunan,” tambah Danyon.
Dispen Lanud Supadio
Rudal Yakhont Dipasang di KRI Oswald Siahaan-354
KRI Karel Satsuitubun-356 sekelas dengan KRI Oswald Siahaan-354.
18 Februari 2010 -- Pembelian rudal Yakhont dan suku cadang Sukhoi senilai Rp 540 miliar pada tahun 2005. Sempat dipermasalahkan oleh DPR masa bakti 2004 - 2009, dianggap menyalahi aturan Kepmen No. 01 tahun 2005. DPR juga mempermasalahkan pembelian langsung dilakukan oleh TNI AU dan TNI AL tanpa melalui Dephan. Beruntunglah proses pembelian tetap berjalan tidak terhambat oleh birokrasi.
Saat ini, Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia sedang memasang instalasi rudal Yakhont di fregat kelas Van Speijk KRI Oswald Siahaan-354. Menurut Kepala Proyek Pemasangan Rudal Yakhont Sutrisno, rudal Yakhont yang dibeli berjumlah empat buah, baru tiba di galangan kapal PT. PAL Indonesia bulan April. Pemasangan instalasi rudal sudah berlangsung tiga minggu dan diharapkan rampung Juni.
Sistim Sewaco fregat kelas Van Speijk/Ahmad Yani telah dimodernisasi oleh Thales.
Simulasi modernisasi Sewaco fregat kelas Van Speijk/Ahmad Yani ditampilkan Thales di Pameran Naval Defence di Surabaya tahun lalu. (Foto: @beritahankam)
Rudal SS-N-26 Yakhont buatan Rusia mampu melesat dengan kecepatan 2,5 Mach hingga maksimal jarak 300 km dan minimal 50 km. Yakhont mempunyai dimensi panjang 8,9 meter dan diameter 0,7 meter.
TNI AL membeli enam fregat kelas Van Speijk/Ahmad Yani dari Belanda, fregat dibuat pada era tahun 1960-an. KRI Ahmad Yani-351 (eks HrMs Tjerk Hiddens F804) dan KRI Slamet Riyadi-352 (eks HrMs Van Speijk F802) dioperasikan TNI AL sejak 1986, kemudian KRI Yos Sudarso-353 (eks HrMs Van Galen F803) 1987, KRI Oswald Siahaan-354 (eks HrMsVan Nes F805) 1988, KRI Abdul Halim Perdanakusumah-355 (eks HrMs Evertsen F815) 1989 dan terakhir KRI Karel Satsuitubun-356 (eks HrMs Isaac Sweers F814) 1990.
TEMPO Interaktif/@beritahankam
18 Februari 2010 -- Pembelian rudal Yakhont dan suku cadang Sukhoi senilai Rp 540 miliar pada tahun 2005. Sempat dipermasalahkan oleh DPR masa bakti 2004 - 2009, dianggap menyalahi aturan Kepmen No. 01 tahun 2005. DPR juga mempermasalahkan pembelian langsung dilakukan oleh TNI AU dan TNI AL tanpa melalui Dephan. Beruntunglah proses pembelian tetap berjalan tidak terhambat oleh birokrasi.
Saat ini, Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia sedang memasang instalasi rudal Yakhont di fregat kelas Van Speijk KRI Oswald Siahaan-354. Menurut Kepala Proyek Pemasangan Rudal Yakhont Sutrisno, rudal Yakhont yang dibeli berjumlah empat buah, baru tiba di galangan kapal PT. PAL Indonesia bulan April. Pemasangan instalasi rudal sudah berlangsung tiga minggu dan diharapkan rampung Juni.
Sistim Sewaco fregat kelas Van Speijk/Ahmad Yani telah dimodernisasi oleh Thales.
Simulasi modernisasi Sewaco fregat kelas Van Speijk/Ahmad Yani ditampilkan Thales di Pameran Naval Defence di Surabaya tahun lalu. (Foto: @beritahankam)
Rudal SS-N-26 Yakhont buatan Rusia mampu melesat dengan kecepatan 2,5 Mach hingga maksimal jarak 300 km dan minimal 50 km. Yakhont mempunyai dimensi panjang 8,9 meter dan diameter 0,7 meter.
TNI AL membeli enam fregat kelas Van Speijk/Ahmad Yani dari Belanda, fregat dibuat pada era tahun 1960-an. KRI Ahmad Yani-351 (eks HrMs Tjerk Hiddens F804) dan KRI Slamet Riyadi-352 (eks HrMs Van Speijk F802) dioperasikan TNI AL sejak 1986, kemudian KRI Yos Sudarso-353 (eks HrMs Van Galen F803) 1987, KRI Oswald Siahaan-354 (eks HrMsVan Nes F805) 1988, KRI Abdul Halim Perdanakusumah-355 (eks HrMs Evertsen F815) 1989 dan terakhir KRI Karel Satsuitubun-356 (eks HrMs Isaac Sweers F814) 1990.
TEMPO Interaktif/@beritahankam
Sukhoi Melepaskan Bom di AWR Takalar
18 Februari 2010, Makassar -- Pesawat Tempur Sukhoi 27/30 yang berhome base di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin melaksanakan latihan penembakan dengan menggunakan bom P-100 buatan PT.Sari Bahari, Malang Jawa Timur di AWR ( Air Weapon Range) di Kabupaten Takalar Sulawesi selatan yang disaksikan langsung oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI I.B. Putu Dunia dan Pejabat Staf di AWR Takalar Rabu, (17/2).
Latihan penembakan Air to ground (penembakan dari udara ke darat) yang dilaksanakan selama empat hari berturut –turut mulai tanggal 15 s/d 18 Februari 2010 selain menggunakan bom P-100 juga melaksanakan penembakan menggunakan peluru jenis GUN GSHK 301 kaliber 30 mm buatan Rusia.
Kegiatan latihan penembakan oleh pesawat tempur Sukhoi 27/30 yang buatan KNAAPO ( Kmsomolsk Amure Aircraft Production Association ) Rusia, secara resmi memperkuat Skadron Udara 11 pada bulan Februari 2009 tersebut dilaksanakan secara terjadwal untuk meningkatkan kesiapan dan melatih ketrampilan para penerbang tempur Sukhoi .
Adapun para penerbang pesawat tempur Skadron Udara 11 Wing 5 diantaranya Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Tonny Haryono, Mayor Pnb Untung S, Mayor Pnb David T, Kapten Pnb Rianto Dwi P, Kapten Pnb Widi Nugroho, Lettu Pnb Ngurah Sorga dan Lettu Pnb Bambang Baskoro.
PENTAK LANUD HASANUDDIN
TNI Selesaikan Helipad PBB di Kongo
18 Pebruari 2010, Jakarta -- Kontingen TNI dalam misi perdamaian PBB di Kongo (Monuc) berhasil menyelesaikan pembangunan tempat pendaratan helikopter (helipad) Tipe MI-26 di Dungu, Kongo, demikian Komandan Kontingen Garuda XX-G/Monuc Letkol Czi Arnold AP Ritiauw dalam surat elektroniknya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Arnold mengatakan, pembangunan helipad milik PBB itu berhasil dituntaskan dari jadwal yang telah ditetapkan.
"Helipad berdiameter 50x50 meter persegi dengan ketebalan 30 cm dibuat berdekatan dengan Bandara Udara Dungu Kongo, sesuai perintah Markas Besar Monuc/PBB di Kinsasa Kongo," katanya.
Helipad milik PBB itu digunakan untuk mengangkut peralatan berat dan logistik guna mendukung kelancaran misi perdamaian di Dungu, Kongo, ungkap Arnold.
Atas keberhasilan kontingen Indonesia menyelesaikan pembangunan helipad tersebut, pimpinan tertinggi misi perdamaian PBB di Kongo, Letnan Jenderal Babacar Gaye menyampaikan terimakasih.
Tak hanya itu, Babacar berharap Kontingen Garuda XX-G/Monuc di Demokratik Republik Kongo yang berbatasan dengan Uganda, dapat terus membantu misi perdamaian dengan membangun infrastruktur di Dungu, Kongo.
Selain pembangunan helipad dan jalan Dungu-Faradje, pemeliharaan "run way": Bandara Udara Dungu, serta proyek-proyek PBB lainnya, Kontingen Garuda XX-G juga menyiapkan lahan untuk membangun "log base" program pangan dunia WFP.
Perluasan pembangunan fasilitas dan akomodasi WFP itu untuk meningkatkan pelayanan kemanusiaan terhadap rakyat Kongo yang sekarang sedang mengalami kekurangan pangan, katanya.
ANTARA News
RI-Malaysia Latihan Gabungan di Malaka
Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro berjabatan tangan dengan menteri pertahanan Malaysia A Zahid Hamidi dalam kunjungan perkenalannya di kementerian pertahanan, Kuala Lumpur, Rabu (17/2), disaksikan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan Panglima ATM Jenderal Azizan Arifin. (Foto: ANTARA/Adi Lazuardi/ss/nz/10)
18 Februari 2010, Kuala Lumpur -- Indonesia dan Malaysia sepakat mengadakan latihan gabungan bersama "Darsasa 7 AB" pada 25 Maret - 10 April 2010 di Malaka untuk menguji kesiapan menghadapi aksi teroris sebagai salah satu hasil konkret perundingan perbatasan (general border committee, GBC) ke-38 di Kuala Lumpur, 15-18 Februari 2010.
"Kami juga sepakat menambah pos gabungan tambahan yang menempatkan tentara kedua negara di Kalimantan Barat. Saat ini, sudah ada lima pos gabungan di mana tentara kedua negara bersama-sama menempati pos itu dan melakukan operasi penjagaan bersama," kata Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dalam jumpa pers bersama dengan Menhan Malaysia Zahid A Hamidi, di Kuala Lumpur, Kamis.
Lima pos gabungan itu ada di Entikong, Kalimantan Barat, Simanggaris di Kalimantan Timur, Biawak dan Lubuk Antu di Sarawak, dan Seliku di Sabah. Namun letak pos gabungan tambahan masih akan dirundingkan lagi pada tingkat pertemuan tingkat pejabat senior kedua negara nanti.
"Dalam pertemuan GBC ini bukan saja membahas masalah keamanan di perbatasan tapi juga membahas peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi di perbatasan sebagai bagian upaya keterlibatan masyarakat perbatasan dalam mencegah kejabatan di daerah perbatasan," kata Purnomo usai perundingan GBC ke-38.
Dalam kerangka itu ikut pula Sekjen Depdagri Diah Anggraeni dan Dirlantas Ditjen Imigrasi Haryo Sasongko, serta dibahas revisi perjanjian perdagangan lintas batas (BTA) tahun 1970 guna menyesuaikan perkembangan perdagangan lintas batas yang semakin maju.
Revisi BTA (border trade agreement) kini masih dalam tahap penyelesaian di antara kedua menteri perdagangan Indonesia-Malaysia.
Kedua negara bertetangga ini juga setuju meningkatkan peran polisi dalam menangani kegiatan ilegal di perbatasan. POLRI dan PDRM (polisi diraja Malaysia akan melakukan latihan dan operasi bersama maupun terkoordinasi.
"Perundingan ini berjalan sukses dan sangat bagus," kata Purnomo, yang usai perundingan dilanjutkan dengan main golf bersama antara delegasi Indonesia-Malaysia di Kajang, Selangor.
Delegasi Indonesia yang ikut pertemuan GBC ke-38 diantanya Panglima TNI Jend Djoko Santoso, Wapolri Yusuf Manggabarani, Sekjen Mendagri Diah Aggraeni, Sekjen Kementerian Hukum dan HAM Abdul Bari Azed.
ANTARA News
18 Februari 2010, Kuala Lumpur -- Indonesia dan Malaysia sepakat mengadakan latihan gabungan bersama "Darsasa 7 AB" pada 25 Maret - 10 April 2010 di Malaka untuk menguji kesiapan menghadapi aksi teroris sebagai salah satu hasil konkret perundingan perbatasan (general border committee, GBC) ke-38 di Kuala Lumpur, 15-18 Februari 2010.
"Kami juga sepakat menambah pos gabungan tambahan yang menempatkan tentara kedua negara di Kalimantan Barat. Saat ini, sudah ada lima pos gabungan di mana tentara kedua negara bersama-sama menempati pos itu dan melakukan operasi penjagaan bersama," kata Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dalam jumpa pers bersama dengan Menhan Malaysia Zahid A Hamidi, di Kuala Lumpur, Kamis.
Lima pos gabungan itu ada di Entikong, Kalimantan Barat, Simanggaris di Kalimantan Timur, Biawak dan Lubuk Antu di Sarawak, dan Seliku di Sabah. Namun letak pos gabungan tambahan masih akan dirundingkan lagi pada tingkat pertemuan tingkat pejabat senior kedua negara nanti.
"Dalam pertemuan GBC ini bukan saja membahas masalah keamanan di perbatasan tapi juga membahas peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi di perbatasan sebagai bagian upaya keterlibatan masyarakat perbatasan dalam mencegah kejabatan di daerah perbatasan," kata Purnomo usai perundingan GBC ke-38.
Dalam kerangka itu ikut pula Sekjen Depdagri Diah Anggraeni dan Dirlantas Ditjen Imigrasi Haryo Sasongko, serta dibahas revisi perjanjian perdagangan lintas batas (BTA) tahun 1970 guna menyesuaikan perkembangan perdagangan lintas batas yang semakin maju.
Revisi BTA (border trade agreement) kini masih dalam tahap penyelesaian di antara kedua menteri perdagangan Indonesia-Malaysia.
Kedua negara bertetangga ini juga setuju meningkatkan peran polisi dalam menangani kegiatan ilegal di perbatasan. POLRI dan PDRM (polisi diraja Malaysia akan melakukan latihan dan operasi bersama maupun terkoordinasi.
"Perundingan ini berjalan sukses dan sangat bagus," kata Purnomo, yang usai perundingan dilanjutkan dengan main golf bersama antara delegasi Indonesia-Malaysia di Kajang, Selangor.
Delegasi Indonesia yang ikut pertemuan GBC ke-38 diantanya Panglima TNI Jend Djoko Santoso, Wapolri Yusuf Manggabarani, Sekjen Mendagri Diah Aggraeni, Sekjen Kementerian Hukum dan HAM Abdul Bari Azed.
ANTARA News
Keberadaan Divisi 3 Kostrad Terbentur Dana
Mantan KSAD Ryamizard Ryacudu (tengah) berbincang dengan KSAD Jenderal TNI George Toisuta (kanan) dan Pangkostrad Letjen TNI Burhanudin Amin (kiri) pada serah terima jabatan Pangkostrad di Cilodong, Bogor, Jabar, Rabu ( 17/2). Burhanudin menjadi Pangkostrad menggantikan Toisuta yang saat ini menjabat KSAD. (Foto: ANTARA/Saptono/Koz/Spt/10)
18 Februari 2010, Jakarta -- Pimpinan Kostrad mempertimbangkan untuk mendirikan Divisi 3 Infanteri Kostrad menjawab tantangan kewilayahan yang harus dijaga. Usulan belum bisa terwujud karena masalah dana.
Hal tersebut disampaikan oleh KSAD Jenderal George Toisutta di Cilodong, Jawa Barat, Rabu (17/2). "Uangnya tidak ada," jawab dia.
Keberadaan divisi tersebut, ujar dia, masih dikaji. Jika kebutuhan meningkat, TNI akan berusaha menambah, sementara jika kelebihan, akan dikurangi. Semua kebijakan tersebut akan disampaikan kepada DPR, setelah dilaporkan terlebih dahulu kepada Menhan dan Panglima TNI.
"Ada satu ungkapan dari Panglima Kodam Pattimura saat sertijab Pangdam Pattimura, di Maluku dan Maluku Utara, jika pulau dibandingkan prajurit, satu pulau diamankan enam prajurit, jadi kira-kira begitulah," ungkapnya memberi gambaran kebutuhan penambahan divisi.
Ia menekankan kinerja TNI AD dengan angkatan lainnya bersandar pada hal berbeda. Jika TNI AL dan TNI AU membutuhkan alutsista yang canggih agar dapat bekerja optimal, TNI AD membutuhkan formasi prajurit yang mampu mengkover wilayah di darat.
"AD beda dengan AL dan AU. Kalau AL dan AU kan alutsista, sedangkan kami SDM dengan penyebaran yang harus merata. Kembali lagi karena fasilitas terbatas," pungkasnya.
MEDIA INDONESIA
18 Februari 2010, Jakarta -- Pimpinan Kostrad mempertimbangkan untuk mendirikan Divisi 3 Infanteri Kostrad menjawab tantangan kewilayahan yang harus dijaga. Usulan belum bisa terwujud karena masalah dana.
Hal tersebut disampaikan oleh KSAD Jenderal George Toisutta di Cilodong, Jawa Barat, Rabu (17/2). "Uangnya tidak ada," jawab dia.
Keberadaan divisi tersebut, ujar dia, masih dikaji. Jika kebutuhan meningkat, TNI akan berusaha menambah, sementara jika kelebihan, akan dikurangi. Semua kebijakan tersebut akan disampaikan kepada DPR, setelah dilaporkan terlebih dahulu kepada Menhan dan Panglima TNI.
"Ada satu ungkapan dari Panglima Kodam Pattimura saat sertijab Pangdam Pattimura, di Maluku dan Maluku Utara, jika pulau dibandingkan prajurit, satu pulau diamankan enam prajurit, jadi kira-kira begitulah," ungkapnya memberi gambaran kebutuhan penambahan divisi.
Ia menekankan kinerja TNI AD dengan angkatan lainnya bersandar pada hal berbeda. Jika TNI AL dan TNI AU membutuhkan alutsista yang canggih agar dapat bekerja optimal, TNI AD membutuhkan formasi prajurit yang mampu mengkover wilayah di darat.
"AD beda dengan AL dan AU. Kalau AL dan AU kan alutsista, sedangkan kami SDM dengan penyebaran yang harus merata. Kembali lagi karena fasilitas terbatas," pungkasnya.
MEDIA INDONESIA
Yon 465 Paskhas Lakukan Junpur Static di Kubu Raya
17 Februari 2010, Kubu Raya -- Sejumlah prajurit TNI AU dari Yon 465 Paskhas berbaris di antara parasut sesaat sebelum melakukan terjun tempur (junpur) menggunakan payung static dari pesawat Hercules di Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Rabu (17/2). Sebanyak 165 prajurit TNI AU itu berlatih junpur static yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keparaan dalam mengamankan NKRI. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)
Sejumlah prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas berbaris sebelum masuk pesawat Hercules. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)
Sejumlah prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas berbaris di dalam pesawat Hercules, siap melakukan exit terjun tempur (junpur) static pada ketinggian 1500 feet di atas wilayah Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Rabu (17/2). (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)
Seorang prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas dipandu beberapa Jumping Master melakukan exit terjun tempur (junpur) static dari pesawat Hercules. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)
Sejumlah prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas melakukan terjun tempur (junpur) static. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)
Sejumlah prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas berbaris sebelum masuk pesawat Hercules. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)
Sejumlah prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas berbaris di dalam pesawat Hercules, siap melakukan exit terjun tempur (junpur) static pada ketinggian 1500 feet di atas wilayah Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Rabu (17/2). (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)
Seorang prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas dipandu beberapa Jumping Master melakukan exit terjun tempur (junpur) static dari pesawat Hercules. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)
Sejumlah prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas melakukan terjun tempur (junpur) static. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)