TU-95 Bear (Foto: rb-29.net)
7 Mei 2009, Moskow -- Pembom strategis Rusia TU-95 Bear melakukan penerbangan patroli rutin diatas laut Atlantik Utara dan Artik, ujar Letkol Vladimir Drik jurubicara AU Rusia, Kamis (7/5).
Awak pesawat berlatih instrumen penerbangan dan melakukan serangkaian latihan lainnya.
IL-78 Midas (Foto: globalsecurity.org)
IL-78 Midas AU India (Foto: globalsecurity.org)
Saat misi yang berlangsung 15 jam, pesawat pembom melakukan pengisian bahan bakar di udara dari pesawat tanker Il -78 Midas. Pembom dibayang-bayangi oleh pesawat tempur NATO F-16 dan Tornado.
Seluruh penerbangan oleh pesawat Rusia dilakukan dengan ketat agar sesuai dengan hukum internasional dalam penggunaan wilayah udara diatas perairan netral, tanpa melanggar perbatasan negara ujar Drik.
TU-95 (Foto: fas.org)
TU-95H Bear (Foto: fas.org)
TU-95H Bear (Foto: fas.org)
TU-95H Bear (Foto: fas.org)
Rusia melakukan penerbangan patrol pembom strategis diatas laut Pasifik, Atlantik dan Artik pada Agustus 2007, setelah Presiden Vladimir Putin memberikan perintah.
RIA Novosti/@beritahankam
Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, May 9, 2009
20 Penerbang Pesawat Tempur Latihan di Senggigi
8 Mei 2009, Mataram -— Sedikitnya 20 orang penerbang pesawat tempur di jajaran Komando Operasional Angkatan Udara (Koopsau) II Makassar akan menggelar latihan "Emergency Escape and Eject" di Pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), 8-10 Mei.
"Latihan Emergency Escape and Eject itu akan dimulai sore ini (Jumat) hingga Minggu (10/5) nanti," kata Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanud) Rembiga Letkol Pnb I Made Susila, di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, latihan itu merupakan program kerja Koopsau II yang dilaksanakan secara rutin, terutama bagi awak pesawat tempur. Latihan dipandang penting untuk dilaksanakan guna melatih dan memberikan penyelamatan praktis perorangan bagi awak pesawat tempur.
Lokasi yang dianggap sesuai untuk jenis latihan itu yakni Taman Wisata Bahari Benoa Denpasar Bali dan kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB.
Latihan serupa sudah pernah digelar selama dua hari, yakni pada 17-18 Desember 2007 di Taman Wisata Bahari Benoa Denpasar Bali yang diikuti 10 peserta, terdiri dari Skadron Udara 3, 14, 15 Lanud Iswahjudi, Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, dan Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, masing-masing diwakili dua penerbang.
"Tahun ini lokasinya di Senggigi dengan jumlah peserta yang relatif sama dan dalam mengaplikasikan kegiatan tersebut dimanfaatkan sarana parasailing sebagai alat untuk melatih para awak penerbang tempur saat melaksanakan escape and eject," ujarnya.
(KOMPAS)
"Latihan Emergency Escape and Eject itu akan dimulai sore ini (Jumat) hingga Minggu (10/5) nanti," kata Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanud) Rembiga Letkol Pnb I Made Susila, di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, latihan itu merupakan program kerja Koopsau II yang dilaksanakan secara rutin, terutama bagi awak pesawat tempur. Latihan dipandang penting untuk dilaksanakan guna melatih dan memberikan penyelamatan praktis perorangan bagi awak pesawat tempur.
Lokasi yang dianggap sesuai untuk jenis latihan itu yakni Taman Wisata Bahari Benoa Denpasar Bali dan kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB.
Latihan serupa sudah pernah digelar selama dua hari, yakni pada 17-18 Desember 2007 di Taman Wisata Bahari Benoa Denpasar Bali yang diikuti 10 peserta, terdiri dari Skadron Udara 3, 14, 15 Lanud Iswahjudi, Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, dan Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, masing-masing diwakili dua penerbang.
"Tahun ini lokasinya di Senggigi dengan jumlah peserta yang relatif sama dan dalam mengaplikasikan kegiatan tersebut dimanfaatkan sarana parasailing sebagai alat untuk melatih para awak penerbang tempur saat melaksanakan escape and eject," ujarnya.
(KOMPAS)
Perancis Tuan Rumah FRUKUS 2009
Helikopter AL Rusia Ka-28 lepas landas dari dek USS Laboon saat latihan tahun 2007. (Foto: weeklystandard)
9 Mei 2009 -- Latihan Internasional FRUKUS 2009 melibatkan AL Rusia, Perancis, Inggris dan Amerika Serikat akan dilaksanakan di Brest, Barat Laut Perancis, 21 – 27 Juni 2009.
Kapal perang tiba di Brest 19 Juni, program latihan dimulai 21 Juni. Latihan aktif berlangsung 23 – 26 Juni. Kapal meninggalkan pelabuhan 27 Juni, ujar Alexei Lobanov pejabat di Kedutaan Besar Rusia di Perancis.
Frigate Perancis Tourville dan destroyer Rusia Admiral Chabanenko akan mengambil bagian.
Admiral Chabanenko saat ambil bagian FRUKUS 2007. (Foto: Russian Navy Blog)
Frigate Perancis Tourville. (Foto: globalsecurity.org)
Tahun kemarin, Amerika Serikat dan Inggris secara resmi menarik diri dari latihan tahunan Rusia – NATO di Laut Jepang, 15 – 23 Agustus sebagai bentuk protes terlibatnya Rusia dalam konflik di Georgia.
Sebelumnya dinamakan RUKUS, pertama kali diadakan tahun 1988 sebagai jembatan dialog antara Uni Sovyet, Inggris, dan Amerika Serikat. RUKUS diubah menjadi FRUKUS tahun 2003, ketika secara resmi Perancis bergabung.
RIA Novosti/@beritahankam
9 Mei 2009 -- Latihan Internasional FRUKUS 2009 melibatkan AL Rusia, Perancis, Inggris dan Amerika Serikat akan dilaksanakan di Brest, Barat Laut Perancis, 21 – 27 Juni 2009.
Kapal perang tiba di Brest 19 Juni, program latihan dimulai 21 Juni. Latihan aktif berlangsung 23 – 26 Juni. Kapal meninggalkan pelabuhan 27 Juni, ujar Alexei Lobanov pejabat di Kedutaan Besar Rusia di Perancis.
Frigate Perancis Tourville dan destroyer Rusia Admiral Chabanenko akan mengambil bagian.
Admiral Chabanenko saat ambil bagian FRUKUS 2007. (Foto: Russian Navy Blog)
Frigate Perancis Tourville. (Foto: globalsecurity.org)
Tahun kemarin, Amerika Serikat dan Inggris secara resmi menarik diri dari latihan tahunan Rusia – NATO di Laut Jepang, 15 – 23 Agustus sebagai bentuk protes terlibatnya Rusia dalam konflik di Georgia.
Sebelumnya dinamakan RUKUS, pertama kali diadakan tahun 1988 sebagai jembatan dialog antara Uni Sovyet, Inggris, dan Amerika Serikat. RUKUS diubah menjadi FRUKUS tahun 2003, ketika secara resmi Perancis bergabung.
RIA Novosti/@beritahankam
Friday, May 8, 2009
Indonesia Ditawarkan Produksi Bersama Pesawat Tempur L-159
Pabrik Aero Vodochody (Foto: Aero Vodochody)
7 Mei 2009, Jakarta -- Aero Vodochody selaku produsen pesawat tempur latih L-159, menawarkan produksi bersama pesawat tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Produksi bersama yang ditawarkan mencakup sebagian mesin dan suku cadang pesawat.
Tidak itu saja, pihak Aero juga menawarkan prasarana pelatihan, simulator, dan jaminan suku cadang selama 25 tahun.
Dalam pertemuan tertutup itu, pihak Aero diwakili Presiden Aero Igor Hulak, Manager Pemasaran Martin Kubovy dan Wakil Program Militer Aero Petr Kudrn. Sedangkan Pemerintah Indonesia diwakili Dirjen Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Marsekal Muda TNI Errys Heriyanto.
L159 T (Foto: Aero Vodochody)
L159 T (Foto: Aero Vodochody)
L159 B (Foto: Aero Vodochody)
L159 B (Foto: Aero Vodochody)
L159 ALCA (Foto: Aero Vodochody)
L159 ALCA (Foto: Aero Vodochody)
Pesawat tempur latih L-159 sudah lama menjadi alternatif untuk mengganti beberapa pesawat TNI Angkatan Udara (AU) yang akan memasuki masa 'pensiun'. Beberapa jenis pesawat tempur yang akan diganti itu adalah OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53 dan pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky.
Mabes TNI dan Dephan telah melakukan penjajakan ke beberapa negara untuk mencari pesawat pengganti yang sesuai dengan peran dan tugas pokok pesawat lama. Khusus untuk pengganti pesawat Hawk MK-53, Mabes TNI AU mengantongi beberapa pilihan yakni Aermachchi dari Italia, FTC-2000 dari China, dan L-159B dari Ceko.
(Media Indonesia)
7 Mei 2009, Jakarta -- Aero Vodochody selaku produsen pesawat tempur latih L-159, menawarkan produksi bersama pesawat tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Produksi bersama yang ditawarkan mencakup sebagian mesin dan suku cadang pesawat.
Tidak itu saja, pihak Aero juga menawarkan prasarana pelatihan, simulator, dan jaminan suku cadang selama 25 tahun.
Dalam pertemuan tertutup itu, pihak Aero diwakili Presiden Aero Igor Hulak, Manager Pemasaran Martin Kubovy dan Wakil Program Militer Aero Petr Kudrn. Sedangkan Pemerintah Indonesia diwakili Dirjen Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Marsekal Muda TNI Errys Heriyanto.
L159 T (Foto: Aero Vodochody)
L159 T (Foto: Aero Vodochody)
L159 B (Foto: Aero Vodochody)
L159 B (Foto: Aero Vodochody)
L159 ALCA (Foto: Aero Vodochody)
L159 ALCA (Foto: Aero Vodochody)
Pesawat tempur latih L-159 sudah lama menjadi alternatif untuk mengganti beberapa pesawat TNI Angkatan Udara (AU) yang akan memasuki masa 'pensiun'. Beberapa jenis pesawat tempur yang akan diganti itu adalah OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53 dan pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky.
Mabes TNI dan Dephan telah melakukan penjajakan ke beberapa negara untuk mencari pesawat pengganti yang sesuai dengan peran dan tugas pokok pesawat lama. Khusus untuk pengganti pesawat Hawk MK-53, Mabes TNI AU mengantongi beberapa pilihan yakni Aermachchi dari Italia, FTC-2000 dari China, dan L-159B dari Ceko.
(Media Indonesia)
PBB Periksa Peralatan TNI di Lebanon
8 Mei 2009, Jakarta -- Tim Inspeksi PBB di Lebanon, Jumat (8/5), serentak memeriksa peralatan militer setiap negara yang tergabung dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL).
Tim Inspeksi atau Contingent Owned Equipment (COE) pimpinan Nikolay Voynov tersebut memeriksa seluruh peralatan milik Satuan Tugas (Satgas) Force Headquaters Support Unit (FHQSU) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVI-A di Naquora Lebanon, kata Perwira Penerangan Konga XXVI-A Kapten Laut (KH) Hondor Saragih di Jakarta.
Pemeriksaan dilakukan secara serentak oleh setiap anggota Tim COE sesuai daftar peralatan yang tercantum dalam formulir.
Pemeriksaan rutin Tim COE sangat cermat dan teliti, karena sangat terkait dengan penggantian sewa atau reimbursement dari PBB kepada Pemerintah Indonesia atas peralatan TNI di Lebanon sesuai standar yang tertuang dalam Nota Kesepahaman antara PBB dan Pemerintah Indonesia.
"Di samping itu, pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan sebuah kontingen dalam melaksanakan mandat PBB," kata Hondor.
Terkait peralatan yang digunakan dalam misi PBB, Indonesia menggunakan kategori wet lease atau yakni negara kontributor menyediakan dan bertanggung jawab untuk memelihara seluruh peralatan utama dan peralatan pendukung dan PBB sebagai pihak penyewa wajib menyediakan pembayaran (reimbursement) atas penyediaan kebutuhan ini.
Apabila salah satu alat ditemukan tidak siap operasional (unserviceable),Pemerintah Indonesia sebagai kontributor tidak akan mendapatkan penggantian atau sewa (reimbursement) dari PBB misalnya seperti kendaraan yang klaksonnya tidak berbunyi, lampu rem atau sen tidak nyala dan sebagainya.
Saat ini, di Markas Besar UNIFIL di Naquora, Indonesia antara lain menggunakan kendaraan tempur panser VAB buatan Prancis.
(Media Indonesia)
Pesawat Tempur Lanud Iswahjudi Uji Kemampuan Menembak ”Air to Ground”
Ground Crew Skadron Udara 15 sedang memasang Bom Praktis di body pesawat Hawk MK 53, Kamis (7/5) (Foto : Pentak Lanud Iswahjudi)
8 Mei 2009, Madiun -- Tiga jenis pesawat tempur yang bermarkas di Lanud Iswahjudi menguji kemampuannya dalam menembak dengan sasaran darat (air to ground) selama sepuluh hari (27/4-7/5) di AWR Pulung, Ponorogo,Jawa Timur.
Pesawat-pesawat tempur yang lerlibat dalam latihan penembakan “air to ground” tersebut yakni F-16/Fighting Falcon, F-5/TigerII dan MK-53/Hawk masing-masing dari Skadron Udara 3, 14 dan 15 yang bermarkas di Pangkalan TNI AU (Lanud) Iswahjudi, Magetan-Jawa Timur.
Secara bergantian tiga jenis pesawat tempur tersebut menembakan meriam, roket maupun bom praktis untuk sasaran di darat berupa Skip yang telah terpasang di AWR (Air Weapon Range) Pulung Kabupaten Ponorogo. “Take off” dan “Landing” langsung dari landasan pacu Lanud Iswahjudi, Magetan-Jawa Timur.
Latihan penembakan “air to ground” selama sepuluh hari di AWR Pulung tersebut merupakan salah satu program kerja Lanud Iswahjudi tahun anggaran 2009, khususnya bidang operasi dan latihan. Terlaksana 153 sorties dengan rincian Skadron Udara 3 sebanyak: 68 sorties, Skadron Udara 14 sebanyak: 69 sorties dan Skadron Udara 15 sebanyak: 16 sorties.
Secara umum latihan berhasil dengan baik sesuai jadwal yang telah direncanakan, berlangsung lancar dan aman.
Selama operasi latihan penembakan tersebut berlangsung, Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos selalu mengingatkan agar seluruh personel yang melaksanakan latihan baik para penerbang, ground crew, maupun pendukung lainnya untuk selalu melakukan pengecekan ulang setiap pesawat sebelum “take off”, sehingga operasi latihan berjalan lancar sebagaimana yang direncanakan.
(TNI AU)
8 Mei 2009, Madiun -- Tiga jenis pesawat tempur yang bermarkas di Lanud Iswahjudi menguji kemampuannya dalam menembak dengan sasaran darat (air to ground) selama sepuluh hari (27/4-7/5) di AWR Pulung, Ponorogo,Jawa Timur.
Pesawat-pesawat tempur yang lerlibat dalam latihan penembakan “air to ground” tersebut yakni F-16/Fighting Falcon, F-5/TigerII dan MK-53/Hawk masing-masing dari Skadron Udara 3, 14 dan 15 yang bermarkas di Pangkalan TNI AU (Lanud) Iswahjudi, Magetan-Jawa Timur.
Secara bergantian tiga jenis pesawat tempur tersebut menembakan meriam, roket maupun bom praktis untuk sasaran di darat berupa Skip yang telah terpasang di AWR (Air Weapon Range) Pulung Kabupaten Ponorogo. “Take off” dan “Landing” langsung dari landasan pacu Lanud Iswahjudi, Magetan-Jawa Timur.
Latihan penembakan “air to ground” selama sepuluh hari di AWR Pulung tersebut merupakan salah satu program kerja Lanud Iswahjudi tahun anggaran 2009, khususnya bidang operasi dan latihan. Terlaksana 153 sorties dengan rincian Skadron Udara 3 sebanyak: 68 sorties, Skadron Udara 14 sebanyak: 69 sorties dan Skadron Udara 15 sebanyak: 16 sorties.
Secara umum latihan berhasil dengan baik sesuai jadwal yang telah direncanakan, berlangsung lancar dan aman.
Selama operasi latihan penembakan tersebut berlangsung, Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos selalu mengingatkan agar seluruh personel yang melaksanakan latihan baik para penerbang, ground crew, maupun pendukung lainnya untuk selalu melakukan pengecekan ulang setiap pesawat sebelum “take off”, sehingga operasi latihan berjalan lancar sebagaimana yang direncanakan.
(TNI AU)
Danwing 3 Berangkatkan Unsur Tempur F-5
Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyasnyah, S.E. saat memberikan ucapan selamat bertugas kepada personel yang terlibat dalam ”Latihan Hanudnas Cakra D 2009”. (Foto: Pentak Lanud Iswahjudi)
8 Mei 2009, Madiun -- Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah, S.E. mewakili Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro,S.S0s. melepas keberangkatan unsur tempur F-5/ Tiger II ke daerah latihan di Lanud Eltari, Kupang-Nusatenggara Timur (NTT), Jum’at (8/5) dalam suatu upacara militer di lapangan Apel Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Magetan-Jawa Timur.
Pesawat-pesawat tempur F-5/Tiger II berada di daerah Nusatenggara Timur akan melaksanakan latihan yang digelar oleh Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) dengan sandi “Latihan Hanudnas Cakra D 2009”. Latihan berlangsung selama lebih kurang satu minggu, sehingga unsur tempur F-5 langsung berada dibawah kendali operasi Kohanudnas.
Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah,S.E. dalam sambutanya menyampaikan bahwa salah satu tugas pokok TNI Angkatan Udara adalah mempertahankan dan menegakkan kedaulatan dan hukum di wilyah udara NKRI. Dalam kesempatan itu diharapkan semua unsur dapat melaksanakan tugas pokok tersebut.
”Kupang merupakan daerah perbatasan yang mempunyai spesifikasi tersendiri, baik adat istiadat maupun tingkat kerawanan, sehingga diharapkan kehadiran pesawat-pesawat tempur di daerah tersebut sangat penting artinya. Untuk itu ditekankan kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan agar selalu ”alert” dan ”waspada”, guna mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi”, lanjutnya.
Menurutnya , Lambangja (keselamatan penerbangan dan kerja) sangat penting, mengingat akhir-akhir ini sering terjadi kecelakaan pesawat terbang. Hal tersebut terjadi akibat personel maupun alutsista yang kurang mumpuni atau kurang siap dalam menanggulangi suatu emergensi. Ditambah dengan faktor alam yang sekarang ini fenomena perubahannya sangat drastis
Satu Flight pesawat tempur F-5/Tiger II yang diberangkatkan Danwing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah,S.E tersebut didukung 60 personel yang terdiri dari para penerbang dan teknisi, dan dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 14 Letkol Pnb Ronny Irianto Moningka.
Upacara pemberangkatan berlangsung secara sederhana dan dihadiri para pejabat Lanud Iswahjudi serta diikuti seluruh personel militer jajaran Wing 3.
(TNI AU)
8 Mei 2009, Madiun -- Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah, S.E. mewakili Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro,S.S0s. melepas keberangkatan unsur tempur F-5/ Tiger II ke daerah latihan di Lanud Eltari, Kupang-Nusatenggara Timur (NTT), Jum’at (8/5) dalam suatu upacara militer di lapangan Apel Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Magetan-Jawa Timur.
Pesawat-pesawat tempur F-5/Tiger II berada di daerah Nusatenggara Timur akan melaksanakan latihan yang digelar oleh Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) dengan sandi “Latihan Hanudnas Cakra D 2009”. Latihan berlangsung selama lebih kurang satu minggu, sehingga unsur tempur F-5 langsung berada dibawah kendali operasi Kohanudnas.
Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah,S.E. dalam sambutanya menyampaikan bahwa salah satu tugas pokok TNI Angkatan Udara adalah mempertahankan dan menegakkan kedaulatan dan hukum di wilyah udara NKRI. Dalam kesempatan itu diharapkan semua unsur dapat melaksanakan tugas pokok tersebut.
”Kupang merupakan daerah perbatasan yang mempunyai spesifikasi tersendiri, baik adat istiadat maupun tingkat kerawanan, sehingga diharapkan kehadiran pesawat-pesawat tempur di daerah tersebut sangat penting artinya. Untuk itu ditekankan kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan agar selalu ”alert” dan ”waspada”, guna mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi”, lanjutnya.
Menurutnya , Lambangja (keselamatan penerbangan dan kerja) sangat penting, mengingat akhir-akhir ini sering terjadi kecelakaan pesawat terbang. Hal tersebut terjadi akibat personel maupun alutsista yang kurang mumpuni atau kurang siap dalam menanggulangi suatu emergensi. Ditambah dengan faktor alam yang sekarang ini fenomena perubahannya sangat drastis
Satu Flight pesawat tempur F-5/Tiger II yang diberangkatkan Danwing 3 Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah,S.E tersebut didukung 60 personel yang terdiri dari para penerbang dan teknisi, dan dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 14 Letkol Pnb Ronny Irianto Moningka.
Upacara pemberangkatan berlangsung secara sederhana dan dihadiri para pejabat Lanud Iswahjudi serta diikuti seluruh personel militer jajaran Wing 3.
(TNI AU)
Modernisasi Militer Australia Bukan Ancaman
Australia akan membeli 100 F-35
8 Mei 2009, Jakarta -- Pengembangan dan peremajaan peralatan militer di kawasan Asia Pasifik jangan dianggap ancaman bagi TNI. "Cukup diwaspadai seperlunya," kata pengamat militer Universitas Indonesia Andi Widjajanto di Jakarta, Kamis (7/5).
Andi menanggapi rencana Australia mengembangkan kekuatan militernya dua dasawarsa ke depan dengan anggaran US$72 miliar atau Rp720 triliun lebih. Anggaran itu antara lain akan digunakan untuk membeli 100 pesawat tempur, 12 kapal selam, delapan kapal perang, dan 24 helikopter.
Dia mengatakan, Buku Putih Pertahanan RI menyatakan Indonesia tidak memiliki ancaman eksternal. Jadi seharusnya Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI menyambut baik rencana Australia tersebut. Termasuk loncatan teknologi militer yang sedang dikembangkan China dan India.
Australia membeli 2 LHD Canberra dari Spanyol
"Malah bisa membantu menciptakan stabilitas kawasan," kata dia. Asia Pasifik, kata dia, akan memiliki posisi tawar yang cukup berpengaruh di tengah perubahan yang terjadi di kawasan global. "TNI jangan merasa memiliki musuh yang kuat, tapi teman yang kuat," kata dia.
Dia mencontohkan, Inggris tidak akan pernah khawatir meski Amerika Serikat jor-joran mengucurkan miliaran dolar guna memperkuat armada militernya. "Karena ujung-ujungnya memperkuat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)," kata Andi.
Seringnya konflik dengan negara serumpun, Malaysia dan Singapura juga jangan terlalu dibesar-besarnya. "Selesaikan lewat diplomasi," katanya. Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma Iskandar Sitompul mengatakan, angkatan bersenjata yang kuat dan modern mutlak dimiliki TNI.
"Tantangan ke depan semakin kompleks," kata dia. Dia berharap, pemerintah lebih memerhatikan pertahanan, di samping mementingkan kesejahteraan rakyat dan pendidikan. Anggaran militer saat ini sangat minim. "Jangankan pengembangkan senjata, untuk operasional saja sulit," kata Iskandar.
Data Departemen Keuangan menyebutkan, dana pengamanan daerah rawan, perbatasan, dan pulau terluar sejak tahun 2006 selalu di atas Rp800 miliar. Tahun 2006 sebesar Rp850 miliar, 2007 Rp839 miliar, dan 2008 Rp867 miliar. Baru tahun 2009 diturunkan menjadi hanya Rp586,93 miliar. Itu pun setelah DPR menyetujui tambahan dana operasional sebesar Rp200 miliar, pekan lalu.
(Jurnal Nasional)
8 Mei 2009, Jakarta -- Pengembangan dan peremajaan peralatan militer di kawasan Asia Pasifik jangan dianggap ancaman bagi TNI. "Cukup diwaspadai seperlunya," kata pengamat militer Universitas Indonesia Andi Widjajanto di Jakarta, Kamis (7/5).
Andi menanggapi rencana Australia mengembangkan kekuatan militernya dua dasawarsa ke depan dengan anggaran US$72 miliar atau Rp720 triliun lebih. Anggaran itu antara lain akan digunakan untuk membeli 100 pesawat tempur, 12 kapal selam, delapan kapal perang, dan 24 helikopter.
Dia mengatakan, Buku Putih Pertahanan RI menyatakan Indonesia tidak memiliki ancaman eksternal. Jadi seharusnya Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI menyambut baik rencana Australia tersebut. Termasuk loncatan teknologi militer yang sedang dikembangkan China dan India.
Australia membeli 2 LHD Canberra dari Spanyol
"Malah bisa membantu menciptakan stabilitas kawasan," kata dia. Asia Pasifik, kata dia, akan memiliki posisi tawar yang cukup berpengaruh di tengah perubahan yang terjadi di kawasan global. "TNI jangan merasa memiliki musuh yang kuat, tapi teman yang kuat," kata dia.
Dia mencontohkan, Inggris tidak akan pernah khawatir meski Amerika Serikat jor-joran mengucurkan miliaran dolar guna memperkuat armada militernya. "Karena ujung-ujungnya memperkuat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)," kata Andi.
Seringnya konflik dengan negara serumpun, Malaysia dan Singapura juga jangan terlalu dibesar-besarnya. "Selesaikan lewat diplomasi," katanya. Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma Iskandar Sitompul mengatakan, angkatan bersenjata yang kuat dan modern mutlak dimiliki TNI.
"Tantangan ke depan semakin kompleks," kata dia. Dia berharap, pemerintah lebih memerhatikan pertahanan, di samping mementingkan kesejahteraan rakyat dan pendidikan. Anggaran militer saat ini sangat minim. "Jangankan pengembangkan senjata, untuk operasional saja sulit," kata Iskandar.
Data Departemen Keuangan menyebutkan, dana pengamanan daerah rawan, perbatasan, dan pulau terluar sejak tahun 2006 selalu di atas Rp800 miliar. Tahun 2006 sebesar Rp850 miliar, 2007 Rp839 miliar, dan 2008 Rp867 miliar. Baru tahun 2009 diturunkan menjadi hanya Rp586,93 miliar. Itu pun setelah DPR menyetujui tambahan dana operasional sebesar Rp200 miliar, pekan lalu.
(Jurnal Nasional)
OPM Serang Pos TNI
Di Serui, OPM Serang Pos TNI Saubeba
8 Mei 2009, Jayapura -- Kelompok bersenjata yang diduga merupakan TPN/OPM yang beroperasi di Serui, Kabupaten Yapen Waropen dilaporkan telah melakukan penyerangan terhadap Pos TNI di Saubeba sekitar 60 kilometer dari Kota Serui, Rabu (6/5) sekitar pukul 20.00 WIT.
Dalam penyerangan itu, dilaporkan ada sekelompok masyarakat berjumlah 10 orang dimana dua orang diketahui membawa senjata AK 47 dan SP, serta 3 senpi Rakitan dan warga lainnya menggunakan senjata tradisional berupa busur dan panah serta senjata tajam lainnya menyerang Pos TNI.
Mereka melakukan pencarian terhadap anggota yang ada di Pos TNI dan diduga mereka juga akan melakukan perampasan senjata milik anggota TNI di pos tersebut, namun luput.
Kapolres Yapen Waropen AKBP Imam Setyawan saat dihubungi Cenderawasih Pos via telepon selulernya semalam membenarkan adanya penyerangan dari kelompok bersenjata tersebut.
Dikatakan, diduga karena tidak menemukan sasaran, kelompok bersenjata itu kemudian menyerang warga yang ada di sekitar Pos TNI tersebut.
"Akibatnya, dua orang warga yang diketahui bernama Amos mengalami luka bacok di tengkuk dan atas mata dan Didimus Rumayom ditembak pada tangan. Korban tewas tidak ada," jelas Kapolres Imam Setyawan.
" Informasi awal ada penyanderaan, namun ternyata tidak ada karena anggota Kodim 1709 atas nama Koptu Steven Andarey berhasil lolos," ungkap Kapolres.
Menurutnya, aparat kepolisian bersama anggota TNI telah menuju ke TKP, termasuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban yang terluka diserang kelompok OPM tersebut.
Kapolres mengatakan, saat ini anggota Polres Yapen Waropen dan Kodim masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Selain itu, aparat keamanan juga masih melakukan penjagaan terhadap titik-titik rawan. "Pelakunya, diketahui menggunakan topeng. Kami sedang memburu pelaku," tandasnya.
(Cenderawasih Pos)
Pos TNI di Papua Ditembaki, TNI Pilih Bertahan
7 Mei 2009, Jayapura -- Suasana di Kawasan Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, kembali memanas. Pos pengamanan TNI di daerah ini tiba-tiba ditembaki kelompok tidak dikenal dari arah gunung Kimibaga, gunung yang menghimpit Kawasan Mulia, ibukota kabupaten Puncak Jaya.
Kepala Penerangan Kodam 17 Cenderawasih, Letkol inf Susilo membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Susilo, penembakan itu terjadi selama empat kali dari arah gunung Kimibaga.
Penembakan ini, lanjutnya, sengaja dilakukan sekelompok orang bersenjata dari gunung Kimibaga ke pos penjagaan TNI. Namun, karna jarak tembak dari arah gunung ke pos sekira 1 sampai 2 kilo, pasukan yang berjaga hanya bertahan dan tidak melakukan perlawan.
"Jarak tembak itu kan maksimalnya 500 meter jadi kalau penembakan itu dilakukan dari arah 1 sampai 2 kilo, itu sangat kecil kemungkinan untuk kena," katanya.
Soal rumor yang berkembang bahwa tembakan itu diarahkan ke pesawat, Susilo membantahnya. "Mungkin ini hanya kebetulan, karena tembakan terdengar bersamaan dengan pesawat yang hendak mendarat. Kalau dari pengamatan kami tembakan ini, diarahkan ke pos TNI," jelasnya.
Hingga kini, akunya, TNI masih memilih bertahan dan belum melakukan tindakan pengejaran terhadap pelaku penembakan.
(Okezone)
Thursday, May 7, 2009
Evakuasi Medis Udara di Wilayah Bandara Juanda
Sebuah pesawat heli Bell-412 milik Skuadron Udara 400 Wing Udara-1 Puspenerbal, melakukan prosedur penyelamatan korban pesawat yang melakukan pendaratan darurat di laut sebelah timur Surabaya, Kamis (7/5). Kegiatan tersebut merupakan Latihan Evakuasi Medis Udara TNI AL 2009 Puspenerbal, dalam rangka penanganan korban musibah pesawat udara yang melakukan pendaratan darurat di laut atau perairan. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ED/nz/09)
7 Mei 2009, Surabaya -- Kamis (7/5) dilaksanakan gladi parsial Evakuasi Medis Udara di muara sungai Banjar kemuning yang disaksikan oleh Komandan Puspenerbal Laksma TNI Rudy Hendro Satmoko, Danlanudal Juanda Kolonel Laut (P) Subariyoto, Danwing Udara I Kolonel Parno dan Kabasarnas. Adapun skenario latihan kali ini disimulasikan Satu unsur pesawat udara CN-235 BKO Guspurlatim yang akan menerjunkan 2 (dua) peleton pengaman mengalami musibah, mesin kanan terjadi kerusakan yang menimbulkan ledakan dan mendarat darurat di daerah yang dikuasai oleh gerakan pengacau keamanan. Pilot melaksanakan prosedur sesuai dengan kondisi yang dialami saat itu serta mengirimkan berita keadaan darurat (Mayday...Mayday...Mayday) melalui radio yang diterima oleh seluruh pangkalan maupun unsur-unsur pesud lainnya. Berita kemudian diterima pangkalan stasiun radio Mako Guspurlatim, Lantamal V Surabaya, Wing Udara I dan Lanudal Juanda. Danlantamal V, Wing Udara I dan Lanudal Juanda setelah menerima berita segera menyiapkan tim dan peralatan Evakuasi Medis Udara dan Posko.
Danguspurlatim segera memerintahkan satu unsur N-22 Nomad BKO untuk melaksanakan pencarian lokasi jatuhnya pesawat udara CN-235. Setelah ditemukannya lokasi jatuhnya CN-235 di pinggir hutan yang lebat dan berdekatan dengan sungai serta tanda-tanda visual adanya personel yang masih selamat, Nomad segera melaporkan kepada Danguspurlatim lokasi dan tanda-tanda visual jatuhnya pesawat udara CN-235, maka Komandan Guspurlatim segera memerintah 1 (satu) unsur helikopter Nbell-412 yang BKO Guspurlatim terbang menuju lokasi jatuhnya pesawat dengan membawa 1 (satu) regu pengamanan (marinir), untuk diterjunkan dilokasi dengan mobud, selanjutnya helikopter membantu pengamatan seputar lokasi jatuhnya. Dari laporan tim pengamanan dilaporkan kondisi korban sebagai berikut:
a. Meninggal : 3 orang
b. Luka bakar berat : 5 orang
c. Luka bakar ringan : 3 orang
d. Patah tulang : 10 orang
e. Sehat : 2 orang
Setelah menerima berita dari tim pengaman, Danguspurlatim memerintahkan 2 (dua) buah unsur helikopter lainnya untuk melaksanakan evakuasi, korban dari lokasi ke daerah aman. Selanjutnya korban dibawa menuju posko (Co/tec/ran area) untuk diiaksanakan tindakan penanganan awal oleh tim medis sesuai dengan tingkat/golongan luka. Setelah mendapat penanganan awak korban segera di evakuasi menuju rumah sakit dengan menggunakan helikopter untuk yang kondisi kritis dan ambulance bagi korban luka sedang/ringan. Unsur Nornad dan Heli setelah selesai melaksanakan pengamanan dan pencarian, selesai melaksanakan evakuasi kernbali ke pangkalan.
Adapun peserta latihan melibatkan personel dan unsur dari beberapa instansi yang ada di Wilayah Juanda yaitu Pesud TNI AL (1 Heli BO, 2 heli Bell - 412 dan 1 Pesud Patmar Nomad dari Wing Udara I), Tim Medis Diskes Koarmatim, Tim Medis Diskes Lantamal V, Rumkital Dr. Ramelan dan Basarnas, Kantor Sar Surabaya dan Tim Kesehatan dari PAP I Bandara Internasional Juanda.
(Puspenerbal)
7 Mei 2009, Surabaya -- Kamis (7/5) dilaksanakan gladi parsial Evakuasi Medis Udara di muara sungai Banjar kemuning yang disaksikan oleh Komandan Puspenerbal Laksma TNI Rudy Hendro Satmoko, Danlanudal Juanda Kolonel Laut (P) Subariyoto, Danwing Udara I Kolonel Parno dan Kabasarnas. Adapun skenario latihan kali ini disimulasikan Satu unsur pesawat udara CN-235 BKO Guspurlatim yang akan menerjunkan 2 (dua) peleton pengaman mengalami musibah, mesin kanan terjadi kerusakan yang menimbulkan ledakan dan mendarat darurat di daerah yang dikuasai oleh gerakan pengacau keamanan. Pilot melaksanakan prosedur sesuai dengan kondisi yang dialami saat itu serta mengirimkan berita keadaan darurat (Mayday...Mayday...Mayday) melalui radio yang diterima oleh seluruh pangkalan maupun unsur-unsur pesud lainnya. Berita kemudian diterima pangkalan stasiun radio Mako Guspurlatim, Lantamal V Surabaya, Wing Udara I dan Lanudal Juanda. Danlantamal V, Wing Udara I dan Lanudal Juanda setelah menerima berita segera menyiapkan tim dan peralatan Evakuasi Medis Udara dan Posko.
Danguspurlatim segera memerintahkan satu unsur N-22 Nomad BKO untuk melaksanakan pencarian lokasi jatuhnya pesawat udara CN-235. Setelah ditemukannya lokasi jatuhnya CN-235 di pinggir hutan yang lebat dan berdekatan dengan sungai serta tanda-tanda visual adanya personel yang masih selamat, Nomad segera melaporkan kepada Danguspurlatim lokasi dan tanda-tanda visual jatuhnya pesawat udara CN-235, maka Komandan Guspurlatim segera memerintah 1 (satu) unsur helikopter Nbell-412 yang BKO Guspurlatim terbang menuju lokasi jatuhnya pesawat dengan membawa 1 (satu) regu pengamanan (marinir), untuk diterjunkan dilokasi dengan mobud, selanjutnya helikopter membantu pengamatan seputar lokasi jatuhnya. Dari laporan tim pengamanan dilaporkan kondisi korban sebagai berikut:
a. Meninggal : 3 orang
b. Luka bakar berat : 5 orang
c. Luka bakar ringan : 3 orang
d. Patah tulang : 10 orang
e. Sehat : 2 orang
Setelah menerima berita dari tim pengaman, Danguspurlatim memerintahkan 2 (dua) buah unsur helikopter lainnya untuk melaksanakan evakuasi, korban dari lokasi ke daerah aman. Selanjutnya korban dibawa menuju posko (Co/tec/ran area) untuk diiaksanakan tindakan penanganan awal oleh tim medis sesuai dengan tingkat/golongan luka. Setelah mendapat penanganan awak korban segera di evakuasi menuju rumah sakit dengan menggunakan helikopter untuk yang kondisi kritis dan ambulance bagi korban luka sedang/ringan. Unsur Nornad dan Heli setelah selesai melaksanakan pengamanan dan pencarian, selesai melaksanakan evakuasi kernbali ke pangkalan.
Adapun peserta latihan melibatkan personel dan unsur dari beberapa instansi yang ada di Wilayah Juanda yaitu Pesud TNI AL (1 Heli BO, 2 heli Bell - 412 dan 1 Pesud Patmar Nomad dari Wing Udara I), Tim Medis Diskes Koarmatim, Tim Medis Diskes Lantamal V, Rumkital Dr. Ramelan dan Basarnas, Kantor Sar Surabaya dan Tim Kesehatan dari PAP I Bandara Internasional Juanda.
(Puspenerbal)
Wasekjen PBB Resmikan UNIFIL HQ New Extension Camp
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat meresmikan penggunaan UNIFIL HQ New Extension Camp. (Foto: fotoDetik/Kapten Laut Hondor Saragih)
6 Mei 2009, Lebanon -- Saat kunjungannya ke Lebanon, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) - Mr. Alain Le Roy bersama Force Commander UNIFIL – Mayor Jenderal Claudio Graziano meresmikan penggunaan UNIFIL HQ New Extension Camp pada hari Rabu, 6 Mei 2009. UNIFIL HQ New Extension Camp merupakan perluasan dari UNIFIL HQ Camp yang di dalamnya terdapat Sudirman Camp dan merupakan tempat tinggal dari Satuan Tugas (Satgas) Force Headquaters Support Unit (FHQSU) Kontingen Garuda XXVI-A, Movemoment Control (Movcon) yang mempunyai 10 Helipad, dan fasilitas lainnya yang sedang dibangun.
Indonesia Force Protection Company (Indo FC Coy) bertanggung jawab atas pelaksanaan pengamanan UNIFIL HQ New Extension Camp yang berjumah 150 personel dipimpin oleh Letkol Mar Imam Sopingi (lulusan Akademi TNI Angkatan Laut tahun 1988), mempunyai 1 Tim Kelompok Komando, 4 Tim Kawal yang tiap timnya berjumlah 24 personel dan 1 Tim Markas.
Setiap harinya Indo FC Coy melaksanakan penjagaan di Gaz Station Gate yang merupakan satu-satunya akses masuk ke dalam lingkungan UNIFIL HQ New Extension Camp, melaksanakan kegiatan patroli pengamanan berkendaraan tempur jenis Panser VAB Renault buatan Perancis yang berjumlah 7 buah dan berjalan kaki di dalam dan di luar lingkungan UNIFIL HQ New Extension Camp, melaksanakan penjagaan di 7 (tujuh) titik Observation Post (OP) serta melaksanakan Stand By Force, Crowd and Riot Control (CRC) dan Quick Reaction Team (QRT).
Mr. Alain Le Roy turut didampingi oleh Force Commander UNIFIL - Mayor Jenderal Claudio Graziano. (Foto: detikDetik/Kapten Laut Hondor Saragih)
UNIFIL HQ New Extension Camp merupakan perluasan dari UNIFIL HQ Camp yang di dalamnya terdapat Sudirman Camp. (Foto: detikFoto/Kapten Laut Hondor Saragih)
Tempat ini juga merupakan tempat tinggal dari Satuan Tugas (Satgas) Force Headquaters Support Unit (FHQSU) Kontingen Garuda XXVI-A, Movemoment Control (Movcon) yang mempunyai 10 Helipad dan fasilitas lainnya yang sedang dibangun. (Foto: detikFoto/Kapten Laut Hondor Saragih)
Pelaksana/koordinator tugas sehari-hari Indo FP Coy tersebut dilaksanakan oleh Force Protection Centre (FPC) yang juga membawahi Italy FP Coy. Secara organisatoris semuanya dibawah kendali Indo FHQSU Kontingen Garuda (Konga) XXVI-A yang dipimpin oleh Kolonel Mar Saud Tambatua. yang memilki tugas melaksanakan camp management meliputi bidang logistik, administrasi dan pengamanan di UNIFIL HQ.
(Pen Konga XXVI-A)
6 Mei 2009, Lebanon -- Saat kunjungannya ke Lebanon, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) - Mr. Alain Le Roy bersama Force Commander UNIFIL – Mayor Jenderal Claudio Graziano meresmikan penggunaan UNIFIL HQ New Extension Camp pada hari Rabu, 6 Mei 2009. UNIFIL HQ New Extension Camp merupakan perluasan dari UNIFIL HQ Camp yang di dalamnya terdapat Sudirman Camp dan merupakan tempat tinggal dari Satuan Tugas (Satgas) Force Headquaters Support Unit (FHQSU) Kontingen Garuda XXVI-A, Movemoment Control (Movcon) yang mempunyai 10 Helipad, dan fasilitas lainnya yang sedang dibangun.
Indonesia Force Protection Company (Indo FC Coy) bertanggung jawab atas pelaksanaan pengamanan UNIFIL HQ New Extension Camp yang berjumah 150 personel dipimpin oleh Letkol Mar Imam Sopingi (lulusan Akademi TNI Angkatan Laut tahun 1988), mempunyai 1 Tim Kelompok Komando, 4 Tim Kawal yang tiap timnya berjumlah 24 personel dan 1 Tim Markas.
Setiap harinya Indo FC Coy melaksanakan penjagaan di Gaz Station Gate yang merupakan satu-satunya akses masuk ke dalam lingkungan UNIFIL HQ New Extension Camp, melaksanakan kegiatan patroli pengamanan berkendaraan tempur jenis Panser VAB Renault buatan Perancis yang berjumlah 7 buah dan berjalan kaki di dalam dan di luar lingkungan UNIFIL HQ New Extension Camp, melaksanakan penjagaan di 7 (tujuh) titik Observation Post (OP) serta melaksanakan Stand By Force, Crowd and Riot Control (CRC) dan Quick Reaction Team (QRT).
Mr. Alain Le Roy turut didampingi oleh Force Commander UNIFIL - Mayor Jenderal Claudio Graziano. (Foto: detikDetik/Kapten Laut Hondor Saragih)
UNIFIL HQ New Extension Camp merupakan perluasan dari UNIFIL HQ Camp yang di dalamnya terdapat Sudirman Camp. (Foto: detikFoto/Kapten Laut Hondor Saragih)
Tempat ini juga merupakan tempat tinggal dari Satuan Tugas (Satgas) Force Headquaters Support Unit (FHQSU) Kontingen Garuda XXVI-A, Movemoment Control (Movcon) yang mempunyai 10 Helipad dan fasilitas lainnya yang sedang dibangun. (Foto: detikFoto/Kapten Laut Hondor Saragih)
Pelaksana/koordinator tugas sehari-hari Indo FP Coy tersebut dilaksanakan oleh Force Protection Centre (FPC) yang juga membawahi Italy FP Coy. Secara organisatoris semuanya dibawah kendali Indo FHQSU Kontingen Garuda (Konga) XXVI-A yang dipimpin oleh Kolonel Mar Saud Tambatua. yang memilki tugas melaksanakan camp management meliputi bidang logistik, administrasi dan pengamanan di UNIFIL HQ.
(Pen Konga XXVI-A)
Wednesday, May 6, 2009
Sukhoi Hancurkan Sasaran Saat Latihan Di AWR Takalar
6 Mei 2009, Makassar -- Pesawat tempur Sukhoi take off dari run way Lanud Sultan Hasanuddin menuju Air Weapon Rang (AWR) Takalar. Penerbangan ini dimaksudkan dalam rangka melaksanakan misi operasi udara untuk menghancurkan kekuatan musuh yang telah menyusun kekuatan untuk mengancam kesatuan NKRI, khususnya di Sulawesi. Tepat pukul 05.30 Wita pesawat Sukhoi melaksanakan pengeboman dengan menggunakan Bomb P–100/Gun dan sasaran luluh lantah.
Di Lanud Sultan Hasanuddin Tim Kamhanlan dan personel Lanud Sultan Hasanuddin melaksanakan operasi pertahanan udara dengan menggunakan persenjataan yang dimiliki. Hal ini dilaksanakan untuk mempertahanakan Lanud dari serangan udara musuh baik dari udara maupun darat. Selanjutnya, pesawat Sukhoi melaksanakan attack ke hangar Skadron Udara 5 yang mengalami kebakaran. Peristiwa yang tidak terelakkan dari serangan udara musuh itu, tidak hanya menelan kerugian materi tapi juga memakan 2 orang korban. Penanggulangan akibat serangan udara musuh dilaksanakan dan selanjutnya dievakuasi tim medis personel Rumkit Lanud Sultan Hasanuddin.
Setelah melaksanakan attack, pesawat Sukhoi mengalami permasalahan yaitu oxygen tercampur asap akibat kebakaran pada avionic bay. Kejadian sangat berbahaya baik untuk penerbang maupun pesawat. Dengan sigap penerbang memutuskan untuk mendarat darurat. Keputusan ini tepat, sebab setelah pesawat shut down engine penerbang pingsan dan selanjutnya ditangani oleh crash Team Lanud Sultan Hasanuddin.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara satuan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin, kekuatan musuh dapat dihancurkan dan keadaan kembali aman. Demikian skenario akhir dari Latihan Sriti Gesit TA 2009 Lanud Sultan Hasanuddin.
Tepat pukul 10.00 Wita, Latihan Sriti Gesit ditutup secara resmi oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Ida Bagus Putu Dunia dengan upacara militer di Apron Galakatika Lanud Sultan Hasanuddin. . Hadir pada kesempatan tersebut, Kadispers Kolonel Pnb Djamaluddin, Kadisops Letkol Pnb Andi Heru Wahyudi, Komandan Satuan, Perwira dan seluruh personel Lanud Sultan Hasanuddin.
Terhadap latihan yang telah dilaksanakan Komandan Lanud memberikan apresiasi positif. Dalam sambutannya Komandan Lanud bangga dan menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang tinggi kepada seluruh personel yang terlibat dalam Latihan Sriti Gesit TA 2009.
(TNI AU)
TNI AL Amankan 16 Warga Filipina
6 Mei 2009, Surabaya -- TNI Angkatan Laut (AL) mengamankan 16 warga Filipina dalam sebuah operasi pengamanan laut baru-baru ini.
Sebanyak 16 warga Filipina itu saat ini diangkut dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Singa-651 menuju Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Komandan KRI Singa-651, Letkol Laut (P) Retiono Kunto, melalui Kepala Dinas Penerangan Komando Armada TNI AL Kawasan Timur (Armatim), Letkol Laut Drs. Toni Syaiful, di Surabaya, Rabu, mengatakan, warga Filipinan itu dituduh melakukan pelanggaran hukum di wilayah yurisdiksi Indonesia.
"Sebanyak 16 warga Filipina yang kami amankan itu merupakan ABK (Anak Buah Kapal) Kapal Motor J. Kan-I," kata Toni Syaiful menjelaskan.
Menurut dia, penangkapan itu bermula saat KRI Singa?651 dari jajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkatarmatim) sedang melaksanakan operasi keamanan laut (opskamla) di wilayah perairan Timur Indonesia.
KRI Singa memergoki KM. J Kan?I yang sedang melakukan pencarian ikan di perairan Maluku. "Petugas pun melakukan pemeriksaan terhadap 21 ABK," katanya.
Dari 21 ABK kapal ikan berbendera Indonesia dengan bobot 29 gross ton itu, terdapat 16 orang berkewarganegaraan Filipina, sedang lima orang sisanya Warga Negara Indonesia (WNI). Saat ditangkap, kapal tersebut sedang mengangkut 12 ekor ikan tuna dan ikan marlin ukuran sedang.
"Saat diperiksa, nakhoda kapal, Alfred Kaehe tidak bisa menunjukkan dokumen-dokumen lengkap, seperti SIPI (Surat Ijin Penangkapan Ikan), SIB (Surat Ijin Berlayar), pas tahunan, dan sertifikat kesempurnaan juga sudah tidak berlaku," katanya.
(ANTARA)
Sebanyak 16 warga Filipina itu saat ini diangkut dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Singa-651 menuju Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Komandan KRI Singa-651, Letkol Laut (P) Retiono Kunto, melalui Kepala Dinas Penerangan Komando Armada TNI AL Kawasan Timur (Armatim), Letkol Laut Drs. Toni Syaiful, di Surabaya, Rabu, mengatakan, warga Filipinan itu dituduh melakukan pelanggaran hukum di wilayah yurisdiksi Indonesia.
"Sebanyak 16 warga Filipina yang kami amankan itu merupakan ABK (Anak Buah Kapal) Kapal Motor J. Kan-I," kata Toni Syaiful menjelaskan.
Menurut dia, penangkapan itu bermula saat KRI Singa?651 dari jajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkatarmatim) sedang melaksanakan operasi keamanan laut (opskamla) di wilayah perairan Timur Indonesia.
KRI Singa memergoki KM. J Kan?I yang sedang melakukan pencarian ikan di perairan Maluku. "Petugas pun melakukan pemeriksaan terhadap 21 ABK," katanya.
Dari 21 ABK kapal ikan berbendera Indonesia dengan bobot 29 gross ton itu, terdapat 16 orang berkewarganegaraan Filipina, sedang lima orang sisanya Warga Negara Indonesia (WNI). Saat ditangkap, kapal tersebut sedang mengangkut 12 ekor ikan tuna dan ikan marlin ukuran sedang.
"Saat diperiksa, nakhoda kapal, Alfred Kaehe tidak bisa menunjukkan dokumen-dokumen lengkap, seperti SIPI (Surat Ijin Penangkapan Ikan), SIB (Surat Ijin Berlayar), pas tahunan, dan sertifikat kesempurnaan juga sudah tidak berlaku," katanya.
(ANTARA)
Tuesday, May 5, 2009
Latihan Militer Cina Bersandi Kuayue Pertengahan 2009
Helikopter AL Cina latihan pendaratan malam hari (Foto: Xinhua)
5 Mei 2009 -- Cina akan melaksanakan latihan militer skala besar melibatkan 50.000 tentara pada pertengahan tahun ini, dilaporkan kantor berita Xinhua, Selasa, 5 Mei 2009.
Lima divisi didukung oleh unit angkatan udara akan mengikuti latihan Kuayue 2009, dilakukan di wilayah distrik militer Shenyang, Lanzhou, Jinan dan Guangzhou.
Latihan militer ini akan menguji komando People Liberation Army (PLA) dan kemampuan mengambil keputusan serta kemampuan operasi antar satuan darat dan unit udara dalam kondisi perang elektronik. Latihan akan melibatkan juga operasi serangan lintas udara dan misi pasukan khusus.
Angkatan Darat Cina
Pasukan khusus Cina
Pasukan khusus Cina berlatih perang malam hari
Laporan Kekuatan Militer Cina 2008, dikeluarkan Kongres Amerika Serikat, mengatakan Beijing membelanjakan lebih USD139 Milyar tahun lalu untuk memodernisasi kekuatan militernya. Jumlahnya tiga kali lipat dari yang diumumkan secara resmi oleh Pemerintah Cina.
Menurut data resmi Cina, jumlah PLA saat ini 2,3 juta personil aktif bertugas dalam 7 distrik militer, ditambah lebih 800.000 orang bala cadangan.
RIA Novosti/@beritahankam
5 Mei 2009 -- Cina akan melaksanakan latihan militer skala besar melibatkan 50.000 tentara pada pertengahan tahun ini, dilaporkan kantor berita Xinhua, Selasa, 5 Mei 2009.
Lima divisi didukung oleh unit angkatan udara akan mengikuti latihan Kuayue 2009, dilakukan di wilayah distrik militer Shenyang, Lanzhou, Jinan dan Guangzhou.
Latihan militer ini akan menguji komando People Liberation Army (PLA) dan kemampuan mengambil keputusan serta kemampuan operasi antar satuan darat dan unit udara dalam kondisi perang elektronik. Latihan akan melibatkan juga operasi serangan lintas udara dan misi pasukan khusus.
Angkatan Darat Cina
Pasukan khusus Cina
Pasukan khusus Cina berlatih perang malam hari
Laporan Kekuatan Militer Cina 2008, dikeluarkan Kongres Amerika Serikat, mengatakan Beijing membelanjakan lebih USD139 Milyar tahun lalu untuk memodernisasi kekuatan militernya. Jumlahnya tiga kali lipat dari yang diumumkan secara resmi oleh Pemerintah Cina.
Menurut data resmi Cina, jumlah PLA saat ini 2,3 juta personil aktif bertugas dalam 7 distrik militer, ditambah lebih 800.000 orang bala cadangan.
RIA Novosti/@beritahankam
Indonesia Pilih Produsen Senjata Tanpa Embargo
C-130 Hercules TNI AU sempat lumpuh karena embargo Amerika Serikat
5 Mei 2009, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, Indonesia akan memilih secara cermat saat memilih produsen mancanegara dalam pengadaan persenjataan TNI, khususnya TNI Angkatan Udara (AU), terutama harus memenuhi syarat tanpa hubungan politik dan embargo.
"Pascapencabutan embargo militer oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia, kini TNI termasuk TNI AU sangat selektif. Ada syaratnya, yakni tidak ada syarat politik atau embargo jika menawarkan pengadaan senjata kepada Indonesia," ujar Subandrio menjawab ANTARA News seusai dia menghadiri peluncuran buku "Saleh Basara: Perjalanan Hidup dan Pengabdianku" di Jakarta, Selasa malam.
Subandrio mengatakan, akibat embargo yang dilancarkan AS selama hampir sepuluh tahun terhadap Indonesia, rata-rata kesiapan TNI, khususnya TNI AU sangat menurun.
"Itu kami tidak inginkan lagi. Karenanya, syarat utama produsen senjata mancanegara termasuk dari AS harus tidak ada lagi urusan dengan politik yang berujung embargo," katanya.
Kasau mengatakan, sikap TNI yang tidak mau adanya hubungan politik dengan pembelian senjata itu juga diungkapkannya saat dia bertemu dengan Komandan Angkatan Udara AS di Asia Pasifik (USPACAF) Jenderal Carrol "Howie" Candhler di Mabesau Cilangkap, akhir pekan silam.
Selain itu, kata Kasau, dalam pertemuan itu dibicarakan pula peningkatan kerja sama angkatan udara kedua negara, terutama dalam hal pendidikan dan latihan bagi para perwira.
ANTARA
5 Mei 2009, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, Indonesia akan memilih secara cermat saat memilih produsen mancanegara dalam pengadaan persenjataan TNI, khususnya TNI Angkatan Udara (AU), terutama harus memenuhi syarat tanpa hubungan politik dan embargo.
"Pascapencabutan embargo militer oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia, kini TNI termasuk TNI AU sangat selektif. Ada syaratnya, yakni tidak ada syarat politik atau embargo jika menawarkan pengadaan senjata kepada Indonesia," ujar Subandrio menjawab ANTARA News seusai dia menghadiri peluncuran buku "Saleh Basara: Perjalanan Hidup dan Pengabdianku" di Jakarta, Selasa malam.
Subandrio mengatakan, akibat embargo yang dilancarkan AS selama hampir sepuluh tahun terhadap Indonesia, rata-rata kesiapan TNI, khususnya TNI AU sangat menurun.
"Itu kami tidak inginkan lagi. Karenanya, syarat utama produsen senjata mancanegara termasuk dari AS harus tidak ada lagi urusan dengan politik yang berujung embargo," katanya.
Kasau mengatakan, sikap TNI yang tidak mau adanya hubungan politik dengan pembelian senjata itu juga diungkapkannya saat dia bertemu dengan Komandan Angkatan Udara AS di Asia Pasifik (USPACAF) Jenderal Carrol "Howie" Candhler di Mabesau Cilangkap, akhir pekan silam.
Selain itu, kata Kasau, dalam pertemuan itu dibicarakan pula peningkatan kerja sama angkatan udara kedua negara, terutama dalam hal pendidikan dan latihan bagi para perwira.
ANTARA
Meski Tua, Pangdam Emoh Sebut Kendaraan Tempur Kolot
Penyerahan Empat unit panser berlangsung di Bengkel Daerah (Bengrah) Kodam III Siliwangi. (Foto: detikBandung/Tya Eka Yulianti)
5 Mei 2009, Bandung -- Walaupun kendaraan tempur yang dimiliki Pusat Senjata Kavaleri (Pusenkav) sudah berusia 57 tahun, Pangdam III Siliwangi Rasyid Qurnuen Akuary menyanggah jika kendaraan tempur Kodam disebut tidak layak.
Pernyataan tersebut diungkapkan Pangdam seusai acara serah terima 4 unit panser tipe APS-2 di Bengkel Daerah (Bengrah) Kodam III Siliwangi, Jalan Gudang Utara, Selasa (5/5/2009).
Menurutnya, perawatan selalu dilakukan untuk kendaraan tempur yang dimiliki Kodam sekarang. "Jangan takut, masih layak karena perawatan yang kita lakukan masih bagus, walaupun sudah aki-aki tapi tetap berjaya," ujar Rasyid.
Saat ini, imbuh Rasyid, Pusenkav Kodam III Siliwangi memiliki 19 unit panser dan 70 tank buatan tahun 1952. Sementara 4 unit panser yang baru saja diserahtereimakan, merupakan produk terbaru PT Pindad. Dua panser diserahkan untuk Kavaleri Serang dan dua lainnya untuk Pusat Senjata Kavaleri.
Rasyid mengatakan, pengadaan empat unit panser yang merupakan proyek dari Departemen Pertahanan tersebut dalam rangka peremajaan dan pemenuhan Alat Utama Sistem Sejata (Alutsista).
"Alutsista yang sudah tua atau lama bisa digantikan dengan yang baru," kata Rasyid.
Selain kendaraan tempur kebutuhan lain yang dibutuhkan Kodam III Siliwangi adalah persenjataan. Menurut Pangdam, persedian senjata masih dianggap lengkap walaupun masih ada senjata lama yang dipakai di Kodim.
"Ya pelan-pelan kita perbaharui," pungkas Rasyid.
(detikBandung)
5 Mei 2009, Bandung -- Walaupun kendaraan tempur yang dimiliki Pusat Senjata Kavaleri (Pusenkav) sudah berusia 57 tahun, Pangdam III Siliwangi Rasyid Qurnuen Akuary menyanggah jika kendaraan tempur Kodam disebut tidak layak.
Pernyataan tersebut diungkapkan Pangdam seusai acara serah terima 4 unit panser tipe APS-2 di Bengkel Daerah (Bengrah) Kodam III Siliwangi, Jalan Gudang Utara, Selasa (5/5/2009).
Menurutnya, perawatan selalu dilakukan untuk kendaraan tempur yang dimiliki Kodam sekarang. "Jangan takut, masih layak karena perawatan yang kita lakukan masih bagus, walaupun sudah aki-aki tapi tetap berjaya," ujar Rasyid.
Saat ini, imbuh Rasyid, Pusenkav Kodam III Siliwangi memiliki 19 unit panser dan 70 tank buatan tahun 1952. Sementara 4 unit panser yang baru saja diserahtereimakan, merupakan produk terbaru PT Pindad. Dua panser diserahkan untuk Kavaleri Serang dan dua lainnya untuk Pusat Senjata Kavaleri.
Rasyid mengatakan, pengadaan empat unit panser yang merupakan proyek dari Departemen Pertahanan tersebut dalam rangka peremajaan dan pemenuhan Alat Utama Sistem Sejata (Alutsista).
"Alutsista yang sudah tua atau lama bisa digantikan dengan yang baru," kata Rasyid.
Selain kendaraan tempur kebutuhan lain yang dibutuhkan Kodam III Siliwangi adalah persenjataan. Menurut Pangdam, persedian senjata masih dianggap lengkap walaupun masih ada senjata lama yang dipakai di Kodim.
"Ya pelan-pelan kita perbaharui," pungkas Rasyid.
(detikBandung)
Kodam III Siliwangi Tambah Kendaraan Tempur
Pangdam III Siliwangi Mayjen Rasyid Qurnuen Aquary (kiri) didampingi Direktur Utama PT Pindad Andik Avianto (kanan) melihat bagian badan Panser APS 6x6 saat acara serah terima Panser APS dari Departemen Pertahanan ke Denkav(Kavaleri) di bengkel Daerah Kodam III Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/5). Departemen Pertahanan memesan 170 buah Panser APS 6x6 dari PT PINDAD 4 buah diantaranya untuk Divisi Kavaleri KOdam III Siliwangi. (Foto: ANTARA/Rezza Estily/Koz/nz/09)
5 Mei 2009, Bandung - Pangdam III Siliwangi Rasyid Qurnuen Akuary menyerahkan empat unit panser tipe APS-2 buatan PT Pindad, Selasa (5/5/2009). Tiap unit panser dari proyek pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Departemen Pertahanan ini dihargai hampir Rp 7 miliar.
Penyerahan yang dilakukan di Bengkel Daerah (Bengrah) Kodam III Siliwangi, di Jalan Gudang Utara dipimpin langsung oleh Pangdam yang kemudian diserahkan kepada Komandan Pusat Senjata Kavaleri dan Komandan Kompi Kavaleri.
Menurut Rasyid, nilai dari masing-masing panser terhitung murah jika dibandingkan membuat panser ke luar negeri yang mencapai Rp 11-12 miliar.
"Berarti ada penghematan banyak," kata Rasyid kepada wartawan seusai acara.
Saat ini, Kodam III Siliwangi memiliki 19 unit panser dan 70 tank. Sementara 4 unit panser yang baru saja diserahtereimakan, merupakan produk terbaru PT Pindad. Dua panser diserahkan untuk Kavaleri Serang dan dua lainnya untuk Pusat Senjata Kavaleri. (Foto: detikBandung/Tya Eka Yulianti)
Tiap unit panser dari proyek pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Departemen Pertahanan ini dihargai hampir Rp 7 miliar. (Foto: detikBandung/Tya Eka Yulianti)
Meski terbilang hemat, imbuh Pangdam, bukan berarti kualitas yang dimiliki empat panser tersebut dikesampingkan. "Saya yakin kualitasnya terjamin, ini kan buatan dalam negeri," katanya.
Rasyid menambahkan, pembuatan panser sendiri sudah berdasarkan hasil pengembangan dan observasi dari kendaraan tempur sebelumnya. Rasyid tidak menampik kalaupun kedepannya ada kekurangan dari panser tersebut pihaknya akan melakukan observasi ulang.
"Kalau memang diperlukan nanti kita observasi lagi," kata Rasyid.
(detikBandung)
5 Mei 2009, Bandung - Pangdam III Siliwangi Rasyid Qurnuen Akuary menyerahkan empat unit panser tipe APS-2 buatan PT Pindad, Selasa (5/5/2009). Tiap unit panser dari proyek pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Departemen Pertahanan ini dihargai hampir Rp 7 miliar.
Penyerahan yang dilakukan di Bengkel Daerah (Bengrah) Kodam III Siliwangi, di Jalan Gudang Utara dipimpin langsung oleh Pangdam yang kemudian diserahkan kepada Komandan Pusat Senjata Kavaleri dan Komandan Kompi Kavaleri.
Menurut Rasyid, nilai dari masing-masing panser terhitung murah jika dibandingkan membuat panser ke luar negeri yang mencapai Rp 11-12 miliar.
"Berarti ada penghematan banyak," kata Rasyid kepada wartawan seusai acara.
Saat ini, Kodam III Siliwangi memiliki 19 unit panser dan 70 tank. Sementara 4 unit panser yang baru saja diserahtereimakan, merupakan produk terbaru PT Pindad. Dua panser diserahkan untuk Kavaleri Serang dan dua lainnya untuk Pusat Senjata Kavaleri. (Foto: detikBandung/Tya Eka Yulianti)
Tiap unit panser dari proyek pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Departemen Pertahanan ini dihargai hampir Rp 7 miliar. (Foto: detikBandung/Tya Eka Yulianti)
Meski terbilang hemat, imbuh Pangdam, bukan berarti kualitas yang dimiliki empat panser tersebut dikesampingkan. "Saya yakin kualitasnya terjamin, ini kan buatan dalam negeri," katanya.
Rasyid menambahkan, pembuatan panser sendiri sudah berdasarkan hasil pengembangan dan observasi dari kendaraan tempur sebelumnya. Rasyid tidak menampik kalaupun kedepannya ada kekurangan dari panser tersebut pihaknya akan melakukan observasi ulang.
"Kalau memang diperlukan nanti kita observasi lagi," kata Rasyid.
(detikBandung)
KRI Yos Sudarso 353 Berlabuh di Teluk Bayur Padang
5 Mei 2009, Padang -- Sejumlah personil TNI AL menarik tali Kapal Perang RI Yos Sudarso nomor lambung 353 usai melakukan patroli Kawasan Pantai Barat Sumatera di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumbar, Selasa (5/5). Dalam kunjungan selama tiga hari di Sumbar Kapal perang RI Yos Sudarso selain melakukan misi internal sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat dan pelajar sejauh mana perlengkapan dan pertahanan TNI AL. (Foto: ANTARA/Maril Gafur/ss/mes/09)
Dalam rangka melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut, KRI Yos Sudarso-353 yang tergabung dalam Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat (Guspurlabar), Selasa (5/5) singgah di pelabuhan Teluk Bayur Padang.
Kapal perang yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Suhartono ini juga membawa 55 orang Perwira Siswa (Pasis) Akademi Angkatan Laut (AAL) yang tengah melakukan On The Job Training di atas Kapal Perang tersebut.
Operasi Keamanan Laut di sekitar perairan Barat Sumatera tersebut dipimpin oleh Danguspurlabar Laksma TNI Hari Bowo yang on board di atas KRI tesebut. Operasi ini juga didukung oleh satu Pesawat Intai Taktis Nomad P-841 yang di piloti oleh Kapten Laut (P) Winarto.
KRI Yos Sudarso-353 yang sandar di dermaga pelabuhan Gajah nan Tongga Teluk Bayur tersebut disambut kedatangannya oleh Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) II Padang Laksma TNI Syarif Husin, Kapolda Sumbar, Danlanud Padang serta para Muspida setempat.
Komandan KRI Yos Sudarso-353 memberi kesempatan bagi masyarakat Kota Padang dan sekitarnya untuk berkunjung ke atas kapal (Open Ship) selama kapal tersebut sandar.
(Pen Lantamal II)
Dalam rangka melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut, KRI Yos Sudarso-353 yang tergabung dalam Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat (Guspurlabar), Selasa (5/5) singgah di pelabuhan Teluk Bayur Padang.
Kapal perang yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Suhartono ini juga membawa 55 orang Perwira Siswa (Pasis) Akademi Angkatan Laut (AAL) yang tengah melakukan On The Job Training di atas Kapal Perang tersebut.
Operasi Keamanan Laut di sekitar perairan Barat Sumatera tersebut dipimpin oleh Danguspurlabar Laksma TNI Hari Bowo yang on board di atas KRI tesebut. Operasi ini juga didukung oleh satu Pesawat Intai Taktis Nomad P-841 yang di piloti oleh Kapten Laut (P) Winarto.
KRI Yos Sudarso-353 yang sandar di dermaga pelabuhan Gajah nan Tongga Teluk Bayur tersebut disambut kedatangannya oleh Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) II Padang Laksma TNI Syarif Husin, Kapolda Sumbar, Danlanud Padang serta para Muspida setempat.
Komandan KRI Yos Sudarso-353 memberi kesempatan bagi masyarakat Kota Padang dan sekitarnya untuk berkunjung ke atas kapal (Open Ship) selama kapal tersebut sandar.
(Pen Lantamal II)
Satgas JALA Yudha Akademi Angkatan Laut Tiba Di Tanah Air
5 Mei 2009, Surabaya -- Setelah melaksanakan pelayaran selama kurang lebih satu bulan lamanya, dengan route pangkalan Surabaya, Batam, Bandarsribegawan (Brunei Darussalam), Kinabalu (Malaysia), Bitung, Makassar, pangkalan Surabaya, 196 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) satu, taruna Akademi militer (Akmil), satu karbol Akademi Angkatan Udara (AAU), yang tergabung dalam satuan tugas (Satgas) Jala Yudha tiba di tanah air. Kedatangan Satgas Jala Yudha ini diterima langsung oleh Gubernur AAL Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E. dengan upacara militer di lapangan Banda AAL, Bumimoro, Surabaya.
Satgas yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Dores Afrianto Ardi ini menggunakan KRI Kihadjar Dewantara (KRI KDA–364) dan KRI Teluk Ende (KRI TLE-517) kembali merapat di pangkalan Surabaya setelah berhasil menaklukkan ganasnya ombak perairan Laut Jawa, Selat Karimata, Selat Riau, Selat Singapore, Laut Natuna, Laut China Selatan, Teluk Brunei, Selat Balabak, Laut Sulu, Laut Sulawesi dan Selat Makassar.
Kegiatan selama lintas laut kadet AAL melaksanakan praktek profesi dasar matra laut dan latihan peran serta jaga laut secara bergiliran, dan pelabuhan yang disinggahi melaksanakan courtesy call (kunjungan kehormatan) ke pejabat setempat, mengadakan pertandingan olah raga persahabatan dengan masyarakat setempat, menampilkan kesenian, promosi kadet AAL, kirab kota/genderang seruling, dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengunjungi dan naik ke kapal perang
Setelah melaksanakan kegiatan latihan ini para kadet AAL dianggap telah berhasil memperoleh bekal yang cukup tentang pengetahuan dinas dalam di kapal, pendalaman tugas dan profesi masing-masing korps, termasuk pengoperasian sistem yang ada di kapal perang seperti sistem sensor dan sistem penggerak pokok, sistem kesenjataan, sistem elektronika, platform dan power plant, administrasi dan pembekalan, taktik dan teknik operasi laut serta pendaratan amfibi, ujar Gubernur AAL Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E.
Orang nomor satu di AAL ini mengucapkan selamat dan rasa bangga kepada para kadet AAL yang telah berhasil mengikuti dan menyelesaikan latihan Jala Yudha ini dengan aman, tertib dan lancar sesuai dengan rencana. “Saya berharap kalian dapat mengambil manfaat dari kegiatan pelayaran ini baik aspek akademik, mental kepribadian dan kesamaptaan jasmani. Perlu dipahami bahwa bekal latihan yang telah didapat, masih terbuka kesempatan untuk dikembangkan dalam latihan-latihan selanjutnya di masa mendatang, karena latihan ini merupakan bekal awal dalam melaksanakan tugas di kemudian hari,” harap Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E.
(Bagpen AAL)
Satgas yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Dores Afrianto Ardi ini menggunakan KRI Kihadjar Dewantara (KRI KDA–364) dan KRI Teluk Ende (KRI TLE-517) kembali merapat di pangkalan Surabaya setelah berhasil menaklukkan ganasnya ombak perairan Laut Jawa, Selat Karimata, Selat Riau, Selat Singapore, Laut Natuna, Laut China Selatan, Teluk Brunei, Selat Balabak, Laut Sulu, Laut Sulawesi dan Selat Makassar.
Kegiatan selama lintas laut kadet AAL melaksanakan praktek profesi dasar matra laut dan latihan peran serta jaga laut secara bergiliran, dan pelabuhan yang disinggahi melaksanakan courtesy call (kunjungan kehormatan) ke pejabat setempat, mengadakan pertandingan olah raga persahabatan dengan masyarakat setempat, menampilkan kesenian, promosi kadet AAL, kirab kota/genderang seruling, dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengunjungi dan naik ke kapal perang
Setelah melaksanakan kegiatan latihan ini para kadet AAL dianggap telah berhasil memperoleh bekal yang cukup tentang pengetahuan dinas dalam di kapal, pendalaman tugas dan profesi masing-masing korps, termasuk pengoperasian sistem yang ada di kapal perang seperti sistem sensor dan sistem penggerak pokok, sistem kesenjataan, sistem elektronika, platform dan power plant, administrasi dan pembekalan, taktik dan teknik operasi laut serta pendaratan amfibi, ujar Gubernur AAL Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E.
Orang nomor satu di AAL ini mengucapkan selamat dan rasa bangga kepada para kadet AAL yang telah berhasil mengikuti dan menyelesaikan latihan Jala Yudha ini dengan aman, tertib dan lancar sesuai dengan rencana. “Saya berharap kalian dapat mengambil manfaat dari kegiatan pelayaran ini baik aspek akademik, mental kepribadian dan kesamaptaan jasmani. Perlu dipahami bahwa bekal latihan yang telah didapat, masih terbuka kesempatan untuk dikembangkan dalam latihan-latihan selanjutnya di masa mendatang, karena latihan ini merupakan bekal awal dalam melaksanakan tugas di kemudian hari,” harap Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E.
(Bagpen AAL)
Pangarmabar Tinjau Puslatpur Kopaska
5 Mei 2009, Surabaya -- Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Soeparrno baru-baru ini meninjau Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL yang terletak di Batu Menyan Lampung, dalam peninjauan tersebut Pangarmabar didampingi Danlanal Lampung, Danrem Garuda Hitam Lampung dan Wakapolda Lampung, usai peninjauan Pangarmabar juga berkesempatan meninjau jalannya Latihan K-2 Kopaska. Dalam peninjauan tersebut Pangarmabar melakukan penandatanganan Papan Lokasi Rencana pembangunan Puslatpur Kopaska yang meliputi Rawa Laut dan Gunung untuk menunjang profesionalisme Pasukan Katak TNI AL kedepan.
(Dispenarmabar)
(Dispenarmabar)